5 Pemain Top yang Bikin Real Madrid Menyesal Telah Melepasnya, Karma!

Didatangkan dari Sampdoria pada tahun 1996, Clarence Seedorf langsung bersinar di Real Madrid. Kuat dan elegan, bertenaga dan kreatif, serbabisa dan tak kenal lelah, pemain asal Belanda itu segera mengokohkan posisinya di lini tengah Madrid bersama Fernando Redondo di bawah asuhan Fabio Capello.

Di musim perdananya, Seedorf langsung membawa El Real menjuarai La Liga dan musim keduanya meraih Liga Champions yang terakhir kali dirasakan Real Madrid pada 1966. Meski menjadi kunci, Seedorf kemudian justru dijual ke Inter Milan pada tahun 2000 usai berselisih dengan pelatih John Toshack.

Namun, karier luar biasanya terjadi bersama AC Milan. Dia mampu mempersembahkan 2 trofi Liga Champions dan 2 Scudetto.

Pada tahun 1996 Esteban Cambiasso bergabung dengan tim muda Real Madrid ketika berusia 19 tahun. Sempat dipinjamkan ke Independiente dan River Plate, Cambiasso justru kemudian dilepas ke Inter Milan dengan gratis pada tahun 2004. Dia gagal menembus tim utama yang sudah dihuni banyak bintang kala itu.

Bagi sang pemain, ini menjadi keputusan yang tepat, namun bagi Real Madrid ini jelas kerugian. Cambiasso bertransformasi menjadi salah satu gelandang terbaik di Serie A. Dia sukses mempersembahkan 5 Scudetto beruntun, termasuk treble winner pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.

Samuel Eto'o menjadi produk akademi Real Madrid lainnya yang teracuhkan klub dan berkembang luar biasa di klub lain. Dia diproyeksikan masuk tim senior pada 1998, namun kemudian dipinjamkan ke Leganes dan Espanyol sebelum dijual ke Real Mallorca hanya dengan harga 4,5 juta euro pada tahun 2000.

Performa apiknya selama 4 musim di Real Mallorca membuat Barcelona merekrutnya pada tahun 2004 dengan harga 27 juta euro dan ini menjadi salah satu titik dimulainya kejayaan Blaugrana di Eropa dan LaLiga. Lima musim di Camp Nou, dia mempersembahkan 2 gelar LaLiga dan 2 Trofi Liga Champions.

Tak hanya itu, kepindahannya ke Inter Milan pun menjadi berkah untuk klub asuhan Jose Mourinho tersebut. Di musim pertamanya, Eto'o sukses mempersembahkan treble winner untuk Inter Milan.

Saat Real Madrid merebut gelar Liga Champions 2013/2014, dunia sepak bola terpesona oleh trio maut Benzema-Bale-Cristiano Ronaldo. Namun, pemain kunci yang tak kalah hebat adalah sosok winger, Angel Di Maria, yang menjadi raja assist Real Madrid. Dia gesit, cepat, dan memiliki umpan-umpan yang sangat akurat.

Total dia menciptakan 85 assist dan 36 gol dari 190 laga di semua ajang. Performa impresifnya itu membuat Manchester United terpesona dan berani memberikan dana sebesar 75 juta euro. Dia hijrah ke Premier League, namun sayang kariernya hanya singkat karena gagal beradaptasi.

Kepindahannya kemudian ke PSG menjadi kebangkitan sang pemain. Winger asal Argentina itu mempersembahkan 4 gelar Ligue 1 dan telah mengoleksi 104 assist dan 87 gol dari 246 laga.

Cristiano Ronaldo adalah megabintang terbaik Real Madrid di era sepak bola modern. Sejak didatangkan dari Manchester United pada tahun 2009 dia telah mempersembahkan 4 trofi Liga Champions, 2 trofi LaLiga, dan 2 Coppa del Rey. Tak hanya itu, dia juga diganjar 4 penghargaan Ballon d'Or selama berkostum Real Madrid. Dia juga mencetak banyak rekor baru, salah satunya top skor sepanjang masa klub.

Pada 2018 Real Madrid secara mengejutkan melepasnya ke Juventus dengan banderol 117 juta euro. Di klub barunya, Cristiano Ronaldo terus bersinar dan meraih trofi. Di sisi lain, Real Madrid telah mengeluarkan banyak uang demi belanja pemain baru untuk dijadikan penerus Cristiano Ronaldo, mulai dari Mariano Diaz, Eden Hazard, hingga Luka Jovic, namun tak ada satu pun yang mampu bersinar.

Dalam beberapa musim terakhir, strategi transfer Real Madrid mulai meragukan. Beberapa bintang berbanderol tinggi gagal beradaptasi. Hal ini pun membuat performa Real Madrid beberapa musim terakhir mulai goyah, baik di kompetisi Eropa maupun domestik. Hal ini mungkin akan menjadi pelajaran bagi manajemen klub.