Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah Ahmad Solihin yang dinyatakan wafat di GBLA (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Jakarta, IDN Times - Sepak bola Indonesia berduka. Partai Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (17/6/2022), memakan korban jiwa.

Dua suporter Persib, Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf, wafat saat ingin menyaksikan duel tersebut. Mereka tutup usia diduga karena berdesakan ketika hendak masuk stadion demi menyaksikan duel klasik tersebut.

1. Ketum PSSI layangkan duka

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di gedung Kemenpora (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, melayangkan rasa dukanya. Dia merasa prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut.

Pun, Iwan Bule ingin meminta laporan resmi dari panitia lokal dan pihak kepolisian terkait insiden ini.

"Kami berbelasungkawa atas meninggalnya dua sahabat di Bandung. Bagi keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan. Mudah-mudahan kejadian yang sama tak terulang," ujarnya dilansir situs resmi PSSI.

2. Standar keamanan stadion harus diperhatikan

IDN Times/Galih Persiana

Stadion GBLA sudah memakan empat korban jiwa dalam enam tahun terakhir. Tentunya, sistem keamanan dalam stadion ini patut dipertanyakan. Meski kronologi empat korban ini berbeda-beda, namun setidaknya perlu jadi sorotan terkait sistem keamanan di dalam stadion.

Maka dari itu, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, berencana menggelar pelatihan terkait manajemen massa dan hal terkait suporter. Ini penting digelar, menurut PSSI, sebelum kompetisi dilaksanakan.

"Sangat diharapkan agar setiap klub memiliki Community Liasion Manager/Officer yang bekerjasama dengan komunitas kelompok pendukung klub seperti suporter, penggemar, dan lainnya," ujar Kepala Divisi Pembinaan Suporter, Budiman Dalimunthe, kepada IDN Times, Sabtu (18/6/2022).

Budiman juga berharap agar manajemen klub juga memberikan pelatihan dan peningkatan kinerja terhadap sumber daya internal, dalam hal ini, panitia pelaksana lokal dalam menggelar ppertandingan.

3. Nasib Stadion GBLA di tangan Panpel

Bobotoh berusaha menerebos pintu masuk stadion GBLA. IDN Times/Debbie Sutrisno

Stadion GBLA kini jadi sorotan. Setelah dua suporter wafat, ada kekhawatiran laga Piala Presiden tak dilanjutkan di stadion yang baru dipakai lagi oleh Maung Bandung ini.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung, menyatakan kalau nasib GBLA kini bergantung oleh Panitia Pelaksana.

"Untuk hal itu (nasib GBLA) saya belum bisa jawab. Masalah GBLA pihak panpel (yang bertanggung jawab). Silakan tanya ke panpel, bukan kapasitas saya soal GBLA," ujar Aswin.

Editorial Team