5 Pemain Terakhir yang Dilepas Brighton ke Sesama Klub Premier League

- Brighton & Hove Albion terkenal sebagai klub pengembang bintang dengan penjualan pemain muda ke klub Premier League lainnya.
- Penjualan pemain seperti João Pedro, Simon Adingra, Robert Sánchez, Alexis Mac Allister, dan Leandro Trossard membuktikan strategi jitu Brighton dalam mengelola talenta muda.
- Klub ini tidak hanya meraih keuntungan finansial besar dari penjualan pemain, tetapi juga menjaga reputasi sebagai pengembang bakat terbaik di Inggris.
Performa Brighton & Hove Albion terus menanjak dalam beberapa musim terakhir. Klub berjuluk The Seagulls ini kerap menjadi batu sandungan tim-tim besar. Hal ini tak terlepas dari penampilan impresif para pemainnya di atas lapangan. Brighton mampu mengembangkan potensi pemainnya. Meski bukan nama besar, para pemain itu tampil menjanjikan sehingga dilirik klub lain, termasuk di Inggris.
Dalam beberapa tahun terakhir, Brighton & Hove Albion semakin dikenal sebagai klub yang cerdas dalam mengelola talenta muda. Mereka tidak hanya sukses mengorbitkan banyak pemain berbakat, tetapi juga mampu melepasnya dengan nilai tinggi ke klub-klub besar Premier League. Hal ini membuat Brighton dijuluki sebagai “klub pengembang bintang” yang mampu menggabungkan performa solid di lapangan dengan keuntungan finansial besar dari bursa transfer.
Proses pelepasan pemain ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga strategi jangka panjang. Brighton secara konsisten membangun skuad yang kompetitif meski kehilangan bintang utama mereka. Dari João Pedro hingga Simon Adingra, setiap penjualan selalu meninggalkan jejak penting dalam sejarah klub, baik dari sisi kontribusi sang pemain maupun nilai fantastis yang didapatkan klub dari proses transfer tersebut. Berikut lima pemain terakhir yang dilepas Brighton ke sesama klub Premier League.
1. João Pedro – ke Chelsea (Juli 2025)

João Pedro resmi meninggalkan Brighton pada 2 Juli 2025, bergabung ke Chelsea dengan kontrak jangka panjang berdurasi tujuh tahun. Nilai transfernya dilaporkan mencapai 60 juta euro atau sekitar Rp1 triliun, menjadikannya salah satu penjualan terbesar dalam sejarah Brighton. Selama dua musim membela The Seagulls sejak 2023, Pedro mencatat 70 penampilan di semua kompetisi, dengan kontribusi 30 gol dan 10 assist. Angka ini menjadikannya salah satu penyerang muda paling produktif yang pernah membela Brighton.
Selama di Brighton, Pedro menjadi sosok kunci dalam perjalanan klub di Premier League dan kompetisi Eropa. Ia sempat mencatatkan momen bersejarah dengan mencetak gol penalti ganda di ajang Liga Europa yang membawa Brighton meraih kemenangan penting, serta gol dramatis melawan Manchester United dalam debut pelatih Fabian Hürzeler. Keputusan Brighton melepas Pedro dengan harga fantastis ini menegaskan reputasi mereka sebagai klub yang piawai mengembangkan talenta muda sebelum dijual dengan nilai besar.
2. Simon Adingra – ke Sunderland (Juli 2025)

Simon Adingra resmi meninggalkan Brighton pada 10 Juli 2025, bergabung dengan Sunderland dengan mahar transfer £21 juta atau sekitar Rp378 miliar (termasuk bonus) dan meneken kontrak berdurasi lima tahun. Bergabung bersama The Seagulls sejak tahun 2022, Adingra kemudian melakukan debut Premier League pada musim 2023–24, dan mencatat total 73 penampilan, 12 gol, dan 5 assist di semua kompetisi selama kariernya bersama Brighton.
Kepergian Adingra ke Sunderland menjadi bukti lain strategi jitu Brighton dalam merekrut talenta muda, dalam hal ini dari FC Nordsjaelland mengembangkan kemampuan mereka, lalu menjualnya dengan nilai tinggi. Adingra dikenal piawai melewati pertahanan lawan dan juga sempat meraih penghargaan Young Player of the Tournament di Piala Afrika 2023, memberikan reputasi yang semakin matang dalam kariernya.
3. Robert Sánchez – ke Chelsea (Agustus 2023)

Pada Agustus 2023, Brighton secara resmi melepas kiper andalan mereka, Robert Sánchez, ke Chelsea dengan nilai transfer sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp360 miliar. Sánchez menorehkan nama sebagai penjaga gawang utama klub dan tampil dalam sekitar 90 penampilan di semua kompetisi, menjadi sosok penting di bawah mistar sebelum akhirnya kehilangan posisi starter di bawah Roberto De Zerbi.
Transfer ini memperlihatkan Brighton tak hanya mengeruk nilai finansial dari penjualan pemain, tetapi juga mencerminkan kepercayaan liga lain pada kualitas pemain mereka. Uang hasil penjualan pun digunakan untuk memperkuat komposisi skuad dan mendukung strategi jangka panjang klub untuk menopang kestabilan finansial dan performa di lapangan.
4. Alexis Mac Allister – ke Liverpool (Juni 2023)

Pada Juni 2023, gelandang kreatif Alexis Mac Allister bergabung dengan Liverpool dengan nilai transfer 35 juta euro atau sekitar Rp630 miliar, meski potensi bonus bisa menaikkan nilai total mencapai 55 juta euro. Selama waktunya di Brighton, ia berkembang menjadi motor lini tengah dengan produktivitas tinggi, kontribusi besar di sektor kreatif dan taktik tim.
Penjualan ini menunjukkan reputasi Brighton sebagai klub yang bisa mengorbitkan pemain hingga ke level tertinggi dunia, termasuk pemenang Piala Dunia. Dana dari transfer ini pun memperkuat neraca klub dan memberi peluang untuk investasi lanjutan di dalam dan luar lapangan.
5. Leandro Trossard – ke Arsenal (Januari 2023)

Pada Januari 2023, winger kreatif Leandro Trossard duo ke Arsenal dengan nilai 21 juta euro plus tambahan bonus senilai 5 juta euro, atau setara 26 juta euro atau sekitar Rp472 miliar totalnya. Selama memperkuat Brighton, Trossard tampil dalam lebih dari 120 penampilan dan memiliki kontribusi besar berupa sekitar 25 gol, menunjukan kinerjanya yang konsisten dari sayap.
Transfer ini merupakan contoh tepat dari model bisnis Brighton: membeli talenta muda dengan harga terjangkau, mengembangkannya menjadi pemain kunci, lalu menjualnya dengan harga menguntungkan. Profit dari penjualan leandro menjadi modal berharga bagi proyek klub kedepannya.
Lima pemain terakhir yang dilepas Brighton ke sesama klub Premier League membuktikan bagaimana klub ini begitu piawai dalam menjalankan strategi transfer. Mereka tidak hanya meraih keuntungan besar, tetapi juga menjaga reputasi sebagai pengembang bakat terbaik di Inggris. Dengan pola rekrutmen dan pembinaan yang tepat, Brighton sepertinya akan terus menjadi salah satu klub pemasok bintang besar di Premier League.