5 Pemain yang Berseragam Chelsea dan Luton Town sebelum Victor Moses

Setelah tampil cemerlang bersama Everton, Ross Barkley dibeli Chelsea pada Januari 2018 dengan mahar 16,8 juta euro (Rp286,3 miliar). Selama berseragam The Blues, ia telah mencatatkan 100 penampilan dengan menyumbangkan 12 gol dan 11 assist. Ia juga berhasil meraih beberapa gelar bergengsi berupa trofi FA Cup 2018, trofi Liga Europa 2018/2019, dan trofi Piala Dunia Antarklub 2022. 

Namun, petualangan Barkley di Stamford Bridge tidak berlangsung lama. Ia kemudian mencoba peruntungan di Ligue 1 Prancis bersama OGC Nice selama semusim, sebelum akhirnya kembali ke Inggris untuk bergabung dengan Luton Town yang pertama kali promosi ke Premier League. Sayangnya, nasib kurang berpihak kepada Barkley. Luton Town harus kembali ke Championship. Ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Aston Villa pada 2024/2025.

Kieran Dewsbury-Hall merupakan produk akademi Leicester City yang mampu membuktikan kualitasnya sebagai gelandang berbakat. Sebelum menembus tim utama The Foxes, ia sempat menimba pengalaman di Luton Town dengan status pinjaman selama semusim pada 2020/2021. Selama masa peminjamannya, Dewsbury-Hall tampil mengesankan dengan mencatatkan 40 penampilan di semua kompetisi. 

Setelah kembali ke Leicester, ia menjadi pemain penting yang berkontribusi besar dalam kesuksesan klub meraih gelar juara Championship 2023/2024. Performa apiknya membuat Dewsbury-Hall menarik minat sejumlah klub besar, termasuk Chelsea. Akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung dengan nilai transfer 35,4 juta euro atau setara Rp603 miliar.

Anthony Grant menjadi salah satu dari sekian banyak produk akademi Chelsea yang gagal menembus tim utama. Sepanjang kariernya bersama The Blues, ia hanya sekali tampil untuk tim senior. Seperti kebanyakan pemain muda Chelsea lainnya, Grant lebih sering dipinjamkan kepada berbagai klub. 

Salah satu klub yang pernah menjadi destinasi peminjamannya adalah Luton Town. Namun, kesempatan bermain yang ia dapatkan di sana sangat terbatas. Ia hanya mengantongi lima penampilan dalam setengah musim pada 2007/2008. Setelah meninggalkan Chelsea, Grant melanjutkan kariernya di klub-klub kasta kedua dan ketiga Liga Inggris.

Paul Furlong pernah merasakan puncak kejayaan dan keterpurukan selama berkarier di Chelsea. Datang dari Watford pada 1994 dengan status sebagai rekrutan termahal klub saat itu, Furlong langsung menjadi andalan di lini depan The Blues pada musim pertamanya. Namun, kariernya meredup setelah kedatangan Mark Hughes dan Ruud Gullit pada musim panas 1995.

Selama 2 musim di Stamford Bridge, Furlong telah mencatatkan 84 penampilan dan menyumbang 20 gol serta 3 assist.  Sebelas tahun setelah meninggalkan Chelsea, Furlong bergabung dengan Luton Town pada 2007. Akan tetapi, kontribusinya di Kenilworth Road hanya seumur jagung. Ia bertahan semusim saja dengan tampil di 39 laga dan mencetak 12 gol dan 4 assist.

Mark Stein memulai petualangannya di dunia sepak bola profesional bersama Luton Town. Ia lalu malang melintang bersama klub-klub Inggris dan mulai dikenal saat berseragam Stoke City. Performa apiknya menarik perhatian Chelsea yang kemudian memboyongnya.

Pada musim pertamanya di Stamford Bridge, Stein berhasil menjadi bintang dengan mencetak brace sebanyak dua kali. Namun, cedera parah yang dialaminya pada musim berikutnya membuat kariernya meredup. Ia selanjutnya menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman di berbagai klub 

Pada pengujung kariernya pada 2000/2001, Furlong kembali ke Luton Town. Ia hanya bertahan semusim dan hengkang ke klub kasta keempat Liga Inggris, Dagenham & Redbrige FC. Ia memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2003.

Kelima pemain tersebut memiliki kisah menarik masing-masing di kedua klub. Dengan bergabungnya Victor Moses, Luton Town makin memperkuat posisinya sebagai klub yang menarik bagi pemain-pemain berpengalaman. Apakah ia mampu membantu The Hatters kembali ke Premier League? Hanya waktu yang akan menjawabnya.