Pembuktian Sempurna Noni Madueke kepada Para Penentangnya di Arsenal

Noni Madueke tidak mendapat sambutan yang hangat saat Arsenal mengumumkan perekrutannya dari Chelsea pada 18 Juli 2025. Sebuah petisi yang berisi penolakan kedatangannya ditandatangani lebih dari 4.000 orang. Sebelumnya, tagar ‘#NoToMadueke’ juga menjadi trending di media sosial. Satu mural di luar Emirates Stadium dicoret dengan tulisan ‘Arteta Out’ sebagai bentuk protes tambahan karena pelatih asal Spanyol itu malah memilih memboyongnya dibanding nama-nama lebih besar yang sempat dikaitkan dengan mereka, seperti Rodrygo Goes.
Namun, 5 bulan berselang, riuh negatif tersebut tidak lagi terdengar. Winger kidal asli Inggris berusia 23 tahun itu mampu membungkam semua yang menolaknya dengan penampilan menjanjikan. Performa impresif Madueke bahkan meningkatkan peluang siapa pun yang ingin melihat Arsenal mengangkat trofi, baik mereka yang suka dengannya atau tidak, menjadi kenyataan. Ia juga sukses memvalidasi keputusan Arsenal yang bersedia menebusnya dengan mahar 52 juta pound sterling (Rp1,1 triliun) yang dianggap tidak masuk akal sebagian pihak.
1. Noni Madueke mencetak tiga gol setelah pulih dari cedera lutut
Tekanan yang menyerang Noni Madueke tidak berhenti pada momen kedatangannya ke Arsenal, melainkan berlanjut sampai musim 2025/2026 berjalan. Penggawa setinggi 1,82 meter ini tanpa gol atau assist dalam enam penampilan pertama dan malah mengantongi satu kartu kuning. Pemain yang memakai nomor punggung 20 tersebut makin berada dalam situasi sulit karena cedera lutut yang membuatnya menepi hingga sebelas pertandingan.
Namun, setelah pulih, Madueke mulai memberikan pembuktian. Usai menjadi kameo dalam kemenangan 4-1 atas Tottenham Hotspur pada 23 November 2025, ia membuka keran golnya 3 hari berselang. Madueke menyumbang satu gol ketika The Gunners memberikan kekalahan perdana bagi Bayern Munich pada 2025/2026 dengan skor 3-1. Madueke membuat Arsenal kembali unggul dengan menyontek umpan dari Riccardo Calafiori di tiang jauh.
Teranyar, Madueke menjadi bintang utama Arsenal setelah menyumbang brace yang berujung dengan kemenangan 3-0 atas Club Brugge pada Rabu (10/12/2025). Ia membuka papan skor dengan cara spesial. Madueke melewati dua pemain lawan dan mengakhirinya dengan tendangan roket dari luar kotak penalti. Gol kedua juga tidak kalah istimewanya karena tercipta dengan kepala. Ini merupakan gol sundulan ketiga dari 54 gol sepanjang karier seniornya per 12 Desember 2025.
2. Noni Madueke menambah ancaman di sisi sayap
Arsenal merekrut Noni Madueke dengan tujuan utama mengurangi beban yang dipikul Bukayo Saka di sayap kanan. Namun, performanya sejauh ini menunjukkan, pemain yang memulai kariernya di akademi Crystal Palace itu bukan hanya memenuhi ekspektasi tersebut. Madueke juga menambah dimensi baru dalam cara Arsenal menyerang.
Secara produktivitas, Madueke memang kalah dari Saka. Data dari FBRef dan Sky Sports mengungkapkan, per 12 Desember 2025, Madueke membuat 0,42 gol, 0,0 assist, 1,58 chances created, dan 2,25 tembakan per 90 menit. Sementara untuk empat statistik yang sama, Saka memiliki 0,47 gol, 0,14 assist, 2,1 created chances, dan 2,91 tembakan per 90 menit.
Namun, Madueke lebih hidup dan mengancam dari sisi gaya bermain. Ia berani melewati lawan dengan catatan 5,63 take-ons per 90 menit, sedangkan Saka hanya melakukan 4,68 percobaan. Kebiasaan Madueke berduel 1 lawan 1 tersebut membuatnya lebih sering memasuki area berbahaya. Ini setidaknya terlihat dari 33,1 sentuhannya di sepertiga terakhir lapangan per 90 menit dengan 7,89 di antaranya di dalam kotak penalti. Sementara untuk statistik yang sama, Saka mencatatkan 32,3 sentuhan di sepertiga terakhir lapangan per 90 menit dan 6,04 di antaranya di dalam kotak penalti.
Berkat sederet catatan di atas, tidak mengherankan jika Madueke mengungguli Saka dalam salah satu aspek permainan terbaiknya: dribble. Madueke tercatat melakukan 6,20 progressive carries per 90 menit dan 3,52 di antaranya sampai kotak penalti. Sementara Saka hanya 3,52 kali melakukan progressive carries dan 2,09 berlanjut hingga kotak penalti.
3. Konsistensi menjadi ujian selanjutnya bagi Noni Madueke
Performa Noni Madueke saat melawan Club Brugge pada Rabu (10/12/2025) mendapat pujian tinggi dari Mikel Arteta. Pelatih yang juga mantan kapten Arsenal ini menekankan soal kualitas individu. Arteta bahkan menyebut gol tendangan jarak jauh Madueke sebagai momen magis.
Kini, Arteta memberikan tantangan kepada Maduke jika ingin naik level. Ia dituntut untuk melakukannya secara konsisten. Pesaingnya di sayap kanan, Bukayo Saka, menjadi contoh nyata. Saka berhasil memaksimalkan potensi yang dimilikinya sejak menembus skuad senior Arsenal. Berawal sebagai bek kiri, wakil kapten tim tersebut sekarang menjadi salah satu winger terbaik di dunia.
Sebelum tiba di Arsenal, Madueke memang kesulitan menemukan konsistensi. Ia memukau saat membela PSV Eindhoven dengan torehan 20 gol dan 14 assist dari 80 penampilan. Sayangnya, progres Madueke kerap tertahan gara-gara cedera. Sementara di Chelsea, Madueke tidak pernah stabil karena kesempatan bermain yang minim akibat mereka yang kebanjiran personel.
Noni Madueke harus bersabar pada permulaan kariernya di Arsenal. Penolakan keras ditambah cedera yang menghantam membuatnya terlihat seperti pembelian gagal. Namun, Madueke mulai memberikan pembuktian. Ia harus melakukannya dalam jangka panjang jika ingin menjadi pemain yang spesial.


















