Juventus telah diakui banyak orang sebagai salah satu klub tersukses di sepak bola Italia. Tim berjuluk Bianconeri ini selalu diperkuat oleh deretan pemain bintang setiap musimnya.
Sayangnya, tidak semua pemain top mampu menunjukkan performa yang apik selama waktunya bermain di Turin. Alhasil, para pemain itu memutuskan untuk hengkang dari Juventus. Menariknya, mereka justru tampil ciamik setelah meninggalkan Turin.
Lantas, siapa saja pemain yang dimaksud? Simak ulasannya berikut ini, ya!
Michael Laudrup didatangkan Juventus dari klub Denmark, Brondby IF, pada tahun 1983. Sebelum masuk ke tim utama, sang pemain sempat dipinjamkan ke Lazio selama dua tahun. Ketika kembali ke Turin, ia sempat menunjukkan performa yang apik. Namun, hal tersebut belum cukup membuat Laudrup bertahan di skuad inti.
Pada tahun 1989, Laudrup memilih melanjutkan karier bersama Barcelona. Ia berhasil tampil impresif bersama klub Spanyol tersebut. Selama lima tahun di Camp Nou, Laudrup sukses memenangkan empat gelar LaLiga dan satu trofi Liga Champions.
Dejan Kulusevski mengalami periode yang sulit selama waktunya di Juventus. Pemain asal Swedia tersebut tidak masuk dalam rencana Massimiliano Allegri. Karena minim kesempatan bermain, ia kemudian bergabung bersama Tottenham Hotspur dengan status pinjaman pada Januari 2022.
Keputusan Kulusevski untuk hengkang dari Turin terbukti tepat. Pasalnya, ia tampil sangat ciamik bersama Spurs sejauh ini. Dari 14 pertandingan yang telah dilalui, Kulusevski berhasil membukukan 3 gol serta 6 assist.
Joao Cancelo sempat berseragam Juventus selama satu tahun. Momen tersebut tercipta pada musim 2018/2019. Ia berhasil membukukan 34 penampilan di semua ajang bersama Bianconeri. Pada musim panas 2019, bek asal Portugal itu dijual Juventus ke Manchester City dengan harga sebesar 65 juta euro atau Rp1 triliun.
Di bawah asuhan Pep Guardiola, Cancelo berkembang sangat pesat. Kini pemain berusia 27 tahun itu menyandang status sebagai salah satu bek sayap terbaik di dunia.
Cristian Romero didatangkan Juventus dari Genoa seharga 31,5 juta euro atau setara Rp487 miliar. Namun, pemain yang berposisi sebagai bek itu tidak pernah diberi kesempatan bermain di skuad utama Juventus. Alhasil, ia dipinjamkan ke sejumlah klub, seperti Genoa dan Atalanta. Statusnya lantas dipermanenkan oleh La Dea.
Sekarang, Romero sedang dipinjamkan ke Tottenham Hotspur. Bek asal Argentina itu tampil sangat solid selama tim dinahkodai oleh Antonio Conte.
Thierry Henry mendarat di Turin pada Januari 1999. Sang penyerang ketika itu digaet Juventus dari AS Monaco. Sayangnya, ia hanya bertahan selama enam bulan di klub Italia tersebut. Setelah itu, Henry hengkang ke kompetisi Inggris untuk membela Arsenal pada musim panas 1999.
Di bawah asuhan Arsene Wenger, Henry menjelma menjadi sosok penyerang yang hebat. Sampai saat ini, ia masih menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah The Gunners dengan torehan 228 gol.
Kingsley Coman merupakan produk akademi Paris Saint-Germain. Namun, pada musim panas 2014, PSG membiarkan sang pemain pergi secara gratis ke Juventus. Sayangnya, Juventus tidak punya kesabaran dengan Coman. Hanya bertahan semusim, ia lantas "dikirim" ke Bayern Munchen.
Di klub Jerman tersebut, Coman saat ini tampil secara reguler. Ia juga memainkan peran penting saat Die Roten meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2019/2020.
Rodrigo Bentancur direkrut Juventus dari Boca Juniors pada musim panas 2017. Selama waktunya di Turin, sang gelandang sebenarnya tampil cukup baik. Namun, Juventus memutuskan untuk menjual Bentancur ke Tottenham Hotspur pada Januari 2022.
Pemain asal Uruguay tersebut dilepas dengan harga 19 juta euro atau Rp294 miliar. Sejauh ini performanya sangat baik di bawah asuhan Antonio Conte. Bentancur tercatat sudah tampil sebanyak dua belas kali di semua kompetisi.
Tentu ada banyak faktor yang membuat mereka gagal tampil maksimal di Juventus. Meski begitu, keputusan mereka untuk pergi dari Turin membuahkan hasil yang manis sekaligus menyelamatkan karier sepak bola mereka.