Rapor 3 Klub Promosi di Awal Musim Liga 1 2024/2025, Bisa Bersaing?
Liga 1 Indonesia 2024/2025 menghadirkan tiga tim promosi, yaitu PSBS Biak, Semen Padang FC, dan Malut United FC. Mereka tentunya harus beradaptasi agar bisa bertahan di balik kerasnya persaingan. Banyak tim kuat dan berpengalaman yang menjadi tantangan mereka.
Selama 7 pekan Liga 1 musim ini bergulir, tim-tim promosi belum bisa menembus papan atas persaingan. Mereka berkutat di papan tengah dan ada pula yang tenggelam di zona degradasi. Berikut ini ulasan selengkapnya terkait kiprah tiga klub promosi di awal musim Liga 1 2024/2025.
1. PSBS Biak mengantongi 3 kemenangan dan menghuni 10 besar
PSBS Biak merupakan tim promosi dengan label kampiun Liga 2 2023/2024. Itu menjadi kesuksesan besar yang menandai sejarah baru. Badai Pasifik, julukan PSBS Biak, untuk pertama kalinya berkiprah di liga kasta tertinggi di Indonesia.
Tiga laga pada pekan pertama menjadi ujian berat bagi PSBS Biak. Mereka selalu kalah hingga berujung perpisahan dengan sang pelatih, Juan Esnaider. Untungnya, mereka mampu bangkit bersama pelatih sementara, Marcos Guillermo Samso, dengan memenangkan 3 dari 4 laga pada pekan berikutnya.
Hebatnya, tiga kemenangan itu diraih melawan tim besar, yaitu Persija Jakarta, Madura United, dan Persik Kediri. Imbas dari kemenangan yang sudah diraih mampu mendongkrak posisi PSBS Biak di papan klasemen. Beto dan kolega sementara bercokol di posisi ke-9 dengan koleksi sembilan poin.
2. Malut United FC tampil cukup baik dengan minim kekalahan
Malut United FC merupakan klub seumur jagung mengingat baru berdiri pada 2023. Kendati begitu, mereka berhasil promosi ke Liga 1 2024/2025 setelah mengamankan satu tiket terakhir melalui babak playoff. Ini menjadi kesempatan pertama Malut United bersaing di Liga 1.
Laskar Kie Raha, julukan Malut United, sangat berambisi di Liga 1 musim ini. Hal itu mulai terlihat dari aktifnya pergerakan mereka pada bursa transfer musim panas 2024. Nama-nama top, seperti Yance Sayuri, Yakob Sayuri, Wahyu Prasetyo, dan Manahati Lestusen berhasil didatangkan.
Hasilnya, Malut United tampil cukup solid hingga pekan ketujuh. Anak asuh Imran Nahumarury mengoleksi dua kemenangan kontra Semen Padang dan PSS Sleman. Mereka juga mampu menahan imbang tiga tim kuat asal Jawa Timur, yaitu Persebaya Surabaya , Madura United, dan Persik Kediri. Untuk sementara, Malut United menghuni posisi ke-11 dengan jumlah poin yang sama dengan PSBS Biak.
3. Semen Padang FC kesulitan bersaing dan terjerembab di papan bawah
Semen Padang FC merupakan tim dengan sejarah panjang di persepakbolaan Indonesia. Mereka memiliki banyak pengalaman hingga beberapa kali merasakan naik dan turun kasta. Kabau Sirah kembali ke Liga 1 musim ini setelah terakhir kali terjadi pada Liga 1 2019. Keberhasilan itu didapat setelah menjadi runner-up di Liga 2 2023/2024.
Sayangnya, tren negatif menyambut kembalinya Semen Padang di Liga 1. Dari tujuh laga yang sudah dihelat, mereka baru merasakan satu kemenangan saat bertemu PSS Sleman. Sisanya, Kabau Sirah menuai 1 kali imbang dan 5 kali kalah. Hasil tersebut membawa mereka ke zona degradasi, tepatnya di urutan ke-16.
Rapor buruk Semen Padang di awal musim ini juga melatarbelakangi pemecatan pelatih, Hendri Susilo. Mereka kemudian menunjuk Eduardo Almeida sebagai pelatih baru. Pelatih asal Portugal tersebut sebelumnya sudah pernah menukangi Semen Padang. Kehadirannya diharapkan bisa memberikan dampak positif.
Ketiga tim promosi di atas tampaknya belum sepenuhnya menemukan formula terbaik untuk bisa bersaing di Liga 1. Dua tim di antaranya bahkan sudah memecat pelatihnya akibat hasil yang tidak memuaskan. Kira-kira, bisakah mereka memberikan kejutan pada laga-laga berikutnya?