Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bola.com

Bhayangkara FC resmi menjadi juara Liga 1 musim 2017 meski kalah tipis 1-2 dari tamunya Persija Jakarta di laga terakhir kompetisi pada hari Minggu (12/11/2017). Menjamu Bambang Pamungkas dan kolega di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, anak-anak asuhan pelatih Simon McMenemy itu sempat unggul cepat melalui gol Ilija Spasojevic di menit ke-3.

Namun tim "Macan Kemayoran" berhasil membalikkan keadaan melalui sepasang gol Ramdani Lestaluhu yang masing-masing dilesakkan pada menit ke-47 dan 84.

Diberitakan oleh Kompas.com, kekalahan ini tidak banyak mengubah situasi di papan atas klasemen. Meski Bali United berhasil menang 3-0 atas Persegres Gresik United, mereka tetap tidak mampu menggeser BFC dari posisi puncak sebab kalah head-to-head.

Raihan juara ini menjadi trofi pertama "The Guardian" sejak resmi menjadi klub sepak bola milik institusi Polri pada akhir tahun 2016 lalu menggantikan PS Polri.

Berikut ini lima fakta tentang Bhayangkara FC yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti Bola.com, Fourfourtwo.com, Liputan6.com, Bolasport.com, Viva.co.id, dan Topskor.id.

1. Awalnya Persikubar, kini jadi Bhayangkara FC.

Sepakbola.com

Riwayat Bhayangkara FC sendiri berawal dari sebuah klub asal Kalimantan Timur bernama Persikubar Kutai Barat. Mereka lebih banyak berkutat di Divisi II dan III sehingga namanya memang kurang diketahui.

Nasib mereka berubah pada tahun 2010. Wisnu Wardana, seorang politisi asal Surabaya, membeli Persikubar yang waktu itu dinyatakan bangkrut dan memindahkan mereka ke ibukota Jawa Timur untuk mengisi posisi Persebaya 1927 yang menyeberang ke Liga Primer. Namanya pun berubah, dari Persikubar menjadi Persebaya.

Mereka mengarungi kompetisi Divisi Utama dengan wajah baru. Kehadiran tim yang juga "memakai" nama Persebaya pun sempat memicu polemik di kalangan pecinta sepakbola kota Surabaya. Dua tahun bermain di Divisi Utama, Persebaya ini akhirnya sukses menembus Liga Super tepatnya pada tahun 2013.

Menyongsong Piala Presiden 2015, Persebaya harus menambah kata "United" di belakang nama tim demi bisa tampil di kompetisi tersebut. Persebaya United pada tahun yang sama sempat mengganti nama sebanyak dua kali. Pertama, menjadi Bonek FC. Namun karena mendapat kecaman dari suporter Persebaya, Bonek FC kembali berubah menjadi Surabaya United tepat sebelum berpartisipasi di Piala Jenderal Sudirman.

Memasuki tahun 2016, Surabaya United melakukan merger (Peleburan) dengan tim sepak bola binaan Polri, PS Polri. Nama kembali berubah menjadi Bhayangkara Surabaya United. BSU sempat mencuri perhatian melalui performa apik mereka di Indonesia Soccer Championship tahun itu meski finis di peringkat 7.

Pada September 2016, BSU kembali mengubah nama menjadi Bhayangkara FC usai Polri membeli 90% saham klub. BFC yang awalnya bermarkas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo akhirnya pindah ke Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, alasannya agar lebih dekat dengan ibukota negara.

Dengan nama tersebut, BFC resmi mewakili institusi kepolisian Republik Indonesia di kompetisi Liga 1.

2. Beberapa pemainnya berstatus sebagai anggota aktif Polri.

Editorial Team

Tonton lebih seru di