Jakarta, IDN Times - Perlahan-lahan, Napoli mulai terlempar dari persaingan gelar juara. Terbaru, dalam laga pekan 34 Serie A 2021/22, mereka tumbang di tangan Empoli dengan skor tipis 2-3.
Akibat kekalahan ini, selisih poin Napoli dengan duo Milan, yakni Inter dan Milan, semakin jauh. Mereka kini berjarak tujuh poin dari Milan di puncak klasemen, serta lima poin dari Inter di posisi kedua. Sekali lagi, Napoli gagal beri jawaban di momen penting dalam bersaing merebut scudetto.
Musim ini, kebiasaan Napoli terpeleset terulang lagi. Mereka acap kalah di beberapa laga penting, sehingga membuat mereka kesulitan dalam perebutan gelar Serie A 2021/22.
Napoli tumbang di tangan Fiorentina, ditahan imbang AS Roma, serta kalah dari Empoli. Belum lagi, mereka juga sempat kalah dari Milan. Hasil-hasil buruk ini membuat mereka makin kesulitan, dan harus rela tertahan di posisi ketiga klasemen sementara
Terkait terpelesetnya Napoli musim ini, manajer mereka, Luciano Spalletti mengaku bertanggung jawab atas hal tersebut. Menurutnya, ada salah pendekatan yang dia terapkan, berujung pada rentetan hasil buruk yang didapat Napoli.
"Saya bertanggung jawab terhadap tim ini, juga terhadap sikap dan pendekatan mereka. Saya siap mengambil konsekuensi dari apa yang terjadi di lapangan. Mentalitas kami sebagai calon juara ternyata belum terbentuk," ujar Spalletti, dilansi Football Italia.
Napoli sejatinya sudah mulai bangkit jadi kekuatan baru di Serie A sejak 2012/13. Dimulai dari era Walter Mazzarri, mereka mulai jadi ancaman bagi tim-tim papan atas Serie A yang lain, tak terkecuali Juventus.
Akan tetapi, alih-alih bisa menumbangkan Juventus, Napoli malah acap gagal di momen penting. Di musim 2012/13, mereka harus puas finis di posisi kedua. Dari sini, sejarah Napoli sebagai penghuni runner-up Serie A pun dimulai.
Mulai dari musim 2015/16, 2017/18, dan 2018/19, Napoli selalu finis di posisi kedua. Lalu, saat musim 2013/14 dan 2016/17, mereka harus puas finis di posisi ketiga. Ini karena Napoli acap terpeleset di momen-momen penting.
Tak heran, Napoli yang sejatinya memeragakan performa apik, urung menjuarai Serie A di akhir musim. Uniknya, mereka selalu kalah dari tim yang sama, yaitu Juventus.