Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pemain Korea Selatan yang Menjuarai Kompetisi Eropa 

potret bendera Korea Selatan (pixabay.com/users/big_heart-5883177)
potret bendera Korea Selatan (pixabay.com/users/big_heart-5883177)
Intinya sih...
  • Son Heung Min memimpin Tottenham Hotspur meraih UEFA Europa League sebagai kapten tim, menjadi pemain Asia pertama yang memimpin tim sebagai kapten dalam kemenangan kompetisi UEFA.
  • Lee Kang In turut menjadi bagian dari skuad Paris Saint-Germain (PSG) yang memenangkan Liga Champions Eropa, menandai momen bersejarah saat dua wakil Korea Selatan berhasil menaklukkan dua turnamen kontinental bergengsi dalam 1 musim yang sama.
  • Park Ji Sung dan Cha Bum Kun juga mencatatkan pencapaian luar biasa di kompetisi Eropa sebelum mereka, membuka jalan bagi generasi selanjutnya dan menginspirasi para pemain Asia lainnya untuk merantau ke Eropa.

Pada 2024/2025, dua pemain Korea Selatan mencatatkan pencapaian luar biasa di kompetisi Eropa. Son Heung Min sukses membawa Tottenham Hotspur mejuarai UEFA Europa League sebagai kapten tim, sementara Lee Kang In turut menjadi bagian dari skuad Paris Saint-Germain (PSG) yang memenangkan Liga Champions Eropa. Kedua prestasi ini menandai momen bersejarah saat dua wakil Korea Selatan ini berhasil menaklukkan dua turnamen kontinental bergengsi dalam 1 musim yang sama.

Kemenangan mereka di pentas Eropa bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan lambang keberhasilan kolektif dan simbol kebanggaan nasional. Dari gelar Liga Champions hingga Liga Europa, mereka mengubah persepsi dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Berikut enam pemain Korea Selatan yang menjuarai kompetisi Eropa.

1. Park Ji Sung menjadi pemain Asia pertama yang menjuarai Liga Champions Eropa

Park Ji Sung menjadi pelopor kejayaan Korea di Eropa dengan menjuarai Liga Champions bersama Manchester United pada 2007/2008. Meskipun ironisnya ia tidak dimainkan di final yang berakhir dengan adu penalti melawan Chelsea, kontribusinya sangat vital di semifinal melawan FC Barcelona. Sir Alex Ferguson kemudian mengaku sangat menyesal tidak memasukkan nama Park ke dalam skuad final.

Park kemudian tampil pada final Liga Champions 2009 dan 2011, tetapi keduanya berakhir pahit ketika Manchester United takluk dari Barcelona. Meski begitu, statusnya sebagai pemain Korea Selatan pertama yang menjuarai kompetisi paling elite di Eropa tetap tidak tergoyahkan. Ia membuka jalan bagi para juniornya dan memperkenalkan etos kerja Negeri Ginseng ke panggung tertinggi sepak bola dunia.

2. Son Heung Min jadi kapten tim asal Asia yang berhasil menjuarai kompetisi Eropa

Son Heung Min mencatatkan momen historis pada 21 Mei 2025 ketika ia mengangkat trofi juara Liga Europa sebagai kapten Tottenham Hotspur. Dalam laga final melawan Manchester United di San Mames, Tottenham menang 1-0 berkat gol Brennan Johnson. Son masuk pada menit ke-67 menggantikan Richarlison dan membantu mengamankan keunggulan hingga peluit akhir.

Keberhasilan ini menjadikannya pemain Asia pertama yang memimpin tim sebagai kapten dalam kemenangan kompetisi UEFA. Sebelumnya, Son dikenal luas sebagai pencetak gol ulung dan ikon loyalitas karena tetap bertahan di Tottenham meski belum meraih trofi mayor. Setelah mengoleksi Golden Boot Premier League dan menembus berbagai rekor liga, trofi ini melengkapi kiprahnya sebagai legenda hidup sepak bola Asia.

