Alberto Moleiro, Talenta Kepulauan Kanaria yang Disebut The Next Pedri

Alberto Moleiro kembali memenangkan penghargaan individu bulanan LaLiga Spanyol kategori pemain U-23 terbaik edisi November 2025. Pencapaian ini merupakan kedua kalinya secara beruntun setelah ia dinobatkan sebagai pemain U-23 LaLiga terbaik pada Oktober 2025. Moleiro menjadi talenta muda kelahiran Kepulauan Kanaria yang cukup menarik perhatian pada 2025/2026.
Ia disebut-sebut sebagai The Next Pedri karena kesamaan posisi sebagai gelandang dan kelahiran Kepulauan Kanaria. Terlebih lagi, Moleiro dan Pedri sama-sama jebolan akademi UD Las Palmas. Gaya bermain keduanya pun terbilang mirip dengan mengandalkan teknik olah bola, akurasi operan tinggi, dan punya visi permainan.
Lalu, sehebat apa Alberto Moleiro sampai disandingkan dengan Pedri Gonzalez?
1. Mengawali kariernya dari klub amatir CD Sobradillo
Alberto Moleiro Gonzalez lahir di Santa Cruz de Tenerife, salah satu wilayah di Kepulauan Kanaria, pada 30 September 2003. Ia mulai menimbu ilmu sepak bola di klub amatir, CD Sobradillo. Moleiro kemudian direkrut pemandu bakat UD Las Palmas saat berusia 15 tahun pada 2018.
Ia melakoni debutnya bersama tim cadangan UD Las Palmas dalam kekalahan 1-4 dari Coruco FC pada 15 Desember 2019. Moleiro hanya bermain dalam empat pertandingan bersama Las Palmas Atletico pada 2019/2020 dan 2020/2021. Talentanya menarik perhatian pelatih tim utama Las Palmas kala itu, Pepe Mel.
2. Tidak hanya berbakat, pemahaman taktik dan adaptasi Alberto Moleiro terbilang impresif
Alberto Moleiro dinilai Pepe Mel punya bakat spesial sebagai pesepak bola. Dilansir Mundo Deportivo, Mel melihat seusatu yang berbeda pada hari pertama Moleiro berlatih bersama tim utama Las Palmas. Menurutnya, sang pemain secara fisik tumbuh cukup baik dan punya teknik kontrol bola ciamik.
Moleiro melakoni debutnya bersama UD Las Palmas kala imbang 1-1 kontra Real Valladolid pada 15 Agustus 2021. Ia kala itu masuk menggantikan Maikel Mesa pada menit ke-64. Moleiro masih berusia 17 tahun 10 bulan 16 hari. Awalnya, ia dimainkan sebagai gelandang serang nomor 10 di belakang striker. Namun, seiring pemecatan Mel pada pertengahan 2021/2022 dan kehadiran pelatih baru, Garcia Pimienta, posisi Moleiro pindah ke penyerang sayap kiri.
Sang pemain memiliki kemampuan adaptasi dan pemahaman taktik cukup baik. Moleiro beberapa kali berpindah-pindah posisi, dari gelandang serang nomor 10 menjadi penyerang sayap kiri dan kanan, gelandang tengah, hingga false nine. Ia turut berjasa membawa Las Palmas promosi ke LaLiga usai menempati peringkat kedua klasemen akhir LaLiga 2 2022/2023.
3. Gagal menyelamatkan Las Palmas dari degradasi dan pindah ke Villarreal
Alberto Moleiro tampil impresif bersama Las Palmas pada 2023--2025. Ia bermain dalam 67 laga dengan catatan 10 gol dan 5 assist di semua kompetisi. Moleiro bahkan pernah menjabat sebagai kapten saat usianya masih 21 tahun kala Las Palmas imbang 1-1 kontra Celta Vigo pada pekan ke-30 dan kalah 0-1 dari CD Leganes pada pekan ke-37 LaLiga 2024/2025. Sayangnya, Moleiro gagal menyelamatkan Las Palmas dari degradasi usai finis di peringkat ke-19 klasemen akhir LaLiga 2024/2025.
Ia kemudian hengkang ke Villarreal pada musim panas 2025. Moleiro diproyeksikan menggantikan Yeremy Pino yang hengkang ke Crystal Palace. Uniknya, Pino dan Moleiro sama-sama talenta muda Spanyol kelahiran Kepulauan Kanaria. Performanya cukup impresif dengan mencetak 6 gol dan 2 assist dalam 19 laga di semua kompetisi per 6 Desember 2025. Moleiro bahkan meraih penghargaan individu bulanan LaLiga kategori pemain U-23 terbaik dua kali beruntun pada Oktober dan November 2025.
Kemunculan Alberto Moleiro membuktikan tradisi Kepulauan Kanaria dalam melahirkan pesepak bola muda berbakat terus berlanjut dari generasi ke generasi. Ia dapat menambah opsi di sektor tengah dan depan Timnas Spanyol dalam persiapan menuju Piala Dunia 2026. Moleiro akan bersaing dengan pemain-pemain top La Furia Roja lainnya, seperti Nico Williams, Yeremy Pino, dan Ferran Torres untuk posisi sayap kiri. Jika Moleiro mampu menjaga penampilan apiknya secara konsisten, bukan tidak mungkin pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, akan memanggilnya untuk bermain di Piala Dunia 2026.



















