Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Barcelona: Favorit Wasit Itu Justru Real Madrid

twitter/FCBarcelona
twitter/FCBarcelona

Jakarta, IDN Times - Presiden Barcelona, Joan Laporta, melemparkan kritik keras kepada Real Madrid. Kritik ini muncul seiring dengan 'Blaugrana' yang mulai diserang seiring isu mereka diuntungkan wasit.

Laporta menyebut, sejatinya bukan Barcelona yang diuntungkan oleh wasit. Menilik dari sejarah selama 70 tahun terakhir, justru Madrid-lah yang diuntungkan oleh wasit.

"Perlu diingat, dalam 70 tahun terakhir, wasit-wasit yang ditugaskan dalam pertandingan itu kebanyakan mantan pemain atau anggota klub Real Madrid. Begitu juga tim teknis wasit liga juga berisikan orang-orang yang sama," ujar Laporta, dilansir 'Managing Madrid'.

1. Madrid dekat dengan kekuatan politik Spanyol

realmadrid.com
realmadrid.com

Laporta juga berujar, dia aneh melihat Madrid yang merasa dirugikan. Padahal, sejatinya Madrid adalah klub yang dekat dengan kontrol dan kekuatan politik Spanyol. Jadi, besar peluang bagi mereka diuntungkan wasit.

"Saya aneh ada klub (Madrid) yang merasa dirugikan, padahal mereka sering diuntungkan wasit. Padahal mereka juga adalah bagian dari sistem serta kontrol dan kekuatan politik di Spanyol," kata Laporta.

2. Barcelona siap bongkar kebusukan Madrid

Suasana pemain Real Madrid dalam latihan. (Foto: realmadrid.com)
Suasana pemain Real Madrid dalam latihan. (Foto: realmadrid.com)

Laporta juga menyebut, dia siap membongkar kebusukan Madrid di pengadilan nanti. Apalagi, Madrid baru berkoar-koar dirugikan wasit musim ini, ketika Barcelona sedang mengungguli mereka di kompetisi domestik.

"Kami akan menggunakan pengadilan ini untuk membongkar kebusukan Madrid. Apalagi, mereka baru merasa dirugikan, ketika Barcelona sedang mengungguli mereka di kompetisi domestik," kata Laporta.

3. Barcelona dituding menggunakan jasa konsultasi wasit

Barcelona (fcbarcelona.com)
Barcelona (fcbarcelona.com)

Barcelona dituding menggunakan jasa konsultasi wasit sejak 2001 sampai 2018. Dalam kerja sama dengan perusahaan mantan Vice President Komite Wasit RFEF, Jose Maria Enriquez Negreira itu, Barcelona harus membayar 7,3 juta euro atau setara Rp118,5 miliar.

Kasus ini terus diusut oleh otoritas berwajib Spanyol. Pihak kejaksaan menilai ada indikasi suap yang muncul dari kerja sama ini. Bahkan, kasus Barcelona ini disebut-sebut masuk Komdis UEFA. Real Madrid pun sempat bersuara soal ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us