3 Pencetak Gol Penalti Termuda dalam Sejarah UCL per Oktober 2025

Beberapa pesepak bola muda berusia di bawah 20 tahun telah mendapat kepercayaan dari pelatihnya untuk mengeksekusi penalti di laga Liga Champions Eropa (UCL). Meski terlihat mudah, laga UCL selalu menghadirkan tekanan dan intensitas tinggi. Maka dari itu, bukan hal mudah bagi para pemain muda untuk mengatasi tekanan besar dalam pertandingan UCL ketika mengeksekusi tendangan penalti.
Seperti ketiga pemain berikut yang tercatat sebagai pencetak gol penalti termuda dalam sejarah UCL per Oktober 2025. Mereka masih berusia 18 tahun ketika mencetak gol penalti pertamanya di UCL.
1. Bojan Krkic mencetak gol penalti ke gawang Sporting CP di UCL saat berusia 18 tahun 90 hari
Bojan Krkic mencetak gol penalti pertamanya di Liga Champions ketika Barcelona bertandang ke kandang Sporting CP, Estadio Jose Alvalade, pada fase grup 2008/2009. Namun, ia memulai pertandingan ini dari bangku cadangan. Bojan baru masuk ketika awal babak kedua menggantikan Thierry Henry. Barcelona kala itu tengah memimpin dengan skor 2-0 pada babak pertama.
Pergerakan Bojan kerap kali menyulitkan lini pertahanan Sporting CP sampai dijatuhkan di kotak penalti. Meski ada beberapa pemain senior Barcelona yang masih bermain, seperti Eidur Gudjohnsen, Xavi Hernandez, dan Dani Alves, pelatih Barcelona kala itu, Pep Guardiola, mempercayakan Bojan sebagai eksekutor penalti. Sang pemain mampu memenuhi tugas tersebut dengan sempurna pada menit ke-73. Bojan kala itu masih berusia 18 tahun 90 hari. Barcelona memenangkan pertandingan ini dengan skor 5-2 atas Sporting CP.
2. Lamine Yamal menorehkan gol penalti perdana di UCL saat berusia 18 tahun 100 hari
Lamine Yamal bermain sebagai starter ketika Barcelona menyambut Olympiacos di kandang sementara, Olimpic Lluis Companys, pada fase liga Liga Champions 2025/2026. Ia kala itu bermain sebagai penyerang sayap kanan bersama Fermin Lopez, Dro Fernandez, dan Marcus Rashford di lini depan. Meski laga ini menjadi panggung bagi Fermin Lopez yang menorehkan hattrick, Yamal tetap mengukir rekor mentereng di laga ini. Ia menjadi pencetak gol penalti termuda kedua setelah pendahulunya, Bojan Krkic.
Berawal dari pelanggaran pemain Olympiacos terhadap Marcus Rashford di kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih untuk tendangan penalti bagi Barcelona. Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menunjuk Yamal sebagai penendang penalti di laga ini. Sang pemain berhasil membayar kepercayaan pelatihnya dengan mencetak gol penalti pada menit ke-68. Yamal saat itu masih berusia 18 tahun 100 hari.
3. Estevao Willian mencetak gol debut di UCL lewat tendangan penalti ketika berusia 18 tahun 181 hari
Estevao Willian merupakan salah satu pemain baru Chelsea pada 2025/2026. Ia didatangkan dari Palmeiras dengan harga 45 juta euro atau Rp867 miliar pada Januari 2025. Setelah menjalani peminjaman di Palmeiras selama 6 bulan, Estevao baru bergabung dengan Chelsea usai Piala Dunia Antarklub 2025 pada musim panas. Ia melakoni debut di Liga Champions ketika Chelsea takluk 1-3 dari Bayern Muenchen pada matchday 1 fase liga pada 17 September 2025.
Estevao mencetak gol debut di UCL dalam kemenangan Chelsea 5-1 atas Ajax Amsterdam pada matchday ketiga fase liga UCL pada 22 Oktober 2025. Ia kala itu bermain sebagai penyerang sayap kanan sejak menit pertama. Chelsea mendapat dua tendangan penalti di laga ini. Penalti pertama berhasil dieksekusi dengan sempurna oleh Enzo Fernandez pada menit ke-45.
Wasit kemudian kembali menunjuk titik putih pada injury time babak pertama. Meski masih ada Enzo Fernandez di lapangan, Estevao mendapat kepercayaan untuk mengeksekusi tendangan penalti. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan menorehkan gol debut di UCL dengan menuntaskan tugasnya secara sempurna pada menit ke-45+6. Estevao kala itu masih berusia 18 tahun 181 hari.
Ketiga pemain di atas sama-sama mendapat sebutan wonderkid usai tampil apik meski belum berusia 20 tahun. Namun, Yamal dan Estevao perlu mewaspadai tekanan dan tuntutan tinggi untuk terus tampil apik bersama timnya masing-masing. Sebab, Bojan gagal mengatasi tekanan tersebut dan kariernya mengalami penurunan usai meninggalkan Barcelona.




.jpeg)













