Performa 7 Pemain Baru Inter Milan pada Paruh Musim 2024/2025

- Inter Milan dominan di Serie A Italia 2023/2024, unggul 19 poin dari AC Milan
- Paruh musim 2024/2025, Inter Milan berada di peringkat kedua klasemen Serie A Italia
- Performa pemain baru seperti Josep Martinez, Tomas Palacios, Marko Arnautovic, dll. masih bervariasi dan belum mencapai posisi utama
Inter Milan tampil dominan di Serie A Italia 2023/2024. Dominasinya terlihat dengan meraih 94 poin, unggul 19 poin dari pesaing terdekatnya sekaligus rival sekotanya, AC Milan, yang berada di peringkat kedua dengan 75 poin. Namun, dominasi tersebut belum mampu berlanjut pada 2024/2025.
Sampai paruh musim, Inter Milan untuk sementara berada di peringkat kedua klasemen Serie A. Posisinya berada di bawah Napoli. Jarak poinnya dengan pemuncak klasemen adalah tiga poin.
Paruh musim juga waktu yang cocok untuk melihat performa para pemain. Ini terutama para pemain baru. Misalnya, performa Josep Martinez, Tomas Palacios, Marko Arnautovic, Carlos Augusto, Piotr Zielinski, Mehdi Taremi, sampai Davide Frattesi per 16 Januari 2025. Apakah pemain-pemain ini sudah memenuhi ekspektasi klub dan fans? Adakah yang masih perlu beradaptasi?
7. Josep Martinez, eks La Masia yang baru mencatatkan satu laga untuk Inter Milan
Pemain pertama yang dibahas berasal dari posisi penjaga gawang. Dia adalah Josep Martinez, penjaga gawang asal Spanyol berusia 26 tahun. Dia dibeli Inter Milan dari Genoa. Nilai transfernya sekitar 13,5 juta euro (sekitar Rp225 miliar) dengan durasi sampai 2029.
Kedatangan Martinez untuk menjadi pelapis sekaligus penerus Yann Sommer, yang performanya mulai menurun seiring bertambahnya usia. Namun, penjaga gawang asal Spanyol itu tak kunjung mendapatkan banyak kesempatan bermain. Kontribusinya sejauh ini masih terbatas dengan baru mencatatkan satu laga di semua ajang, tepatnya di Coppa Italia.
6. Tomas Palacios, bek tengah baru Inter Milan dari Independiente Rivadavia, baru mencatatkan tiga laga
Tomas Palacios juga mendapatkan kontrak jangka panjang. Kontraknya berdurasi 5 tahun. Oleh karena itu, pemain muda potensial Argentina ini setidaknya akan di sana sampai 2029.
Hal ini menjadikan bek tengah yang dibeli Inter Milan dari Independiente Rivadavia seharga 6,5 juta euro (sekitar Rp108 miliar) itu bagian dari regenerasi lini belakang Inter Milan. Langkah ini memang perlu dilakukan mengingat usia beberapa bek tengah Nerazzurri, seperti Stefan de Vrij dan Francesco Acerbi, sudah tidak muda lagi. Keduanya sudah berusia di atas 30 tahun.
5. Marko Arnautovic telah mencatatkan 2 gol dari 11 laga untuk Nerazzurri
Inter Milan memermanenkan tiga pemain yang sebelumnya berstatus pinjaman. Nama pertama adalah Marko Arnautovic. Nerazzurri mengaktifkan klausul pembelian permanen dari Bologna dengan harga 10,9 juta euro (sekitar Rp183 miliar). Klausul pembeliannya memuat kontrak sampai medio 2025 dengan peran yang lebih terbatas sebagai striker pelapis.
Kesepakatan tersebut disetujui oleh Arnautovic. Oleh karena itu, dia sementara baru tampil dalam sebelas laga di semua ajang. Dari semua penampilannya tersebut, dia berhasil mencatatkan dua gol.
4. Carlos Augusto, bek kiri pelapis Federico Dimarco, sudah mencatatkan 19 laga
Pemain baru Inter Milan pada 2024/2025 selanjutnya adalah Carlos Augusto. Bek kiri asal Brasil ini menjadi pemain kedua yang dipermanenkan. Dia ditebus Inter Milan dari AC Monza. Nilai transfernya mencapai 13 juta-an euro (sekitar Rp218 miliar) dengan kontrak sampai 2028.
Augusto sebenarnya sudah tampil dalam 20 laga di semua ajang. Namun, sepuluh di antaranya dia jalani sebagai pemain pengganti. Hal ini menunjukkan, Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan, masih lebih mempercayai Federico Dimarco sebagai starter di sisi kiri pertahanan maupun penyerangan Inter Milan.
3. Piotr Zielinski tampil dalam sebanyak 22 kali untuk Inter Milan
Piotr Zielinski memilih untuk tetap bermain di Serie A meskipun mendapatkan tawaran dari beberapa klub besar Eropa. Eks bintang Napoli ini menolak Liverpool, Arsenal, Atletico Madrid, dan Juventus. Lalu, pilihannya jatuh kepada Inter Milan, klub yang dianggap cocok untuk melanjutkan kariernya setidaknya sampai 2028.
Pada paruh musim 2024/2025, Zielinski sendiri sementara belum tampil maksimal. Dia masih butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan gaya bermain Simone Inzaghi, sehingga menit bermainnya terbatas. Dia baru mencatatkan 1.064 menit dari 22 laga di semua ajang, yang berarti rata-rata bermainnya hanya selama 48 menit per laga.
2. Mehdi Taremi, eks FC Porto, sukses mencatatkan 23 laga untuk Inter Milan
Mehdi Taremi memutuskan meninggalkan FC Porto setelah 4 musim (2020–2024) bersama. Inter Milan jadi pelabuhan Taremi selanjutnya. Il Biscione, julukan lain Inter Milan, mengontraknya sampai 2027.
Taremi sendiri jadi pilihan pertama ketika salah satu striker Inter Milan, Lautaro Martinez atau Marcus Thuram, absen. Tak heran penampilannya sudah mencapai 23 laga di semua ajang. Dari semua laga itu, dia berhasil mencatatkan 2 gol dan 5 assist.
1. Sudah mencatatkan 24 laga, Davide Frattesi belum menjadi pilihan utama
Davide Frattesi baru dipermanenkan Inter Milan dari Sassuolo pada musim panas 2024. Kontraknya berdurasi 4 musim atau sampai 2028. Namun, baru paruh musim 2024/2025, situasi sulit menerpanya. Dia jarang menjadi pilihan utama meskipun statistiknya tidak terlalu buruk. Dia mencatatkan 3 gol dan 1 assist dari 23 laga di semua ajang.
Situasi ini memicu spekulasi, apakah Fratessi sudah tidak mendapatkan tempat di Inter Milan? Bahkan, kabar muncul bahwa AS Roma tertarik memboyong gelandang berusia 24 tahun itu. Namun, belum ada kabar pasti dirinya akan bertahan atau hengkang.
Performa ketujuh pemain di atas terlihat bervariasi. Ada yang baru mencatatkan penampilan 1 kali, ada juga yang sudah mencapai 2 kali. Namun, belum ada dari mereka yang berhasil mengamankan posisi utama di bawah arahan Simone Inzaghi di Inter Milan. Pertanyaannya, apakah beberapa dari mereka akan mampu meningkatkan performa hingga menjadi pilihan utama pada paruh kedua 2024/2025?