5 Mantan Pemain Bayer Leverkusen yang Kini Membela Klub Premier League

Leno adalah sosok andalan The Gunners di bawah mistar gawang selama 3 musim terakhir. Pamor Bernd Leno meroket tajam sejak berseragam Arsenal. Menjadi kiper nomor satu, Leno merupakan salah satu pemain yang amat besar kontribusinya. Ia nyaris tak tergantikan dengan koleksi 117 penampilan yang dicatatkan bersama klub London utara itu.

Seringnya ia membuat blunder meningkatkan stigma negatif untuk kiper Jerman tersebut. Hanya saja, hal tersebut tak memengaruhi keputusan sederet pelatih Arsenal untuk terus mengandalkannya. Apalagi, ia pernah bersinar terang selama beberapa musim membela Bayer Leverkusen. Leno disebut-sebut sebagai salah satu kiper berkualitas yang dimiliki Jerman saat ini.

Bursa transfer musim panas tahun ini menjadi momen pas bagi sejumlah pemain untuk pulang ke negara asalnya. Tak hanya Jadon Sancho yang kembali ke Inggris, Demarai Gray juga melakukan hal serupa. Ia kembali ke Negeri Ratu Elizabeth untuk bergabung ke Everton. Padahal, Gray baru berkiprah selama 6 bulan dengan Bayer Leverkusen.

Perjalanannya bersama Die Werkself juga penuh dengan hambatan. Gray cuma tampil sebanyak 12 kali lantaran ketatnya persaingan di lini depan Leverkusen. Hal tersebut jauh berbeda dibandingkan saat Gray bermain untuk klub sebelumnya, Leicester City. Kini dengan membela The Toffees, Gray tentu berharap bisa ke puncak performa dan diandalkan timnya.

Kepergian Jack Grealish sudah diantisipasi oleh Aston Villa dengan mendatangkan rekrutan anyar. Tak hanya Emiliano Buendia dan Danny Ings, The Villans juga merekrut Leon Bailey dari Bayer Leverkusen. Keputusan Villa mendaratkan pemain Jamaika itu tak lepas dari performa Bailey yang menjanjikan selama meniti karier di Jerman.

Berseragam Leverkusen selama 4,5 musim, Bailey tampil moncer di lini serang. Ia mampu mengoleksi 39 gol dan 26 assist dari 156 penampilan selama membela Die Werkself. Petualangan baru telah menantinya. Debut di Premier League tentu bukanlah perkara gampang, namun Bailey diprediksi bakal melewatinya dengan mulus.

Apa yang ditorehkan Kai Havertz sewaktu membela Bayer Leverkusen bakal menjadi kenangan indah. Di klub inilah Havertz menemukan kualitas terbaiknya dan dijuluki superstar masa depan Jerman. Memulai kiprahnya di tim utama sejak tahun 2016 lalu, Havertz nyaris tak tersentuh sebagai motor serangan Die Werkself.

Klub sekaliber Chelsea kepincut dengan potensi yang dimilikinya. Tak tanggung-tanggung, The Blues rela mengeluarkan kocek 80 juta euro atau sekitar Rp1,4 triliun. Banderol selangit tersebut menjadikan Havertz sebagai pemain termahal yang dijual Leverkusen. Meski musim debutnya di Inggris belum menjanjikan, potensi Havertz untuk kembali bersinar masih terbuka lebar.

Son Heung Min dan Tottenham Hotspur merupakan dua kerangka yang tak terpisahkan. Cerita kolaborasi keduanya sudah terjalin selama 6 tahun terakhir dan terus berjalan. Meski tak pernah menghadirkan trofi untuk The Lilywhites, capaian yang Son raih selama membela Spurs tetap mentereng lewat aksi impresifnya di atas lapangan.

Tercatat 107 gol dan 64 assist sudah ia persembahkan untuk Spurs di semua kompetisi. Duet mautnya bersama Harry Kane juga tampil on fire selama beberapa musim belakangan. Penampilan Son terus meningkat seiring berjalannya waktu. Tak hanya dengan Spurs, bahkan bersama klub lain yang pernah ia bela. Salah satunya 2 musim membela Leverkusen, pamor Son terus melonjak di benak penggemar sepak bola.

Datangnya Leon Bailey dan Demarai Gray di Premier League makin menambah catatan panjang alumni Bayer Leverkusen yang tampil di kasta tertinggi Liga Inggris. Siapakah pemain selanjutnya yang bakal mengikuti jejak mereka?