Juventus Tampil Buruk di Liga Champions, Apa yang Harus Dilakukan Max?

Tren buruk Juventus di awal musim kompetisi 2022/2023 terus berlanjut hingga ajang Liga Champions. Hanya meraih dua kemenangan dari 6 laga di Serie A, Juventus pun tak mampu meraih satu kali kemenangan di dua matchday awal Grup H Liga Champions 2022/2023.
Berada satu grup bersama Paris Saint-Germain, SL Benfica, dan Maccabi Haifa, tim asal Kota Turin ini justru mengalami dua kekalahan beruntun. Lantas, bagaimana kekalahan itu bisa terjadi? Apa penyebabnya dan apa yang harus dilakukan Juventus guna lolos ke babak knockout?
Langsung ikuti lewat ulasan berikut ini!
1. Harus mengakui keunggulan PSG
Berada satu grup dengan Paris Saint-Germain bukanlah hal yang mudah bagi Juventus. Pada matchday pertama Champions League 2022/2023 (7/9/2022), Juventus harus mengakui keunggulan PSG dengan skor 2-1.
Dua gol Kylian Mbappe pada menit 5 dan 22 hanya bisa dibalas satu gol Wenston McKennie pada menit ke-53. Dalam pertandingan ini, Juventus bermain cukup baik meski kualitas pemain PSG yang dimotori Kylian Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi masih terlalu sulit ditandingi.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions: Chelsea dan Juventus Gagal Menang Lagi
2. Kekalahan memalukan di kandang
Editor’s picks
Meski PSG lebih diunggulkan keluar sebagai juara grup, Juventus masih punya harapan lolos sebagai runner-up. Namun, mereka telah membuang satu kesempatan tersebut ketika kalah dari SL Benfica, Kamis (15/09/2022), dini hari WIB.
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Juventus justru kecolongan. Ketika pertandingan baru berjalan 4 menit Juventus sebenarnya sempat memimpin lewat gol Arkadiusz Milik. Namun, Juventus justru tak bisa menambah keunggulan tersebut.
Di sisi lain, gol Joao Mario lewat titik putih pada menit ke-43 dan David Neres pada menit ke-55 membuat Benfica berbalik unggul. Juventus pun kalah pada pertandingan tersebut dengan skor 1-2.
3. Skema Juventus lolos ke fase knockout
Kekalahan dari Benfica bakal berdampak besar bagi perjalanan Juventus di Champions League 2022/2023. Pasalnya, Benfica merupakan saingan terberat Juventus setelah PSG di Grup H. Kekalahan di kandang sendiri membuat Juventus harus bekerja lebih keras.
Menyapu bersih empat laga sisa dengan kemenangan harus ditargetkan Juventus untuk bisa lolos ke babak selanjutnya sembari berharap PSG atau Benfica terpeleset di beberapa laga sisa. Jika salah satu dari dua klub tersebut terpeleset, tugas Juventus untuk lolos nampaknya akan jadi sedikit lebih mudah.
Pada matchday ketiga nanti, Juventus akan menghadapi Maccabi Haifa di kandang sendiri. Pertandingan tersebut harus menjadi momen besar bagi Juventus untuk bangkit, mengingat Maccabi Haifa di atas kertas relatif lebih mudah dikalahkan sekaligus berstatus sebagai juru kunci dari Grup H untuk sementara.
Selain itu, Massimiliano Allegri atau akrab disapa Max Allegri harus memikirkan strategi dan formasi baru untuk skuadnya. Dengan beberapa pemain yang menderita cedera, Juventus nampak kesulitan bermain dengan skema 3-5-2. Nampaknya memasang empat bek dengan formasi 4-4-2 atau 4-3-1-2 akan lebih cocok untuk situasi Juventus saat ini.
Kondisi Juventus saat ini terlihat begitu sulit. Kehilangan beberapa pemain kunci pada bursa transfer musim panas 2022 membuat Juventus agak sedikit goyah. Selain itu, enam pemain kunci mereka, Manuel Locatelli, Paul Pogba, Adrien Rabiot, Federico Chiesa, dan Wojciech Szczesny saat ini masih mengalami cedera sehingga membuat skuad Juventus pincang.
Baca Juga: 5 Catatan Chelsea vs RB Salzburg pada Matchday Kedua UCL 2022/2023
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.