Diberi Lampu Hijau Pemerintah, Marc Klok Segera Jadi WNI

Yasonna pun mengungkapkan harapannya kepada keempat atlet tersebut agar memberikan prestasi yang lebih baik dan mengharumkan bangsa Indonesia. Dia ingin olahraga basket dan sepak bola bisa menjadi andalan seperti bulu tangkis di semua ajang level internasional.

"Indonesia memang sudah berprestasi di level internasional. Tetapi pada beberapa cabang lainnya seperti bola basket dan sepak bola, kita masih membutuhkan bakat-bakat dari negara lain yang mau mengabdikan dirinya bagi Tanah Air," ujar Yasona.

Pada rapat tersebut, Komisi III DPR pun langsung memberikan persetujuan dari permohonan naturalisasi Marc Klok dan tiga atlet basket tersebut. Untuk selanjutnya, keempat pemain tersebut langsung diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Proses yang dilalui pemain berusia 27 tahun ini dalam pengajuan naturalisasi memang terbilang panjang. Marc Klok bahkan sudah mengajukan permohonan untuk mengganti kewarganegaraan sejak dirinya masih berseragam PSM. Kemudian, proses itu masih belum selesai hingga dia pindah ke Persija pada musim ini.

Sejak Januari 2020, Kemenkumham kembali membahas proses naturalisasi sang pemain. Hanya saja, proses tersebut tak berjalan mulus, pemerintah bersama DPR baru memberikan lampu hijau Oktober ini, saat kompetisi masih terhenti akibat pandemik COVID-19.

Kemenpora ternyata betul-betul membuktikan janjinya memberikan jaminan bakal memberikan proses percepatan untuk naturalisasi kepada pemain asing yang punya potensi dan kemampuan bagus yang dibutuhkan Timnas Indonesia.

"kalau alasannya kuat dan pemanfaatan untuk bangsa itu jelas ada peluang masuk. Tentu proses yang dilakukan tak akan lama," kata Menpora, Zainudin Amali kepada IDN Times dalam webinar bertema "Menyambut Piala Dunia U-20 dan Restart Liga 1", 10 Juli 2020.

kemenpora memang sebelumnya mengajukan permohonan atas keinginan PSSI untuk melakukan proses naturalisasi kepada pemain Belanda, Marc Klok demi bisa memperkuat Timnas Indonesia Senior. Hal serupa pun dilakukan Kemenpora lantaran PB Perbasi yang memproyeksikan Brandon Van Dorn Jawato, Lester Prosper, dan Kimberly Pierrre-Louis untuk bisa memperkuat Indonesia di ajang paling bergengsi Kejuaraan Dunia FIBA yang digelar tiga tahun lagi di tanah air.