Pendekatan Defensif Paolo Vanoli Bawa Venezia FC Promosi ke Serie A

Salah satu kekuatan Venezia FC sejak kedatangan Paolo Vanoli adalah pertahanan solid mereka. Itu mengapa kiper, bek, dan gelandang bertahan Venezia tampil mencolok sepanjang musim ini. Fintan O'Reilly dari Total Football Analysis menjuluki taktik pressing Vanoli dengan istilah pohon natal. Ini karena, saat kehilangan bola, pemain Venezia akan menekan lawan dengan membentuk formasi mirip piramida alias pohon natal.

Empat pemain belakang akan tetap berjaga di belakang untuk menghalau bola. Sementara, pemain tengah dan depan akan menekan lawan yang sedang menguasai bola. Pressing agresif ini berhasil bikin lawan terkepung dan sulit membuat perhitungan matang saat hendak melepas bola. Sayangnya, taktik ini sering kali menciptakan celah untuk bek dan pemain sayap lawan yang posisinya jauh dari bola.

Dalam skema Paolo Vanoli, selain bek, gelandang bertahan juga berkontribusi besar dalam pertahanan solid Venezia FC. Terutama untuk menjaga ruang-ruang kosong yang luput dari perhatian pemain belakang saat sedang melakukan pressing ketat. Gelandang bertahan juga memegang peran krusial saat Venezia FC terdesak dan harus melakukan deep defense. 

Mereka biasanya adalah sosok-sosok yang jago melakukan duel untuk merebut dan mengamankan bola. Tak heran bila sepanjang musim ini, gelandang bertahan macam Tanner Tessmann dan Gianluca Busio sering dipasang sebagai starter. Bahkan saat butuh amunisi tambahan, Vanoli masih punya Magnus Andersen. Tak hanya merebut dan membuang bola, Busio dan Tessmann pandai mengalirkan bola hasil duel mereka untuk membuka celah dan menciptakan peluang. Ini alasan mereka masuk daftar lima besar pemain Venezia FC dengan sumbangsih gol dan assist terbanyak pada 2023/2024.

Dari dua pemain tadi, tampak kalau pola menyerang Venezia di bawah komando Paolo Vanoli justru lebih sering dilakukan saat mereka dalam mode counterpressing ketimbang open-play. Ini memang berisiko dan bisa dikategorikan salah satu kelemahan mereka. Terlepas dari itu, Venezia berhasil membubuhkan 69 gol (terbanyak di Serie B 2023/2024) dan striker utama mereka, Joel Pohjanpalo berhasil jadi top skor dengan koleksi 22 gol. 

Hal menarik lain dari Venezia FC musim ini adalah kebiasaan Paolo Vanoli melakukan rotasi pemain tanpa perubahan kualitas berarti. Ini menandakan betapa imbang komposisi skuadnya, bahkan di level bek dan kiper yang biasanya jarang tersentuh rotasi kecuali cedera dan akumulasi kartu. Artinya, Vanoli tak menciptakan ketergantungan berlebih terhadap pemain-pemain tertentu di timnya. 

Baru dua tim yang mendapuknya jadi pelatih kepala, tetapi Paolo Vanoli berhasil setidaknya meninggalkan kenangan manis untuk klub yang sudah memercayai jasanya. Menarik, nih, untuk melihat sepak terjang Vanoli beberapa tahun ke depan.