5 Pemain yang Memilih Pindah ke Liga Super Tiongkok Usai Meredup

Paulinho bergabung bersama Tottenham Hotspur dari Corinthians pada musim panas 2013. Namun ia gagal menunjukkan kualitas di Inggris yang membuatnya harus angkat kaki dan bergabung bersama klub Tiongkok, Guangzhou Evergrande pada musim panas 2015. Siapa sangka, ia membuat perubahan yang luar biasa di Negara Tirai Bambu itu.

Hal tersebut membuat raksasa Spanyol, Barcelona merekrutnya pada musim panas 2017. Meski sempat diragukan, Paulinho berhasil menjawab semua kritik tersebut dengan penampilan menawan di atas lapangan. Ia menjadi salah satu pemain kunci di Barcelona. Pemain berusia 32 tahun ini berhasil membukukan 9 gol dan 3 assist dari 34 pertandingan di LaLiga. Berkat performanya itu, ia berhasil kembali mendapatkan tempat di Timnas Brasil.

Papiss Demba Cisse tampil cemerlang bersama Newcastle di awal kedatangannya. Saat itu, ia berhasil mencetak 13 gol dari 14 pertandingan di Premier Legaue, termasuk salah satu gol terbaiknya ke gawang Chelsea. Setelahnya, pemain asal Senegal ini tampil inkonsisten. Di empat musim berikutnya, Cisse justru hanya berhasil mencatatkan 24 gol. Penurunan performa tersebut membuat ia kehilangan peminat dari klub-klub Eropa.

Beruntung, klub asal Tiongkok, Shandong Luneng berminat kepada penyerang berdarah Prancis tersebut. Bersama klub Tiongkok itu, Cisse berhasil membukukan 18 gol dari 34 pertandingan. Performanya tersebut berhasil membuat ia kembali berkarier di Eropa bersama klub Turki, Alanyaspor yang merekrutnya pada musim panas 2018.

Odion Ighalo merupakan pemain andalan Watford pada musim 2015/2016. Ia berhasil tampil cukup impresif pada saat itu dengan catatan 16 gol dan 5 assist dari 37 pertandingan di Premier League. Namun di musim berikutnya, performa Ighalo turun drastis dengan hanya mencatatkan satu gol dalam 18 pertandingan. Hal itulah yang membuat Watford menjualnya ke klub Tiongkok yakni Changchun Yatai pada musim dingin 2017.

Selama dua musim berseragam Changchun Yatai, ia kembali berganti kostum dengan bergabung bersama Shanghai Shenhua. Di klub inilah Ighalo kembali menemukan permainan terbaiknya. Dari 19 pertandingan, ia berhasil mencatatkan 10 gol. Performa apiknya itu membuat Manchester United kepincut. Alhasil, pemain berusia 31 tahun tersebut dipinjam oleh United pada Januari 2020 lalu.

Marouane Fellaini menemukan permainan terbaiknya kala berseragam Everton. Bersama klub Merseyside ini, ia berhasil mencatatkan 177 pertandingan serta membukukan 33 gol dan 26 assist selama 5 musim. Berkat performa apiknya tersebut, ia diboyong oleh Manchester United pada 2013. Selama membela United, Fellaini berhasil memenangi empat trofi, termasuk gelar Liga Eropa, dan Piala FA.

Di saat mulai kehilangan tempat di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, gelandang yang sempat populer dengan rambut kribonya ini kemudian memutuskan untuk berlabuh ke Tiongkok bersama Shandong Luneng. Di laga debutnya, Fellaini berhasil mencetak gol dan mengantarkan timnya menang 1-0 atas Beijing Renhe. Sejauh ini, ia telah bermain sebanyak 46 pertandingan dan membukukan 16 gol dan 5 assist.

Renato Augusto adalah satu dari dua pemain Brasil dalam daftar ini yang telah menghidupkan kembali karier internasionalnya dengan pindah ke Liga Super Tiongkok. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini tampil tak konsisten selama empat musim berseragam Bayer Leverkusen, sehingga membuat ia dijual ke klub Brasil, Corinthians pada musim dingin 2013.

Selama tiga musim membela Corinthians, Augusto kemudian memilih untuk hijrah ke Tiongkok bersama Beijing Sinobo Guoan. Bersama klub tersebut, ia telah memainkan 139 pertandingan dan menciptakan 38 gol serta 41 assist. Berkat penampilannya itu, Agusto semakin sering dipanggil ke Timnas Brasil. Ia juga ikut dalam bagian tim yang memenangi medali emas olimpiade dan Piala Dunia 2018.

Dari para pemain tersebut, performa siapa yang paling cemerlang saat berkarier di Tiongkok?