PSM Makassar, Diam-diam Menggigit di Liga 1 2022/23

Sebagai pelatih, Tavares memiliki skema andalan yang acap dia terapkan. Di PSM, sosok asal Portugal itu senang dengan skema dasar 3-5-2, yang bisa berubah menjadi 3-4-2-1 saat menyerang. Skema inilah yang menjadikan pertahanan PSM kuat.

Dikomandoi oleh Fernandes di lini pertahanan, tiga bek PSM kerap tampil saling mengisi. Bersama Erwin Gutawa dan Agung Mannan, lini pertahanan 'Juku Eja' mampu menerapkan organisasi yang baik. Mereka tampil rapat dalam menetralisir serangan lawan.

Kuatnya pertahanan PSM ini juga ditopang oleh gelandang-gelandang mereka macam Muhammad Arfan, Akbar Tanjung, hingga Ananda Raehan. Ketiga gelandang inilah yang membuat lini tengah PSM tampak penuh.

Tak heran, setiap tim yang bersua PSM acap kesulitan menguasai lini tengah dan menembus pertahanan. Dengan tiga gelandang bertipe petarung dan penjelajah, lini pertahanan PSM bak tembok tinggi yang sulit untuk diterobos.

Tidak hanya memberikan efek yang kuat untuk pertahanan, kuatnya lini tengah PSM juga memberikan dampak yang baik bagi seorang Willem Jan Pluim. Sosok asal Belanda itu jadi lebih bebas dalam mengatur serangan.

Tidak seperti musim lalu, musim ini Pluim lebih banyak beroperasi di area depan, terutama di area sepertiga akhir. Pluim mengatur distribusi bola di area itu, sehingga nama-nama macam Yakob Sayuri dan Everton tidak kekurangan aliran bola.

Jika ada kesempatan, Pluim juga acap jadi penyelesai peluang, terutama dari lini kedua. Kebebasan lebih bagi Pluim inilah yang membuat PSM tampak cair saat menyerang. Belum lagi, Pluim juga bisa menarik bek berkat kemampuannya dalam menjaga bola.

Sejauh ini, Pluim bersama Everton dan Yakob menjadi sosok pencetak gol terbanyak bagi PSM di Liga 1. Total, ketiganya sudah menyumbangkan masing-masing tiga gol bagi PSM. Mereka menjelma sosok menakutkan bagi lawan musim ini.

Dengan ciamiknya performa PSM ini, buah dari pertahanan yang kuat dan serangan yang cair, tak heran mereka bertengger di papan atas Liga 1 2022/23. Namun, kompetisi masih panjang. Masih ada juga potensi bagi PSM untuk terpeleset.

Contohnya terjadi saat PSM bersua Kuala Lumpur City FC di laga final zona ASEAN AFC Cup 2022. Tidak adanya Fernandes membuat pertahanan PSM kacau balau. Serangan mereka pun acap terhenti karena Pluim dikawal ketat.

Nah, hal-hal semacam ini tentu bisa terjadi di laga Liga 1. PSM berpeluang mengalami kesulitan saat Fernandes absen, ataupun saat Pluim dijaga ketat lawan. Tavares selaku pelatih harus menemukan skema cadangan jika situasi ini terjadi.

Andai konsistensi bisa PSM jaga hingga akhir musim, dengan fleksibilitas taktik dan skema yang mereka miliki, mereka bisa jadi salah satu calon peraih gelar Liga 1 2022/23. Mereka punya potensi untuk melakukan itu.

hingga pekan ketujuh, PSM sukses bertengger di posisi tiga klasemen sementara Liga 1.