Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengupas Transfer Gagal Marc Guehi dan Implikasinya bagi Liverpool

potret logo Liverpool
potret logo Liverpool (pexels.com/@jaralol)
Intinya sih...
  • Marc Guehi berusaha kooperatif dengan Crystal Palace di tengah ketertarikan Liverpool
  • Desakan Oliver Glasner kepada Crystal Palace jadi faktor gagalnya transfer Marc Guehi
  • Dampak kegagalan transfer March Guehi bagi Liverpool, Crystal Palace, dan sang pemain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gagalnya kepindahan Marc Guehi ke Liverpool menjadi salah satu drama besar mewarnai bursa transfer musim panas 2025. Proses yang awalnya terlihat lancar justru berakhir kacau pada hari terakhir jendela transfer. Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.

Marc Guehi, yang tampil luar biasa untuk Crystal Palace sejak dibeli dari Chelsea pada 2021, menjadi target utama Liverpool untuk memperkuat lini belakang. Kesepakatan awal bernilai 35 juta pound sterling (Rp768,6 miliar) plus klausul 10 persen penjualan telah disetujui oleh kedua klub. Namun, keputusan akhir The Eagles untuk menahan sang kapten mengubah segalanya pada hari yang penuh ketegangan itu.

1. Marc Guehi berusaha kooperatif dengan Crystal Palace di tengah ketertarikan Liverpool

Liverpool telah mengincar Marc Guehi sejak musim panas 2024 sebagai bagian dari strategi jangka panjang menggantikan Virgil van Dijk yang termakan usia. Klub menilai kemampuan Guehi yang terbukti di English Premier League (EPL), ditambah statusnya sebagai pemain homegrown dan berpengalaman di level internasional, membuatnya menjadi kandidat ideal. Nilai tawaran sebesar 35 juta pound sterling plus klausul 10 persen penjualan juga dianggap wajar mengingat kontraknya hanya tersisa 1 tahun.

Keinginan Liverpool untuk mendatangkan Guehi semakin menguat setelah kepergian Jarrell Quansah ke Bayer Leverkusen pada awal Agustus 2025. Mereka membutuhkan pemain dengan kualitas distribusi bola yang mumpuni dan kemampuan bertahan yang stabil. Bagi Liverpool, Guehi dianggap sebagai solusi instan sekaligus investasi jangka panjang untuk lini pertahanan.

Guehi sendiri menunjukkan ketertarikan untuk bergabung ke Anfield tanpa menimbulkan konflik di internal Crystal Palace. Ia tidak mendorong kepindahan secara agresif, tetapi tetap profesional dan menolak tawaran dari Newcastle United serta Tottenham Hotspur karena hanya ingin bergabung dengan Liverpool. Pendekatan ini membuatnya mendapatkan simpati luas, baik dari rekan setim maupun manajemen klub.

2. Desakan Oliver Glasner kepada Crystal Palace jadi faktor gagalnya transfer Marc Guehi

Di sisi Crystal Palace, situasi internal menjadi semakin rumit menjelang penutupan bursa transfer. Manajer Oliver Glasner menolak keras penjualan Marc Guehi tanpa kehadiran pengganti yang sepadan. Bagi Glasner, peran sang kapten sangat vital untuk menjaga keseimbangan tim yang baru saja meraih gelar juara Piala FA 2024/2025 dan tengah bersiap menghadapi musim 2025/2026 dengan jadwal padat, termasuk kompetisi Eropa.

Chairman klub, Steve Parish, juga berada di posisi sulit. Di satu sisi, ia memahami tuntutan Glasner yang ingin mempertahankan kekuatan tim. Sang manajer bahkan mengancam akan mundur dari kursi kepelatihan jika Guehi benar-benar dijual tanpa usaha menemukan pengganti yang ideal.

Namun di sisi lain, Parish memahami risiko finansial jika Guehi pergi secara gratis pada musim panas 2026. Situasi ini menempatkannya dalam dilema yang sulit. Ia harus menyeimbangkan keinginan menjaga stabilitas tim dengan kebutuhan mengamankan pendapatan klub.

Nahas, upaya The Eagles untuk mencari pengganti Guehi gagal total. Rencana mendatangkan Igor Julio dari Brighton & Hove Albion kandas setelah sang pemain memilih pindah ke West Ham United pada menit-menit akhir. Target lainnya, seperti Strahinja Pavlovic dari AC Milan dan Joe Gomez dari Liverpool, juga tidak berhasil direalisasikan. Satu-satunya perekrutan yang berhasil adalah Jaydee Canvot, bek muda berusia 19 tahun dari Toulouse seharga 20,8 juta pound sterling (Rp456,9 miliar), tetapi Glasner menilai Canvot belum siap untuk langsung menggantikan peran Guehi di lini belakang.

Ketegangan mencapai puncaknya pada Deadline Day. Saat Guehi menjalani tes medis di London sebagai bagian dari persiapan kepindahannya, manajemen klub tiba-tiba menghentikan proses transfer. Keputusan itu diambil setelah Glasner kembali menegaskan penolakannya, yang membuat proses yang seharusnya selesai berujung kegagalan dramatis beberapa jam setelah batas waktu resmi jendela transfer berakhir.

3. Dampak kegagalan transfer March Guehi bagi Liverpool, Crystal Palace, dan sang pemain

Bagi Liverpool, kegagalan ini meninggalkan lubang besar di lini pertahanan. Saat ini, The Reds hanya memiliki tiga bek tengah senior, yaitu Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, dan Joe Gomez, ditambah satu talenta muda, Giovanni Leoni. Meski manajemen menegaskan kepuasannya dengan komposisi skuad saat ini, opsi untuk mengejar Marc Guehi kembali pada bursa Januari 2026 atau menunggu hingga musim panas 2026 tetap terbuka.

Bagi Crystal Palace, mempertahankan Guehi menjadi keuntungan jangka pendek. Kehadirannya memastikan stabilitas lini belakang, terutama untuk menghadapi jadwal padat di Premier League, UEFA Conference League, dan kompetisi domestik lainnya. Namun, risiko finansial mengintai karena klub berpotensi kehilangan pemain berharga ini secara gratis jika kontraknya tidak diperpanjang, sebuah kerugian besar setelah kehilangan potensi pemasukan 35 juta pound sterling.

Sementara itu, bagi Marc Guehi, kegagalan ini menjadi pukulan emosional. Ia dikabarkan sudah berada di ruang medis ketika menerima kabar pembatalan transfer. Meski demikian, Guehi tetap memegang kendali atas masa depannya. Dilansir BBC, mulai Januari 2026, ia dapat menandatangani prakontrak dengan klub mana pun di luar Inggris. Situasi ini berpotensi meningkatkan nilai kontraknya berkat status bebas transfer.

Kegagalan transfer Marc Guehi ke Liverpool bukan hanya soal angka, tetapi juga cerminan dinamika kompleks antara strategi klub, ego manajer, dan ketidakpastian pasar. Drama ini meninggalkan tanda tanya besar tentang langkah berikutnya, baik untuk Liverpool, Crystal Palace, maupun Guehi sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

4 Rekrutan Arsenal dari Sesama Klub EPL pada Musim Panas 2025

03 Sep 2025, 18:14 WIBSport