Rapor 5 Manajer Interim Manchester United Sedekade Terakhir
- Ruud van Nistelrooy ditunjuk sebagai manajer interim setelah pemecatan Erik ten Hag pada 2024/2025.
- Ole Gunnar Solsjkaer membawa Manchester United kompetitif saat menjadi manajer interim, sehingga diberi kontrak permanen hingga Maret 2019.
- Ralf Rangnick adalah manajer interim paling lama, menangani tim hingga akhir musim 2021/2022 dengan catatan tak stabil.
Manchester United kerap berganti manajer dalam sedekade terakhir. Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013, para suksesor yang dipilih belum bisa membawa tim konsisten bersaing di papan atas.
Kiprah para manajer Manchester United yang inkonsisten berujung pemecatan. Ini yang membuat sosok sementara kerap ditunjuk untuk menggantikan. Terbaru, Ruud van Nistelrooy menjabat sebagai manajer interim setelah pemecatan Erik ten Hag pada 2024/2025.
Lantas, seperti apa rapor Van Nistelrooy dan sosok lainnya ketika menjadi manajer interim Manchester United? Simak rapor manajer interim Manchester United sedekade terakhir berikut ini!
1. Ryan Giggs menjadi manajer interim saat masih aktif bermain
Pemecatan David Moyes pada April 2014 membuat Manchester United tanpa nakhoda. Akhirnya, Ryan Giggs yang saat itu menjadi pemain paling senior ditunjuk menggantikannya. Ini tentu bukan hal baru. Pemain yang masih aktif ditunjuk sebagai manajer memang pernah terjadi.
Giggs sendiri mengemban tugas ganda sebagai pemain dan staf kepelatihan sejak Moyes menukangi tim pada awal 2013/2014. Tugasnya setelah Moyes cabut adalah memimpin tim dalam empat laga terakhir di Premier League dengan hasil 2 kemenangan, 1 keimbangan, dan 1 kekalahan. Hasil tersebut membawa Manchester United mengakhiri musim di peringkat ketujuh.
2. Ole Gunnar Solskjaer tampil impresif sebagai manajer interim hingga diangkat sebagai manajer tetap
Ole Gunnar Solsjkaer mempunyai kiprah impresif saat menjadi manajer interim. Ia menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada Desember 2018. Manchester United memberinya kontrak sementara hingga akhir musim 2018/2019.
Di luar dugaan, Solskjaer membawa Manchester United kompetitif dalam waktu 3 bulan. Selama periode tersebut, ia memimpin 19 laga dengan memenangkan 14 di antaranya. Hal itu membuat manajemen memberinya kontrak permanen pada Maret 2019.
Nasibnya cukup baik setelah menjabat sebagai manajer tetap. Sayangnya, hal tersebut tak bertahan lama. Solskjaer mengalami nasib serupa dengan manajer sebelumnya, yakni dipecat. Manajemen mendepaknya dari Old Trafford pada November 2021.
3. Michael Carrick memimpin Manchester United selama sebulan
Michael Carrick ditunjuk manajemen untuk memimpin Manchester United untuk sementara selepas dipecatnya Ole Gunnar Solskjaer. Eks gelandang Setan Merah ini menangani klub dalam waktu sebulan pada November–Desember 2021. Ia memimpin tim berlaga sebanyak tiga kali.
Carrick berhasil membawa Manchester United terhindar dari kekalahan. Ia membantu Setan Merah menang menghadapi Villarreal dan Arsenal. Sementara, satu laga lain saat bersua Chelsea berakhir imbang.
4. Ralf Rangnick menjabat sebagai manajer interim selama 6 bulan
Ralf Rangnick menjadi manajer interim paling lama dalam daftar ini. Ia mengambil alih kursi kepelatihan dari Michael Carrick pada Desember 2021. Ia menangani tim hingga akhir musim 2021/2022 dengan tujuan menyeimbangkan klub.
Sayangnya, Rangnick juga terlibat friksi dengan manajemen. Ia dan tim mengalami ketidakcocokan. Selama paruh kedua musim 2021/2022, ia memimpin tim dalam 29 laga. Namun, catatannya tak stabil dengan 11 kemenangan, 9 keimbangan, dan 9 kekalahan.
5. Ruud van Nistelrooy memimpin tim bangkit dalam masa singkat sebagai manajer interim
Ruud van Nistelrooy ditunjuk menggantikan Erik ten Hag yang dipecat. Masa abdinya ini hanya 2 pekan, yakni pada 28 Oktober hingga 11 November 2024. Manchester United lalu menunjuk Ruben Amorim sebagai pengganti yang akan bertugas selapas jeda internasional November tahun ini.
Meski singkat, kiprah Van Nistelrooy impresif dengan catatan 3 kemenangan dan 1 keimbangan dari 4 pertandingan. Manchester United dibawanya bermain agresif. Ini bisa menjadi fondasi bagi Amorim yang akan meneruskan jejak Ruud van Nistelrooy dalam memperbaiki tim.
Dari daftar di atas, hanya Ole Gunnar Solskjaer yang bisa meneruskan tugas sebagai manajer utama. Beberapa di antaranya memang hanya ditugaskan sementara. Meski demikian, ini menunjukkan performa mereka tak begitu buruk.
