Promosi Liga 1, Suporter Persiraja Banda Aceh Minta Stadion Direnovasi

Dirjen SKULL, Teuku Muffri mengatakan, janji tersebut sebelumnya diucapkan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat menjamu makan malam skuat dan manajemen Lantak Laju -julukan Persiraja- di pendopo wakil gubernur pada 3 Desember lalu.

"Dalam hal ini kami mendesak agar (Pemerintah Aceh) segera merehab stadion, karena saat ini informasinya Stadion Harapan Bangsa ini tidak lulus verifikasi tahap awal, karena banyak yang harus diperbaiki agar lulus standar untuk ikut di Liga 1," kata Muffri.

Beberapa waktu lalu, tim verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah melakukan kunjungan untuk mengecek kesiapan Stadion Harapan Bangsa yang akan digunakan sebagai markas Persiraja Banda Aceh di Liga 1.

Tim utusan dari pusat itu menemukan sejumlah kekurangan, baik kualitas lapangan maupun beberapa fasilitas stadion. Hal ini menjadikan stadion yang terletak di kawasan Lhoong Raya tersebut belum memenuhi kriteria standar Liga 1.

Menanggapi kekurangan yang ada, pencinta tim Lantak Laju mendesak Plt gubernur Aceh untuk memenuhi janjinya.

"Dalam hal ini kami mendesak agar (Pemerintah Aceh) segera merehab stadion, karena saat ini informasinya Stadion Harapan Bangsa ini tidak lulus verifikasi tahap awal, karena banyak yang harus diperbaiki agar lulus standard untuk ikut di Liga 1," kata Muffri.

Dalam orasinya, Muffri menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh masih memiliki waktu untuk merehab stadion agar sesuai ketentuan standar PT LIB.

Mereka berharap besar stadion tersebut dapat digunakan Persiraja dalam menjamu tim-tim besar Liga 1 Indonesia, karena sepak bola merupakan hiburan masyarakat.

"Jadi (aksi) merupakan sikap suporter, mengingat Liga 1 akan bergulir, berarti kita punya persiapan sekitar 2 bulan untuk kemudian ditentukan apakah Persiraja layak berkandang di Harapan Bangsa atau tidak," ujarnya.

Besar keinginan pecinta Persiraja melihat tim idamannya bermain di Tanah Rencong, begitu kuat. Bahkan, mereka siap melakukan penggalangan dana untuk membantu tim Lantak Laju.

Langkah turun ke jalan itu dikatakan Muffri diambil apabila pelaksana tugas gubernur Aceh tidak menepati janjinya.

"Sebenarnya kami sangat menyayangkan, seorang pemimpin suka ingkar janji. Jadi dalam hal ini kami akan turun langsung ke jalan, mungkin juga akan ke kantor-kantor," kata Muffri.

"Kami berusaha menggalang dana untuk merehab stadion kebanggaan masyarakat Aceh ini," jelas Dirjen SKULL tersebut.

Dia menyebutkan, informasi yang pihaknya terima, anggaran minimal diperlukan untuk merehab stadion yaitu Rp 300 juta.

Beberapa waktu lalu Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan bahwa para pemain tidak perlu memikirkan biaya dan hanya fokus bermain bagus. Sebab, mengenai biaya biar ia dan Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin alias Dek Gam yang memikirkan.

"Pemain fokus saja, masalah-masalah yang non teknis, termasuk finansial, biar Presiden, Pembina, itu kami-kami yang akan memikirkannya," jelas Nova saat menjamu makan malam tim Persiraja.

Tidak hanya itu, Nova juga menyampaikan akan melengkapi bagian atau fasilitas stadion yang masih kurang lengkap.

Akan tetapi, hingga kini, belum ada tampak tanda-tanda adanya renovasi ataupun rehabilitasi di stadionyang pernah dijadikan tempat penyelenggara Piala Tsunami Solidaritas Dunia Aceh atau Aceh World Solidarity 2017 lalu itu.