Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mirisnya Olympique Lyon, dari Penguasa Ligue 1 Jadi Pesakitan

ilustrasi suasana prapertandingan di kandang Lyon, Groupama Stadium (commons.wikimedia.org/ZakarieFaibis)
ilustrasi suasana prapertandingan di kandang Lyon, Groupama Stadium (commons.wikimedia.org/ZakarieFaibis)
Intinya sih...
  • Penjualan pemain tim utama tak membantu Lyon lepas dari krisis utang.
  • Lyon mau ajukan banding terkait hukuman degradasi.
  • Nasib Lyon sama dengan Parma yang pernah bangkrut dan terdegradasi.

Jakarta, IDN Times - Miris betul nasib Olympique Lyon. Sempat menguasai Ligue 1, Lyon kini malah mengalami krisis dan berujung pada jurang degradasi.

Dilansir Sky Sports, Lyon dijatuhi hukuman degradasi sementara ke Ligue 2. Hukuman itu diterima Les Gones akibat krisis utang yang membengkak. Hingga kini, utang Lyon mencapai 234 juta euro, atau setara Rp4,4 triliun, meski sudah ada langkah-langkah strategis demi mengatasinya.

1. Penjualan pemain tim utama tak membantu

Musim panas 2025, Lyon sebenarnya sudah melepas para pemain inti mereka. Rayan Cherki hengkang ke Manchester City dengan mahar 36,5 juta euro. Said Benrahma pun hijrah ke NEOM SC dengan mahar 12 juta euro.

Ada Amin Sarr yang sudah dijual ke Hellas Verona dengan harga 3,5 juta euro. Belum lagi, ada Antony Lopes dan Maxence Caqueret yang mereka jual dengan senilai 15 juta euro. Sayang, itu masih tak cukup untuk melunasi utang Lyon.

2. Lyon mau ajukan banding

Lyon tak akan tinggal diam terkait hukuman degradasi yang dijatuhkan kepadanya. Dilansir pernyataan resmi klub, mereka akan mengajukan banding, karena menanggap keputusan yang dikeluarkan tim pengawas sepak bola Prancis (DNCG) tak masuk akal.

Apalagi, menurut manajemen Lyon, rekomendasi dari DNCG sudah dipenuhi dengan investasi ekuitas yang jumlahnya melebihi permintaan. Mereka juga mengklaim kas yang dimiliki telah meningkat dan bisa mengarungi musim 2025/26.

"Dengan dana terjamin dan keberhasilan di bidang olahraga yang telah membawa kami ke kompetisi Eropa selama dua tahun berturut-turut, sungguh tidak mengerti bagaimana keputusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis sebesar itu. Kami akan mengajukan banding untuk menunjukkan kemampuan dalam menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan guna memastikan keberadaan OL di Ligue 1," tulis pernyataan resmi Lyon.

3. Mengikuti jejak Parma?

Apa yang dialami Lyon ini pernah juga dialami klub Italia, Parma, di masa lampau. Mereka bertabur bintang, juga kerap bersaing di papan atas Serie A serta rutin main di kompetisi Eropa.

Namun, seiring kepergian para bintang dan krisis yang dialami Parmalat sebagai penyokong utama tim, Parma sempat kolaps dan bangkrut. Sulit bagi mereka untuk bangkit, sampai akhirnya pada awal 2020-an menggeliat lagi.

Lyon pernah jadi penguasa Ligue 1 selama tujuh musim beruntun, mulai dari 2001 hingga 2008. Mereka juga pernah mengecap semifinal Liga Champions dan Liga Europa, sebelum Paris Saint-Germain (PSG) muncul sebagai penguasa. Namun, dengan situasi keuangan yang Lyon alami sekarang, bukan tidak mungkin nasibnya sama seperti Parma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us