3. Lee Kang In jadi pemain termuda Korea Selatan yang menjuarai kompetisi Eropa

Lee Kang In menjadi pemain Korea Selatan kedua yang meraih trofi Liga Champions setelah Park Ji Sung. Ia melakukannya bersama Paris Saint-Germain pada final yang berlangsung 1 Juni 2025 di Allianz Arena, Munich. PSG menghancurkan Inter Milan 5-0 meskipun Lee duduk di bangku cadangan selama pertandingan.

Walaupun tidak tampil, kehadirannya sebagai bagian dari skuad juara tetap tercatat dalam sejarah. Lee absen dalam lima pertandingan terakhir termasuk leg pertama perempat final, tetapi ia tetap menjadi bagian dari skuad PSG yang meraih quadruple musim ini. Raihan ini menunjukkan generasi baru Korea Selatan telah meraih level tertinggi di kompetisi Eropa.

4. Cha Bum Kun menjuarai UEFA Cup bersama dua klub berbeda

Sebelum semua nama besar pemain Korea Selatan modern, Cha Bum Kun telah lebih dulu mencatatkan namanya di kancah Eropa. Ia dua kali menjuarai UEFA Cup, sekarang dikenal sebagai Liga Europa, bersama Eintracht Frankfurt dan Bayer Leverkusen. Salah satu momen paling ikoniknya terjadi pada final 1988 ketika ia mencetak gol bagi Leverkusen dan turut mempersembahkan gelar bagi klub Jerman tersebut.

Selain diakui sebagai legenda sepak bola Korea Selatan, Cha juga menginspirasi para pemain Asia lainnya untuk merantau ke Eropa. Son Heung Min secara eksplisit menyebut nama Cha sebagai panutan dan pembuka jalan bagi generasinya. Keberadaannya pada era ketika Asia masih dipandang sebelah mata menunjukkan betapa istimewa pencapaiannya.

5. Kim Dong Jin menjuarai UEFA Cup bersama Zenit St. Petersburg pada 2007/2008

Kim Dong Jin ikut serta dalam sejarah ketika FC Zenit Saint Petersburg menjuarai UEFA Cup 2007/2008. Dalam pertandingan final, Kim memang hanya bermain selama 1 menit, tetapi ia tetap sah tercatat sebagai bagian dari tim juara. Prestasi ini membuatnya sebagai salah satu dari sedikit pemain Korea yang mengangkat trofi kompetisi Eropa.

Pencapaian Kim semakin berarti karena pada musim yang sama, rekannya sesama Korea, Park Ji Sung, menjuarai Liga Champions. Ini menjadikan 2008 sebagai tahun emas bagi sepak bola Korea Selatan di benua Eropa. Uniknya, sepanjang kariernya, ia hanya pernah membela satu klub Eropa (St. Petersburg), dengan mayoritas waktu bermainnya dihabiskan di Asia seperti Korea Selatan, Thailand, Tiongkok, dan Hong Kong.

6. Lee Ho menjuarai UEFA Cup bersama Kim Dong Jin meski tak turun laga saat final

Lee Ho menjadi bagian dari skuad FC Zenit Saint Petersburg yang menjuarai UEFA Cup 2007/2008 bersama Kim Dong Jin. Meski tak tampil dalam pertandingan final, statusnya sebagai anggota tim pemenang tetap memberikan tempat dalam catatan sejarah sepak bola Korea Selatan. Keikutsertaannya mencerminkan pentingnya peran pemain pendukung dalam sukses tim secara keseluruhan.

Meski nama Lee tidak setenar para pemain Korea lainnya di Eropa, kiprahnya tetap mencerminkan semangat dan komitmen tinggi. Bersama Kim Dong Jin, ia menunjukkan keberhasilan di Eropa tak selalu datang dari peran utama di lapangan. Dirinya kemudian hengkang dari St. Petersburg pada Januari 2009 dan menghabiskan kariernya Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Jepang, hingga ke Thailand.

Enam nama, enam cerita, dan satu benang merah: tekad tak tergoyahkan untuk mengharumkan nama bangsa. Jejak mereka di sepak bola Eropa merupakan warisan yang akan menginspirasi generasi berikutnya dari Asia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us