Memori Kembang Api di Laga Milan vs Inter di Liga Champions

Jakarta, IDN Times - Setelah sekian lama, AC Milan dan Inter Milan akhirnya bertemu lagi di panggung Liga Champions. Pertemuan ini bakal terselenggara pada Kamis (10/5/2023) dini hari WIB, dalam tajuk semifinal leg 1.
Layaknya pertemuan besar, banyak memori tercipta di laga ini. Dari sekian banyak memori yang ada, teror kembang api jadi yang paling ikonik. Insiden ini tercipta dalam laga fase gugur Liga Champions. Seperti apa kisahnya?
1. Terjadi di Liga Champions 2004/05

Insiden kembang api dalam derbi Milan terjadi di perempat final leg 2 Liga Champions musim 2004/05. Ketika itu, Milan sudah mengantongi keunggulan 2-0 di leg pertama atas Inter. Alhasil, leg kedua berjalan lebih ketat.
Saling serang terjadi di leg kedua. Namun, keadaan sudah jadi sulit bagi Inter, setelah pada menit 30 Andriy Shevchenko mencetak gol untuk Milan. Secara agregat, Inter sudah tertinggal 0-3.
Pada menit 72, Inter sejatinya berhasil mencetak gol. Lewat sundulannya, Esteban Cambiasso berhasil membobol gawang Milan. Namun, gol Cambiasso dianulir wasit, dan memancing emosi dari fans Inter.
Mereka juga kesal karena menganggap kepemimpinan wasit kurang imbang. Buntutnya, mereka melempar kembang api ke lapangan. Kiper Milan, Dida, pun jadi korban pelemparan kembang api.
Setelahnya, rentetan kembang api mulai berjatuhan ke stadion, dilemparkan oleh para pendukung Inter dari tribune. Selain kembang api, tampak juga botol-botol yang dilempar dari tribune.
Atas alasan keselamatan, laga pun dihentikan sebelum menit 90. Pada akhirnya, Inter mendapatkan sanksi berupa kekalahan WO. Mereka kalah 0-3 dan perjalanan di Liga Champions musim itu pun tuntas.
2. Dominasi Milan di awal 2000-an

Pada awal 2000-an, tepatnya mulai November 2002 hingga April 2005, Inter memang kerap tak berdaya saat bersua Milan di berbagai ajang. Rinciannya, dari 10 laga, Inter tak pernah menang. Mereka kalah tujuh kali dan imbang dalam tiga kesempatan.
Barulah pada Desember 2005, Inter mengakhiri paceklik kemenangan atas Milan. Ketika itu, di ajang Serie A, mereka menang 3-2 atas Milan. Mereka juga sempat menang tiga kali secara beruntun mulai dari Oktober 2006 hingga Desember 2007.
3. Inter kini dalam kondisi lebih baik

Memang, di Liga Champions, Inter tak berdaya ketika menghadapi Milan. Mereka imbang dua kali dan kalah dalam dua kesempatan. Namun, terlepas dari inferioritas Inter di Liga Champions, belakangan mulai dominan atas Milan.
Inter menorehkan hasil apik dalam lima pertemuan terakhir lawan Milan di semua ajang. Rinciannya, mereka menang tiga kali, imbang sekali, dan kalah sekali.
Satu-satunya kekalahan Inter Milan dari AC Milan tercatat pada pertemuan pertama di Serie A 2022/23. Ketika itu, dengan Milan yang berstatus tuan rumah, Inter kalah dengan skor 2-3. Dalam pertemuan terakhir di Serie A, Inter menang 1-0.