5 Pemain Elite Inggris yang Gagal di Liga Top Eropa Lain

Paul Gascoigne atau yang sering disapa Gazza merupakan salah satu gelandang yang cukup dihormati pada era 1990-an. Ia memainkan peran besar ketika membawa Inggris mencapai semifinal Piala Dunia 1990. Di level klub, Gazza juga menjadi salah satu pemain kunci Tottenham Hotpsur dengan catatan 92 penampilan dan 21 gol.

Gazza kemudian memutuskan untuk mencari tantangan baru di Serie A Italia bersama Lazio. Sayangnya, performanya kurang apik selama periode 1992—1995. Ia hanya bermain dalam 47 penampilan dengan torehan 6 gol dan 3 assist. Lazio memutuskan untuk menjual Gazza ke Rangers pada musim panas 1995. Permasalahan di luar lapangan seperti kecanduan obat-obatan terlarang dan masalah mental menjadi salah satu penyebab kariernya menurun drastis ketika bermain di Italia.

Jonathan Woodgate secara mengejutkan dibeli Real Madrid dari Newcastle United dengan harga sebesar 18,3 juta euro atau setara 303 miliar rupiah pada musim panas 2004. Newcastle bahkan sampai terkejut ketika menerima tawaran Real Madrid untuk membeli Woodgate. Manajer Newcastle saat itu, Sir Bobby Robson, tidak menyangka Real Madrid mau menebus Woodgate dengan harga yang cukup mahal.

Debut Woodgate bersama Real Madrid menjadi momen yang tidak akan dilupakan publik sepak bola, terutama Madritistas. Woodgate yang berposisi sebagai bek tengah mencetak gol bunuh diri, lalu menerima kartu merah saat pertandingan LaLiga Spanyol melawan Athletic Bilbao pada September 2004. Setelah itu, Woodgate jarang bermain dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke Inggris sebagai pemain pinjaman di Middlesbrough pada musim panas 2006.

Ashley Cole memiliki reputasi tinggi sebagai salah satu bek kiri terbaik Inggris ketika bermain untuk Arsenal dan Chelsea. Setelah bermain cukup lama di EPL, Cole memutuskan untuk mencari tantangan baru di Serie A bersama AS Roma setelah kontraknya tidak diperpanjang Chelsea pada musim panas 2014. Manajemen AS Roma berharap pengalaman dan reputasi Cole dapat mengangkat prestasi mereka pada 2014/2015.

Sayangnya, Cole gagal menunjukkan permainan terbaiknya selama di Roma. Ia hanya tampil dalam 16 pertandingan di semua kompetisi pada 2014/2015. Cole kemudian pindah ke klub Major League Soccer (MLS), LA Galaxy, pada musim panas 2015. Namun, ia baru mengakhiri kariernya sebagai pemain ketika membela Derby County pada 2019.

Joe Hart pernah menyandang status sebagai salah satu kiper terbaik Inggris. Posisinya di Manchester City maupun Timnas Inggris nyaris tidak pernah tergantikan. Akan tetapi, ketika Pep Guardiola menjadi manajer Manchester City, Hart tersingkir dari posisinya sebagai kiper utama karena gaya mainnya yang tidak cocok dengan skema permainan. Guardiola lebih memilih mendatangkan Claudio Bravo dari Barcelona daripada memberinya kesempatan bermain di tim utama.

Alhasil, Hart menerima opsi peminjaman di Torino selama setahun pada 2016/2017. Meskipun mampu tampil dalam 37 pertandingan, catatan penampilannya tidak terlalu bagus. Ia hanya mampu mencatatkan 5 clean sheet serta 4 kali kebobolan. Hart akhirnya kembali ke Inggris untuk menjalani masa peminjaman lainnya di West Ham United pada 2017/2018.

Michael Owen menjadi salah satu bintang Inggris yang gagal meraih kesuksesan ketika bermain di liga top Eropa lainnya. Owen, yang berhasrat memenangi Liga Champions Eropa, memaksa Liverpool untuk menerima tawaran Real Madrid sebesar 12 juta euro atau sekitar 199 miliar rupiah pada musim panas 2004. Real Madrid memiliki harapan besar kepada Owen untuk menampilkan performa apik seperti halnya ketika bermain untuk Liverpool dan Timnas Inggris.

Sayangnya, Owen gagal menjawab harapan tersebut dengan performanya di atas lapangan. Ia bersama Woodgate menjadi salah satu pembelian terburuk Los Blancos pada 2004/2005. Owen hanya tampil dalam 45 laga dengan torehan 16 gol dan 4 assist. Akibatnya, Real Madrid menjual kembali Owen ke klub EPL, Newcastle United, pada musim panas 2005.

Rekam jejak lima pemain Inggris tersebut patut menjadi perhatian bagi Harry Kane yang kabarnya berminat bermain bersama Bayern Muenchen. Kesuksesan yang diraih ketika bermain di EPL tidak menjamin mampu bermain apik di liga top Eropa lainnya. Selain Kane, kabarnya Dominic Calvert-Lewin juga menjadi salah satu incaran AS Roma untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Tammy Abraham yang mengalami cedera.