PSSI Paparkan Perbedaan Kasus Elkan Baggott dan Safawi Rasid

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menjelaskan perbedaan kasus yang dialami Elkan Baggott dan Safawi Rasid. Menurut Iriawan, proses karantina Elkan merupakan anjuran dari pemerintah Singapura secara langsung.
"Elkan Baggott tanggal 18 Desember sudah bisa keluar dari karantina. Informasi tadi ternyata negatif, tetapi pemerintah Singapura memerintahkan untuk karantina, karena Elkan datang dari luar negeri memakai pesawat dan semua yang di pesawat itu dikarantina," ujar Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, pada Rabu (15/12/2021).
1. Tak ada perintah karantina dari pemerintah Singapura untuk Safawi

Iwan mengungkapkan, Safawi tidak dikarantina lantaran tidak ada perintah langsung dari pemerintah Singapura. Selain karena hasil tes negatif, rekan sekamar Safawi, Akhyar Rashid, terpapar virus ketika berada di Singapura. Tidak seperti Elkan yang satu pesawat dengan orang yang terpapar di luar negeri.
"Beda dengan pemain Malaysia (Safawi Rasid), yang rekan sekamarnya positif, lalu dites dan dia negatif, jadi tidak masalah," tutur Iwan.
2. Elkan dipercaya bisa tampil di laga lawan Malaysia

Merunut proses karantina yang dilakukan, Elkan mulai menjalani karantina mandiri selama lima hari sejak Senin (13/12/2021). Berarti, jika tidak ada halangan, karantina Elkan selesai pada Sabtu (18/12/2021), dengan catatan hasil tes COVID-19 Elkan harus negatif.
Itu berarti, Elkan bisa membela Indonesia di laga lawan Malaysia pada Minggu (19/12/2021) mendatang. Sayangnya, pemain Ipswich Town itu harus absen saat Pasukan Garuda bersua Vietnam, Rabu (15/12/2021).
3. Elkan dipercaya bisa perkuat lini belakang Indonesia

Iwan percaya kehadiran Elkan akan memperkuat pertahanan Indonesia. Apalagi, di laga terakhir fase grup Piala AFF 2020, sudah ada lawan kuat lain yang menunggu Indonesia, yakni Timnas Malaysia asuhan Tan Cheng Hoe.
"Insyaallah kalau ada Elkan Baggott mungkin akan lebih meningkatkan performa Timnas Indonesia karena memang tinggi badan cukup luar biasa menyulitkan kalau nanti ada bola-bola mati di depan gawang lawan," tutur Ketum PSSI tersebut.