Jakarta, IDN Times - Penyakit lama Persija Jakarta sempat hadir lagi dalam laga pekan kedua Liga 1 2024/25 saat bersua Persita Tangerang. Ada kekhawatiran, penyakit ini akan hadir lagi saat mereka bersua Persis Solo di pekan ketiga.
Namun, alih-alih khawatir, pelatih Persija Carlos Pena justru menyebut situasi ini adalah hal wajar. Dia melihat, menurunnya daya serang Persija di laga lawan Persita adalah ekses dari skema yang mereka terapkan.
Belajar dari Piala Presiden 2024, Pena melihat lini pertahanan jadi titik lemah Persija. Alhasil, dia membenahi itu di dua laga awal Liga 1 2024/25. Sejauh ini, Persija belum kebobolan dari dua laga liga.
Sialnya, khusus di laga lawan Persita, mereka dinaungi kebuntuan. Namun, Pena melihat ini adalah konsekuensi dari penguatan pertahanan yang dia lakukan di tim.
"Di Piala Presiden harus diakui pertahanan kami buruk. Sekarang pertahanan kami membaik, tetapi memang masalah di sepak bola ya seperti ini. Saat kami memperbaiki pertahanan, kami jadi susah cetak gol," ujar Pena.
Di tengah kebuntuan yang menghantui di laga lawan Persita, Pena tetap optimistis. Sebab, para pemainnya masih menciptakan banyak peluang di laga lawan Barito Putera dan Persita.
"Tapi saya rasa, di dua laga terakhir liga, kami cetak tiga gol lawan Barito Putera, dan kami juga mencetak banyak peluang saat melawan Persita. Hal ini membuat saya optimistis akan tim ini ke depannya, terutama soal mencetak gol," ujar Pena.
Pena menyimpan harapan agar di laga lawan Persis pada pekan ketiga Liga 1 2024/25 nanti, para pemain Persija bisa main lebih berani. Bahkan, dia ingin keberanian untuk bisa dirasakan fans yang memadati tribune.
"Di laga lawan Persis nanti, saya ingin Persija lebih berani lagi. Saking beraninya, sampai fans bisa merasakan keberanian kami ini dari tribune. Ditambah lagi, fans memang selalu mendorong kami untuk menang," ujar Pena.