Kabar Duka, Pemain Timnas Panama Tewas Ditembak!

Korban jiwa tunggal penembakan massal

Jakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari dunia sepak bola. Pemain Timnas Panama, Gilberto Hernandez, tewas ditembak di Colon, pada Minggu, 3 September 2024). Dia dilaporkan menjadi korban penembakan di kota tersebut.

Hernandez merupakan bek Timnas Panama dan secara profesional bermain untuk Club Atletico Independiente di Panama. Ia membuat dua penampilan untuk Panama di Timnas Panama U-22 sebelum melakukan debut seniornya pada bulan Maret lalu.

1. Kronologi kejadian ditembaknya Hernandez

Kabar Duka, Pemain Timnas Panama Tewas Ditembak!Federasi Sepakbola Panama (FEPAFUT) merilis pernyataan terkait meninggalnya Gilberto Hernandez (twitter.com/fepafut)

Menurut laporan BBC, dua orang bersenjata mengancam sopir taksi untuk mengantarkan mereka ke sebuah gedung di lingkungan kota Barrio Norte, tempat tinggal ibunya Hernandez.

Setelah sampai lokasi, pelaku membabi buta melepaskan tembakan ke sekelompok orang. Heernandez yang kebetulan sedang jalan sore, menjadi salah satu korban penembakan tersebut.

Para pelaku kemudian melarikan diri dari tempat kejadian usai melakukan aksi kejinya, tetapi satu tersangka telah ditemukan dan ditangkap.

2. Hernandez jadi korban jiwa tunggal

Hernandez menjadi satu-satunya korban jiwa, sedangkan tujuh orang lainnya yang jadi korban mengalami luka. Belum ada kejelasan terakit pemain berusia 26 tahun tersebut, apakah menjadi sasaran penembakan atau hanya berada di tempat dan waktu yang salah.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Panama menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang bintang sepak bola tersebut.

"Federasi sepak bola Panama (FEPAFUT) menyesali meninggalnya Gilberto Hernandez. FEPAFUT menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya, serta kepada seluruh keluarga sepak bola CAI dan Panama," tulis FEPAFUT.

3. Pernyataan ayah Hernandez

Di wilayah Colon dilaporkan tengah terjadi peningkatan pembunuhan yang mengerikan dalam beberapa bulan terakhir. Sepanjang 2023 saja, ada 50 orang terbunuh di daerah yang memiliki penduduk sekitar 40 ribu orang itu.

Ayah Hernandez pun sudah membuat pernyataan terkait insiden yang menewaskan anaknya. Dia mendesak para pelaku lainnya menyerahkan diri dan tak menimbulkan kerugian lainnya.

Tak hanya itu dia juga berharap agar pihak berwenang membuat program untuk menyelamatkan pemuda dari kekerasan seperti ini.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya