Performa 3 Tim Debutan hingga Matchday Ke-4 UCL 2024/2025

Liga Champions Eropa 2024/2025 telah menuntaskan pekan keempat atau setengah perjalanan fase grup pada awal November 2024. Dengan format baru kompetisi, sebanyak 36 tim berusaha tampil maksimal untuk bersaing menjadi yang terbaik. Itu tak terkecuali tim-tim debutan atau yang pertama kali ikut serta di kompetisi antarklub Benua Biru.
Pada 2024/2025, tercatat ada tiga tim debutan di UCL. Mereka terdiri dari Stade Brestois (Prancis), Girona (Spanyol), dan Slovan Bratislava (Slovakia). Meski belum memiliki pengalaman, ketiganya tetap berusaha maksimal untuk menunjukkan performa terbaik.
Lantas, seperti apa performa ketiga tim debutan hingga matchday ke-4 UCL 2024/2025? Apakah mereka mampu bersaing sejauh ini? Simak ulasannya berikut ini!
1.Stade Brestois belum terkalahkan dalam empat laga

Stade Brestois berhasil menggebrak Ligue 1 Prancis 2023/2024 dengan menduduki posisi ketiga klasemen akhir. Hasil tersebut lantas membuat mereka mendapat satu tiket otomatis ke fase grup Liga Champions 2024/2025 untuk pertama kali. Tampil sebagai debutan, siapa sangka jika Brest mampu membuat kejutan di kompetisi antarklub Eropa musim ini.
Hingga matchday keempat UCL 2024/2025, Brest secara mengejutkan belum tersentuh kekalahan dengan hasil 3 kali menang dan 1 kali imbang. Mereka berhasil menang 2-1 atas Sturm Graz, 4-0 atas RB Salzburg, dan 2-1 atas Sparta Praha. Sementara itu, hasil imbang diraih mereka setelah mengakhiri laga melawan Bayer Leverkusen dengan skor 1-1 pada pekan ketiga.
Dengan hasil tersebut, Brest sejauh ini berhasil naik ke posisi ke-4 klasemen sementara UCL 2024/2025. Tim berjuluk The Pirates ini juga menjadi salah satu dari enam tim yang belum terkalahkan di kompetisi tersebut. Selain itu, mereka berhasil mencatatkan diri sebagai klub Prancis keempat yang tak terkalahkan dalam empat laga awal UCL setelah Olympique Marseille, Paris Saint-Germain, dan Bordeaux.
Namun, Brest belum bisa bernapas lega karena akan menghadapi ujian yang lebih berat ke depannya. Mereka mesti berjumpa dua raksasa Spanyol, Barcelona (pekan ke-5) dan Real Madrid (pekan ke-8). Dua klub berpengalaman lainnya, PSV Eindhoven dan Shakhtar Donetsk, juga akan menguji kemampuan klub Ligue 1 itu.
2.Girona baru meraih satu kemenangan di Liga Champions 2024/2025

Girona menjelma sebagai tim kuda hitam di LaLiga Spanyol 2023/2024 dengan mengakhiri musim di peringkat ketiga klasemen akhir. Alhasil, skuad asuhan Michel itu berhasil mengunci satu tiket otomatis ke Liga Champions 2024/2025 untuk kali pertama sepanjang sejarah klub. Namun, sebelum mengarungi kompetisi antarklub Eropa itu, Girona harus kehilangan beberapa pemain penting, seperti Aleix Garcia dan Artem Dobvyk, pada musim panas 2024.
Kehilangan beberapa pemain penting tersebut nyatanya cukup berpengaruh kepada performa Girona yang masih kesulitan untuk bersaing di UCL 2024/2025. Mereka sejauh ini baru meraih satu kemenangan ketika menaklukkan tim debutan lainnya, Slovan Bratislava, dengan skor 2-0. Selebihnya, Girona harus menderita tiga kekalahan. Mereka kalah tipis 0-1 atas Paris Saint-Germain dan 2-3 atas Feyenoord pada dua laga awal. Apesnya, 3 dari 4 gol yang dicetak lawan pada kedua laga tersebut berasal dari gol bunuh diri pemain mereka.
Girona lalu kembali tak berdaya kala gawangnya dibobol empat gol tanpa balas oleh wakil Belanda lainnya, PSV Eindhoven, pada pekan keempat. Hasil tersebut lantas membuat Blanquivermells harus terjerembap ke posisi ke-29 klasemen sementara. Ini membuat mereka sedang berada di zona eliminasi. Pada empat laga berikutnya, Girona akan menemui tiga lawan yang lebih sulit, yaitu Liverpool (pekan ke-6), AC Milan (pekan ke-7), dan Arsenal (pekan ke-8). Beruntungnya, satu lawan lainnya, Sturm Graz, sama-sama sedang pincang karena belum pernah meraih satu poin pun.
3.Slovan Bratislava harus terdampar di dasar klasemen sementara

Berstatus juara Super Liga Slovakia 2023/2024, Slovan Bratislava harus memulai perjalanan untuk lolos ke fase grup Liga Champions 2024/2025 melalui kualifikasi ronde pertama. Tanpa kesulitan berarti, mereka akhirnya berhasil lolos ke fase grup setelah menaklukkan empat tim berbeda hingga fase play-off dan tidak pernah merasakan kekalahan. Ini menjadi pencapaian yang istimewa bagi tim berjuluk Sky Blues mengingat mereka sudah sebelas kali gagal dalam percobaan lolos ke fase grup.
Namun, Slovan Bratislava nyatanya belum layak bermain pada fase grup UCL. Alih-alih mampu membuat kejutan, mereka harus kalah beruntun dalam empat laga dan hanya menjadi lumbung gol bagi tim lawan. Mereka harus takluk 1-5 dari Celtic, 0-4 dari Manchester City, 0-2 dari Girona, dan 1-4 dari Dinamo Zagreb. Slovan Bratislava sudah kebobolan sebanyak 15 kali dalam 4 laga, terbanyak kedua musim ini.
Rentetan hasil negatif tersebut akhirnya membuat Slovan Bratislava harus menghuni dasar klasemen sementara UCL 2024/2025. Malangnya, skuad asuhan Vladimir Weiss itu akan berjumpa deretan tim liga top Eropa yang terkenal akan produktivitas golnya pada empat laga fase grup tersisa. Tim-tim tersebut adalah AC Milan, Atletico Madrid, VfB Stuttgart, dan Bayern Munich.
Dari ketiga tim debutan, hanya Stade Brestois yang mampu membuat kejutan. Menarik dinanti sejauh mana wakil Prancis ini akan melangkah di Liga Champions Eropa 2024/2025. Mungkinkah Brest terus mengejutkan penggemar sepak bola?