PSSI Lempar Tanggung Jawab Soal Kerusuhan Fans di Liga

- PSSI lempar tanggung jawab kerusuhan suporter pada operator Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub.
- Erick Thohir menegaskan LIB dan klub harus bertanggung jawab jika terjadi kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa.
- PSSI memiliki Komite Ad Hoc Suporter namun tanggung jawab utama tetap pada LIB dan klub.
Jakarta, IDN Times - Kerusuhan fans masih jadi pemandangan yang jamak di sepak bola Indonesia, baik itu Liga 1, 2, bahkan 3. Uniknya, alih-alih memberikan rekomendasi, PSSI justru lempar tanggung jawab.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan tanggung jawab penyelenggaran laga-laga Liga, terutama Liga 1 dan 2 yang sudah bersifat profesional, ada di pundak PT Liga Indonesia Baru (LIB). PSSI hanya sekadar menjaga integritasnya saja.
"Liga punya independensi luar biasa. Artinya, penyelenggaraan Liga adalah tanggung jawab operator. Klub bertanggung jawab penuh terhadap pertandingan yang mereka jalani," ujar Erick di Menara Danareksa, Selasa (29/4/2025).
1. Kerusuhan berujung korban jiwa, tanggung jawab klub

Erick pun mengungkapkan, dengan adanya tanggung jawab ini, LIB bersama klub harus pasang badan jikalau, amit-amit, ada kerusuhan berujung korban jiwa dalam suatu laga. Sebab, merekalah operator laganya, bukan PSSI.
"Kalau ada kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, Liga dan klub yang harus bertanggung jawab, bukan PSSI," ujar Erick.
2. Terkait suporter tandang, LIB dan klub harus siap tanggung jawab

Erick mengingatkan, terkait isu bakal hadirnya lagi suporter tandang musim depan, tanggung jawab dan risikonya ada di LIB dan klub. Jika mereka siap menanggung risiko dan tanggung jawabnya, boleh-boleh saja itu dilakukan.
"Kami di PSSI dan FIFA menilai konteks suporter tandang masih rawan. Tetapi kalau Liga dan klub ingin membuka, silakan. Tapi bertanggung jawablah. Kalau ada peristiwa seperti Kanjuruhan terulang, jangan saling lempar tanggung jawab," ujar Erick.
3. Padahal, PSSI punya Exco khusus suporter

PT LIB adalah lembaga yang dikelola secara independen. Mayoritas saham, sebanyak 99 persen, dimiliki klub. Sedangkan PSSI hanya punya satu persen saham saja. Namun, bukan berarti PSSI harus lepas tangan urusan fans.
Apalagi, PSSI sebenarnya memiliki Ketua Komite Ad Hoc Suporter, yakni Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga. Jangan sampai, ketika ada korban jiwa di Liga, federasi tak bertanggung jawab, laiknya di Tragedi Kanjuruhan lalu ketika eks Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita sampai dipenjara.