Tidak bisa dipungkiri jika peran Video assistant referees (VAR) dalam era sepak bola modern seperti saat ini semakin dibutuhkan. FA sebagai otoritas tertinggi sepak bola Inggris pun telah menyepakati bersama klub-klub Liga Inggris untuk menggunakannya di kompetisi musim 2019/2020.
Hal ini tentunya menjadi sebuah keputusan yang sangat penting, apalagi status Liga Inggris sebagai salah satu liga terbaik dan paling kompetitif di dunia.
Liga Premier akan segera membuat permintaan resmi ke Dewan Asosiasi Sepak bola Internasional dan FIFA.untuk penggunaan VAR untuk musim depan. Hal ini menjadi sebuah terobosan baru dalam sepak bola Inggris, padahal VAR sendiri telah digunakan di berbagai liga seperti Serie A dan Bundesliga pada musim lalu. Bahkan VAR mulai diperkenalkan dalam ajang tertinggi sepak bola dunia, World Cup 2018.
Untuk musim ini, La Liga dan Ligue One Prancis sudah mulai menggunkan teknologi tersebut. Hal ini menyisakan Liga Champions dan Liga Inggris menjadi kompetisi yang belum menggunakan VAR.
FA sebenarnya sudah melakukan trial VAR untuk musim ini, namun hanya digunakan dalam kompetisi Carabao Cup dan FA Cup.
Pembelajaran utama dari penggunaan VAR di Piala FA dan Piala Carabao, dan liga lainnya di seluruh dunia, telah dibahas secara rinci.
"Program pengujian non-live Premier League akan tetap berlaku untuk sisa musim ini, dengan penekanan lanjutan pada Sabtu sore yang memiliki beberapa pertandingan yang dimainkan secara bersamaan, dan mengembangkan protokol yang jelas untuk mengkomunikasikan keputusan VAR kepada penggemar."
Masa percobaan langsung VAR di Inggris saat ini adalah musim keduanya dan telah terjadi sejumlah insiden kontroversial di dalamnya. Mantan manajer Chelsea Antonio Conte merasa sangat marah setelah keputusan wasit untuk tidak menggunakan VAR dalam pertandingan ulangan babak penyisihan Piala FA 2017-18 saat timnya melawan Norwich City.
Saat itu Willian terlihat dilanggar di dalam kotak penalti, tetapi tidak ada pelanggaran oleh wasit, dan justru dia diganjar kartu kuning karena dianggap diving. Di babak yang sama Piala FA pada musim itu, Kelechi Iheanacho menjadi orang pertama yang mencetak gol yang dibantu VAR di Inggris, ketika golnya yang dianulir wasit saat melawan Fleetwood Town akhirnya menjadi gol setelah wasit berkonsultasi menggunkan VAR.
Yang terbaru adalah keputusan wasit yang menjadi perdebatan saat hasil imbang 1-1 antara Southampton dan Watford akhir pekan lalu. Striker Southampton Charlie Austin menuntut pengenalan VAR setelah golnya dianulir oleh wasit Simon Hooper, padahal jika dilihat kembali posisinya tidaklah offside. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu sebab FA membuat keputusan.
Penggunaan VAR dianggap sebagai kesuksesan oleh FIFA setelah Piala Dunia 2018 di Rusia Terjadi 455 insiden dalam 64 pertandingan dengan rata-rata 7,1 per game. Insiden tersebut menghasilkan 20 review, dengan 17 keputusan yang mampu merubah hasil.
Mantan wasit Liga Primer, Mark Halsey percaya inilah waktu yang tepat bagi Liga Inggris untuk menggunakan teknologi VAR, yang akan membantu para official pertandingan untuk membuat keputusan yang benar selama pertandingan.
"Saya pikir itu hal yang baik. Saya tahu banyak orang menentangnya tetapi kami harus menerimanya sekarang dan bergerak maju," katanya kepada BBC. "Kami telah melihat musim ini sejumlah insiden yang keliru, terutama akhir pekan ini ketika ada sejumlah gol yang dianulir ketika seharusnya tidak terjadi.
"Saya pikir selama kita mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang benar, dan kita mendapatkan personil yang tepat, itulah hal yang paling penting bagi saya."
Apakah kamu setuju dengan keputusan ini?