Newcastle United yang Pilih Berproses Ketimbang Instan

Jakarta, IDN Times - Ketika diakuisisi oleh konsorsium Arab Saudi pada Oktober 2021 lalu, banyak yang mengira Newcastle United akan jadi klub seperti Manchester City atau Chelsea. Gelontoran uang akan membuat mereka kalap.
Asumsi macam itu wajar sekali muncul. Dengan kekuatan uang melimpah, sudah pasti ada kemungkinan bagi mereka mengangkut pemain-pemain bintang dengan harga mahal. Mereka juga punya potensi mendatangkan manajer kenamaan.
Namun, pada akhirnya, Newcastle menempuh langkah berbeda. Alih-alih memakai cara instan, mereka akhirnya lebih percaya kepada proses.
1. Kedatangan Eddie Howe menjadi awal dari segalanya

Beberapa saat setelah akuisisi dilakukan, Newcastle langsung bergerak mencari manajer baru. Namun, alih-alih mendatangkan manajer kelas atas Eropa, mereka lebih memilih untuk mendatangkan Eddie Howe. Langkah ini rupanya tepat.
Lewat metode manajerialnya yang berbeda dengan manajer Inggris kebanyakan, Newcastle menjelma jadi tim yang memiliki ciri khas. Jika awalnya mereka hanya bermain asal-asalan, di bawah asuhan Howe, permainan Newcastle jadi lebih terstruktur.
Dengan skema dasar 4-4-2 yang fleksibel, Howe memoles Newcastle jadi tim yang bisa menguasai bola, plus mampu bertahan dengan struktur yang apik. Sama seperti ketika memoles Bournemouth, Howe mengubah Newcastle jadi tim yang lebih baik.
Hal itu berlanjut di musim 2022/23 ini. Meski bermaterikan pemain-pemain yang tidak memiliki label bintang, Howe mampu membuat Newcastle sanggup bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League lainnya.
2. Perekrutan pemain yang pas, plus pemain lama yang moncer

Selain merekrut Howe yang pas untuk tim, Newcastle juga tidak asal-asalan dalam merekrut pemain. Dengan dana berlimpah, mereka justru hanya merekrut pemain yang dianggap potensial.
Musim lalu, Newcastle memulai perburuan pemain mereka dengan mendatangkan Bruno Guimaraes dan Kieran Trippier. Kehadiran dua pemain itu bikin Newcastle jadi lebih hidup. Masuk musim 2022/23, mereka kembali datangkan pemain baru.
Ada Aleksander Isak, Sven Botman, Matt Targett, dan Nick Pope, yang didatangkan Newcastle musim panas ini. Kendati bukan pemain kaliber tinggi, hadirnya mereka melengkapi kekuatan Newcastle musim ini.
Perekrutan pemain Newcastle yang pas ini diimbangi juga dengan ciamiknya performa para pemain lawas. Miguel Almiron, Callum Wilson, dan Joelinton, juga menopang performa Newcastle musim ini. Almiron bahkan sudah mencetak tujuh gol sejauh ini.
Kombinasi pemain baru dan lama, menjadikan kohesi di tubuh Newcastle sempurna. Tak heran, mereka sanggup bersaing di papan atas Premier League sejauh ini.
3. Potensi bagi Newcastle melangkah jauh

Hingga pekan 14 Premier League 2022/23, Newcastle bertengger di posisi empat klasemen sementara. Mereka sudah mengumpulkan 24 poin, hasil dari enam kemenangan, enam hasil imbang, dan hanya sekali kalah.
Dari hasil ini, tampak Newcastle punya potensi untuk menggebrak lebih jauh lagi. Namun, pada akhirnya semua akan tergantung pada kemampuan Howe dalam memoles lagi skuad Newcastle. Proses itu masih harus dilanjutkan.