Protes Keras 15 Detik Pemain Sambut Villarreal vs Barcelona di Miami
Jakarta, IDN Times - Para pemain LaLiga melakukan protes keras atas inisiatif digelarnya laga Villarreal versus Barcelona di Miami pada 20 Desember 2025. Mereka merasa keputusan yang diambil Federasi Sepak Bola Spanyol, RFEF, bersama operator kompetisi, telah mengeksploitasi pemain.
Dilansir Barca Blaugranes, dalam duel Real Oviedo versus Espanyol, Sabtu dini hari WIB (18/10/2025), para pemain terlihat pasif usai kick-off. Aksi ini terjadi selama 15 detik dan dilakukan secara kompak oleh seluruh pemain.
Ternyata, gestur itu merupakan bentuk gugatan para pemain terhadap kebijakan RFEF dan LaLiga. Mereka menilai inisiatif tersebut tak melibatkan pemain secara aktif dan keputusan diambil secara sepihak.
1. Pemain Villarreal dan Barcelona gak lakukan gerakan serupa
Para pemain Barcelona dan Villarreal kemungkinan tak akan mengambil inisiatif serupa, meski menjadi objek dari keputusan tersebut. Namun, protes dipastikan meluas karena sebanyak 20 kapten tim LaLiga sepakat dengan gerakan tersebut.
Absennya partisipasi Barcelona dan Villarreal dimaklumi oleh 18 kapten klub yang berkumpul dalam rapat Asosiasi Pemain Profesional Spanyol (AFE). Bahkan, mereka menilai Barcelona dan Villarreal memang tak seharusnya ikut dalam protes tersebut karena merupakan korban.
2. AC Milan versus Como 1907 juga digelar di luar negeri
Kontroversi digelarnya laga di luar negeri sebenarnya tak cuma dihadapi Barcelona dan Villarreal. Hal serupa juga dilakukan oleh Serie A dan FIGC.
Laga AC Milan versus Como 1907 pada 6 Februari 2026 nanti akan digelar di Perth, Australia. Kebijakan itu diambil karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena San Siro dipakai untuk Olimpiade Musim Dingin serta perluasan pasar.
Como, lewat pernyataan resminya, telah menerima keputusan tersebut. Mereka meminta fans maklum dengan kebijakan Serie A dan FIGC.
3. UEFA berat hati izinkan dua laga itu main di luar negeri
Sementara, UEFA dengan berat hati mengizinkan laga Villarreal versus Barcelona dihelat di Miami. Lewat rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar di Tirana, Juni 2025 lalu, UEFA berkonsultasi dengan seluruh pihak terkait inisiatif itu.
Hasilnya, UEFA mengizinkannya tapi dengan catatan harus dievaluasi ulang karena sebenarnya laga harus digelar di wilayah semestinya.
"Pertandingan liga seharusnya digelar di kandang, karena bisa mencabut hak dari fans loyal dan melepaskan diri dari tautan kompetisi. Tapi, dengan berat hati kami mengizinkan dua laga ini. Keputusan yang diambil di luar kuasa dan tak seharusnya jadi preseden," kata Presiden UEFA, Alexander Ceferin, dilansir beIN Sports.
