4 Pemain Brasil Cetak 16 Gol dalam Semusim di Eredivisie Tanpa Penalti

Igor Paixao mencetak satu gol yang membantu Feyenoord mengalahkan RKC Waalwijk dengan skor 2-0, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Ini merupakan gol ke-16 penyerang asal Brasil tersebut di Eredivisie 2024/2025 dan tidak ada yang tercipta lewat tendangan penalti.
Paixao menjadi pemain Brasil keempat yang bisa mencetak minimal 16 gol dalam semusim di Eredivisie tanpa penalti.
1. Igo Paixao sudah mencetak 16 gol di Eredivisie 2024/2025
Igor Paixao bergabung dengan Feyenoord dari Coritiba pada awal 2022/2023. Pria yang lahir pada 28 Juni 2000 itu langsung membantu klub asal Rottterdam tersebut meraih gelar juara Eredivisie pada musim perdananya. Semusim berikutnya, Paixao juga berperan dalam keberhasil mereka merebut trofi Piala KNVB. Saat mengawali 2024/2025, Feyenoord dan Paixao juga kembali mengangkat piala dengan menjuarai Johan Cruijff Schaal.
Untuk 2024/2025, Feyenoord memang dipastikan tidak meraih piala apa pun. Namun, pencapaian individu Paixao meningkat pesat. Per 15 Mei 2025, ia sudah mencetak 16 gol di Eredivisie. Jumlah tersebut menyamai torehan 2 musim pertamanya. Dengan satu pertandingan sisa melawan Heerenveen pada Minggu (18/5/2025), pemain setinggi 1,68 meter ini pun memiliki kesempatan untuk menambah koleksi golnya.
Dari 16 gol yang sudah dibuat Paixao, tidak ada yang dicetak lewat tendangan penalti. Santiago Gimenez mengemban tugas tersebut sebelum akhirnya pindah ke AC Milan pada bursa transfer Januari 2025. Setelah itu, tanggung jawab dipikul secara bergantian oleh Ayase Ueda, Quentin Timber, atau Jakub Moder. Tidak hanya pada musim ini, selama berseragam Feyenoord, Paixao memang belum pernah membobol gawang lawan dari titik putih.
2. Afonso Alves mencetak 34 gol di Eredivisie 2006/2007 dan hanya 2 lewat penalti
Heerenveen tampil mengagumkan di Eredivisie 2006/2007. Mereka berhasil berakhir di peringkat kelima sehingga lolos ke Piala UEFA musim berikutnya. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kontribusi Afonso Alves yang menyumbang 34 gol. Penyerang setinggi 1,84 meter tersebut bahkan berhasil menjadi top skor.
Alves, yang baru direkrut dari Malmo pada awal musim, bermain begitu menggila. Ia empat kali mencetak hat-trick dan sekali mencatatkan quattrick. Makin mengagumkan, pria yang lahir di Belo Horizonte pada 30 Januari 1981 tersebut cuma mencetak dua gol dari tendangan penalti. Ia membuatnya ke gawang Vitesse (29/11/2006) dan Feyenoord (29/4/2007).
Ketajaman Alves memikat Middlesbrough yang rela menebusnya dengan harga sekitar 17 juta poundsterling (Rp295 miliar). Namun, permainannya justru menurun. Tim Inggris itu pun lantas melepasnya kepada Al-Sadd setahun kemudian. Ia akhirnya menghabiskan kariernya di Qatar sampai pensiun pada 2013. Setelah Al-Sadd, Alves juga sempat membela Al-Rayyan dan Al-Gharafa.
3. Ronaldo mencetak 30 gol di Eredivisie 1994/1995 dengan 3 saja lewat penalti
Sebelum bersinar bersama Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, dan AC Milan, Ronaldo mencuri perhatian sepak bola Eropa dengan seragam PSV Eindhoven. Ia datang ke Belanda pada awal 1994/1995 setelah direkrut dari Cruzeiro. Pada musim debutnya di Eredivisie, ia langsung menjadi top skor dengan 30 gol. Dari jumlah tersebut, cuma tiga yang dibuat dari tendangan penalti.
Sayangnya, Ronaldo gagal mempersembahkan trofi untuk PSV. Ia baru bisa melakukannya semusim kemudian dengan membawa mereka menjuarai Piala KNVB. Setelah itu, Ronaldo meninggalkan PSV. Karier glamornya pun resmi dimulai. Ia meraih 9 trofi di level klub, 2 kali menjadi juara Piala Dunia, serta memenangkan 5 penghargaan pemain terbaik. Sosok yang kini menjadi presiden Real Valladolid tersebut pensiun sebagai pemain di Corinthians pada 2011.
4. Romario mencetak minimal 16 gol non-penalti dalam 3 musim Eredivisie berbeda
Sebelum Ronaldo, PSV Eindhoven lebih dulu memiliki Romarinho. Mereka merekrutnya dari Vasco da Gama pada 1988. Penyerang setinggi 1,69 meter ini baru pergi pada 1993 untuk bergabung dengan Barcelona. Selama 5 musim, Romarinho membantu mereka meraih 3 trofi Eredivisie, 3 Piala KNVB, dan 2 Piala Super Belanda. Ia mencetak total 128 gol untuk PSV Eindhoven.
Tidak seperti tiga pemain sebelumnya, Romarinho berhasil mencetak minimal 16 gol non-penalti dalam 3 musim yang berbeda. Pada 1989/1990, ia mengemas 20 gol dengan 3 merupakan penalti. Semusim berikutnya, Romarinho juga mencetak 3 gol penalti dari total 25 gol. Terakhir, pada 1992/1993, ia mencapai 22 gol dan tidak ada yang dibuat lewat tendangan penalti.
Mampu mencetak 16 gol dalam semusim memang terbilang sebuah prestasi yang cukup mengesankan. Terlebih jika seorang pemain mencapainya tanpa membuatnya melalui tendangan penalti sama sekali. Empat pemain Brasil di atas pernah melakukannya di Eredivsie.