Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-01 at 19.38.00.jpeg
Persipura luncurkan jersey baru dari Cendrawasih Karsa. (Dok. Persipura)

Intinya sih...

  • Jersey baru sebagai kekuatan untuk para pemain Persipura

  • Filosofi dari jersey baru Persipura mencerminkan karakter kuat para pemain Papua

  • Persipura bak ikan terbang yang siap menembus udara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Persipura Jayapura resmi meluncurkan jersey terbaru buatan Cendrawasih Karsa untuk menghadapi Championship 2025/2026. Peluncuran jersey terbaru Mutiara Hitam itu hadir lebih cepat untuk menunjukkan rasa semangat untuk kembali ke kancah tertinggi sepak bola nasional.

Jersey terbaru Persipura diperkenalkan di tengah-tengah pemusatan latihan tim yang digelar di Hotel UNY, Wates, Yogyakarta, Jumat (1/82025). Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, jajaran manajemen, pemain, dan tim pelatih hadir untuk melihat secara detail jersey terbaru tersebut.

"Jersey ini bukan hanya pakaian, tapi simbol tatanan budaya Papua. Saya harap ini menjadi warna baru yang membawa Persipura ke tempat semestinya," kata Benhur Tomi Mano dalam keterangan resmi.

1. Jersey baru sebagai kekuatan untuk para pemain Persipura

Persipura luncurkan jersey baru dari Cendrawasih Karsa. (Dok. Persipura)

Benhur berharap jersey ini bisa memberikan kekuatan untuk para pemain Persipura dalam mengarungi ketatnya roda kompetisi musim depan. Jersey itu diharapkan memberikan magis buat tim berjuluk Mutiara Hitam itu saat tampil di laga kandang atau tandang.

"Jersey ini akan menambah kekuatan dalam setiap pertandingan kandang dan tandang. Kami mengharapkan, menaruh hati dan pikiran, tenaga, jasa harapan kepada anak-anak Papua yang berjuang untuk menjaga kehormatan tanah Papua," tegas Benhur Tomi Mano.

2. Apa filosofi dari jersey baru Persipura ini?

Persipura luncurkan jersey baru dari Cendrawasih Karsa. (Dok. Persipura)

Manajer Persipura Owen Rahadiyan menjelaskan filosofi mendalam di balik desain jersey baru ini. Dia menyebut, jersey ini memadukan unsur seni dan budaya yang mencerminkan karakter kuat para pemain Papua.

Jersey kandang Persipura tetap berwarna merah hitam, bedanya hanya di garis yang tak lagi terlihat kaku. Owen Rahadiyan mengatakan, desain itu menampilkan goresan kuas yang lebih dinamis dan penuh karakter.

Menurut Owen, ini adalah DNA pemain Persipura yang mempunyai bakat alami dan penuh potensi luar biasa. Setiap goresan di jersey Persipura melambangkan pemain yang datang dari Tanah Papua dengan mempunyai talenta, semangat, dan rasa bangga.

Sementara untuk jersey tandang berwarna putih hitam. Jersey kiper berwarna pink dan hijau. Penjualan jersey akan segera dilakukan oleh Persipura, termasuk membuka sebuah toko offline di Jayapura.

"Jersey ini adalah pernyataan kami mungkin tampil beda, tapi di sanalah letak keindahannya. Kami bukan hanya berjuang kembali ke Liga 1 (Super League). Kami sedang membuktikan bahwa kami bisa bermain dengan jati diri, dan mengangkat nama Papua," kata Owen.

3. Persipura bak ikan terbang yang siap menembus udara

Manajer Persipura Jayapura, Owen Rahadiyan. (Dok. Persipura)

Tak kalah menyentuh, Owen Rahadiyan mengibaratkan Persipura seperti ikan terbang. Makhluk yang lahir di air, tetapi tidak takut menembus batas dan melayang di udara.

Makna motif ikan terbang itu lahir dari salah satu desainer Papua, Jimmy Afar. Di semua jersey Persipura juga terlahir perpaduan antara ikan, burung camar, kampak batu, dan manik-manik yang melambangkan sebuah doa restu dari leluhur yang disampaikan melalui adat.

"Tempat alaminya adalah laut seperti Persipura yang terbentuk dan tumbuh besar di kancah sepak bola nasional, dikenal dan dihormati di Liga 1. Tapi hari ini, kami sedang berenang di air yang lebih tenang, di Liga 2," ujar Owen.

"Namun seperti ikan terbang, kami tidak akan tinggal diam. Ikan itu menembus permukaan, melompat ke udara, masuk ke elemen yang asing, bukan karena ingin lari, tetapi karena ia berani berubah, berani bermimpi, dan berani terbang."

"Persipura juga seperti itu. Kami sedang berada di bawah, tapi bukan berarti kami kalah. Kami sedang menyiapkan sayap, menunggu waktu yang tepat untuk melompat dan terbang lebih tinggi dari sebelumnya. Perjalanan ini bukan tentang kembali ke Liga 1 (Super League) semata, tapi tentang menemukan kembali siapa kita sebenarnya klub dengan sejarah, dengan semangat juang, dan dengan hati yang besar," lanjutnya.

Editorial Team