5 Pelatih Termuda yang Menangani Klub Ligue 1 2023/2024

Ligue 1 Prancis menjadi salah satu kompetisi tempat bertarungnya para pelatih muda. Banyak juru taktik memulai karier manajerialnya di sini. Mereka mencoba menunjukkan kemampuannya untuk membawa klub bermain dengan kompetitif.
Pada 2023/2024, banyak pelatih muda yang berkiprah di Ligue 1. Kendati minim pengalaman, mereka siap bersaing dengan klub-klub yang memiliki pelatih senior. Pertarungan ini juga bermanfaat bagi mereka untuk menambah jam terbang sebagai seorang juru taktik.
Siapa saja mereka? Berikut lima pelatih termuda yang menangani klub Ligue 1 Prancis pada 2023/2024.
1. Will Still menukangi Stade Reims di usianya yang masih 30 tahun
Will Still merupakan pelatih termuda di Ligue 1 dengan usia 30 tahun. Ia ditunjuk menangani Stade Reims pada Oktober 2022 lalu. Musim 2023/2024 merupakan musim penuh perdananya menangani klub berjuluk Les Rouges et Blanc ini.
Kemampuan melatih Will Still didapatkan dari gim sepak bola terkenal, Football Manager. Hal tersebut membawanya menempuh pendidikan olahraga di Myerscough College, Inggris. Pada awalnya, ia merupakan analis video sekaligus asisten pelatih di beberapa klub lokal Belgia. Namun, ia berhasil belajar dengan baik dan berkembang dengan signifikan.
Will Still awalnya merupakan asisten pelatih dari Oscar Garcia saat menangani Stade Reims pada 2021/2022. Namun, ia hanya 4 bulan di sana dan pindah ke Standar Liege hingga musim selesai. Pada musim panas 2022, ia bergabung kembali. Usai performa buruk di awal musim 2022/2023, Oscar Garcia dipecat dan digantikan olehnya. Ia mampu membawa tim yang semula berada di zona degradasi untuk naik ke papan tengah dan bertahan di Ligue 1.
2. Francesco Farioli baru ditunjuk menangani OGC Nice
Francesco Farioli adalah pelatih anyar OGC Nice yang direkrut pada musim panas 2023. Pelatih asal Italia ini dipercaya memimpin Les Aiglons hingga 2025 mendatang. Kendati baru berusia 34 tahun, ia mempunyai pengalaman memimpin beberapa klub sebelumnya.
Pria kelahiran Firenze ini sejatinya tidak memulai kariernya sebagai pelatih kepala. Farioli awalnya merupakan pelatih kiper di Italia. Ia adalah salah satu staf kepelatihan Roberto De Zerbi. Ia bekerja sama pada 2017–2020 di dua klub berbeda, yakni Benevento dan Sassuolo.
Farioli baru beralih ketika berkesempatan menjadi asisten pelatih di klub Turki, Alanyaspor, pada musim panas 2020. Pekerjaan pertamanya sebagai pelatih kepala adalah bersama Karaguemruekspor pada Maret–Desember 2021. Ia kemudian ditarik kembali sebagai pelatih Alanyaspor dan berada di sana selama Desember 2021–Februari 2023.
3. Carles Martinez baru diangkat menjadi pelatih utama Toulouse
Carlez Martinez mendapatkan tugas baru bersama Toulouse pada 2023/2024. Sebelumnya, ia merupakan asisten pelatih dari Philippe Montanier. Namun, sang pelatih dipecat di pengujung musim 2022/2023. Ia kemudian ditunjuk menjadi pelatih utama pada Juni 2023 lalu.
Alasan pemecatan Philipe Montanier didasarkan pada performa buruk Toulouse di Ligue 1 2022/2023. Kendati mampu membawa Le Tef menjuarai Coupe de France, hal itu tidak cukup. Penunjukan Carlez Martinez juga seperti pertaruhan mengingat ia belum punya pengalaman sebagai pelatih utama.
Kendati menjadi pelatih utama Toulouse merupakan yang pertama, Martinez sejatinya mempunyai pengalaman melatih klub-klub akademi. Pelatih berusia 39 tahun ini memulai kariernya di Spanyol bersama Gronollers dan menghabiskan waktu sedekade pada 2000–2010. Ia kemudian melatih akademi Espanyol, Barcelona, Al-Rayyan SC, hingga Timnas Kuwait muda.
4. Luka Elsner membawa Le Havre promosi ke Ligue 1 2023/2024
Le Havre merupakan salah satu klub yang promosi ke Ligue 1 2023/2024. Mereka berhasil promosi setelah menjuarai Ligue 2 2022/2023 lalu. Performa tersebut tidak terlepas dari penunjukkan pelatih Luka Elsner pada musim panas 2022.
Pada musim debutnya, Elsner sukses mengantarkan Le Havre menguasai Ligue 2. Mereka finis sebagai juara dengan perolehan 75 poin dari 38 pertandingan. Rincian tersebut di antaranya 20 kemenangan, 15 kali seri, dan hanya 3 kali menelan kekalahan. Ia membawa klub mentas kembali di kasta teratas liga Prancis usai terakhir kali berkompetisi di Ligue 1 pada 2008/2009.
Elsner merupakan sosok pelatih berpengalaman. Meski usianya masih 41 tahun, ia sudah pernah melatih beberapa klub. Pelatih asal Slovenia ini banyak melatih klub-klub Belgia. Beberapa di antaranya seperti Standard Liege, KV Kortrijk, dan Union Saint Gilloise.
5. Pierre Aristouy menangani FC Nantes mulai musim panas 2023
Pierre Aristouy didapuk menjadi pelatih FC Nantes jelang berakhirnya Ligue 1 2022/2023. Ia menggantikan Antoine Kombouare yang dipecat akibat performa buruk. Ia bertugas untuk membawa klub bertahan di kasta teratas sepak bola Prancis.
Kemampuannya menangani krisis tersebut terbukti sukses. Aristouy berhasil membawa FC Nantes bertahan di Ligue 1 dan mengakhiri musim 2022/2023 di peringkat 16. Les Canaris hanya finis satu setrip di atas zona degradasi dengan keunggulan 1 poin.
Para pelatih di atas kini mempunyai tantangan membawa klubnya bermain kompetitif. Dengan usia yang masih muda, potensi dan kualitas mereka masih bisa ditingkatkan lagi. Menarik dinantikan kiprah mereka di Ligue 1 2023/2024.