Akhir Kisah Romantis Luka Modric di Real Madrid

Luka Modric akhirnya harus pergi dari Real Madrid

Jakarta, IDN Times - Real Madrid sempat memiliki trio lini tengah yang mematikan. Ada Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos yang bercokol di situ. Namun, pada akhirnya trio ini pecah.

Semua berawal dari kepergian Casemiro yang memilih untuk mencari tantangan baru bersama Manchester United. Tersisa Kroos dan Modric di Madrid. Sekarang, Modric dipastikan cabut dan Madrid harus menyambut era baru di lini tengahnya.

Setelah mengabdi lama, Modric akhirnya memutuskan untuk pergi di akhir musim panas nanti. Berakhirlah sudah kisah manis dari pemain Kroasia itu bersama Los Blancos.

1. Sudah 12 tahun mengabdi di Madrid

Akhir Kisah Romantis Luka Modric di Real MadridLuka Modric (https://www.instagram.com/lukamodric10/)

Datang ke Madrid pada musim 2012/13, Modric sempat harus berjuang mendapatkan satu spot di lini tengah. Tak heran memang, karena saat itu lini tengah Madrid dihuni  Xabi Alonso, Sami Khedira, hingga Mesut Oezil.

Akan tetapi, dengan mental petarung yang dimiliki, Modric mampu bersaing dan akhirnya menjadi andalan lini tengah Madrid di musim tersebut. Berlanjut ke musim selanjutnya, Modric semakin berkembang.

Modric turut mengantarkan Madrid meraih La Decima di Liga Champions pada musim 2013/14. Tidak cuma itu, dia juga membawa Madrid menjuarai LaLiga pada musim 2016/17, plus Liga Champions.

"Dia sukses jadi pemain tengah hebat dalam situasi yang sulit. Setiap hari di Madrid selalu penuh dengan tekanan, tapi Modric mampu mengatasi itu semua dan justru tumbuh jadi salah satu pemain apik di Madrid," ujar legenda Madrid, Predrag Mijatovic, dilansir Football Espana.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions: Inter Milan Bersua Atletico Madrid

2. Trio menakutkan bersama Casemiro dan Kroos

Akhir Kisah Romantis Luka Modric di Real MadridLuka Modric (twitter.com/realmadriden)

Tumbuhnya Modric di Madrid ini tidak lepas dari rekan-rekan lini tengahnya yang tangguh. Dia ditemani oleh dua pemain kelas wahid lainnya, Casemiro dan Toni Kroos. Ketiganya membentuk trio menakutkan di lini tengah Madrid.

Visi, keseimbangan, kekuatan pertahanan, serta distribusi bola ketiga pemain ini di lini tengah Madrid begitu luar biasa. Pria asal Kroasia itu bisa disebut paket komplet sektor gelandang Los Blancos.

Tak heran, saat ketiganya menjadi motor permainan Madrid, gelar demi gelar selalu hadir di Bernabeu. Tidak cuma domestik, gelar Eropa juga jadi sesuatu yang lazim bagi Madrid.

Modric sukses menyumbangkan tiga gelar LaLiga, dua trofi Copa del Rey, lima torehan Piala Super Spanyol, lima mahkota Liga Champions, empat Piala Super Eropa, dan lima Piala Dunia Antar Klub untuk Madrid.

3. Kisah manis itu berakhir

Akhir Kisah Romantis Luka Modric di Real MadridLuka Modric (https://www.instagram.com/lukamodric10/)

Akan tetapi, era Modric di Madrid juga harus berakhir. Usia yang sudah memasuki 38 tahun membuatnya tak lagi dapat kepercayaan di Madrid musim ini. Ditambah, ada darah muda yang mulai muncul ke permukaan.

Modric musim ini memang sudah kalah saing dengan Aurelien Tchouameni, Eduardo Camavinga, Federico Valverde, hingga Jude Bellingham. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi di akhir musim 2023/24, seiring dengan kontraknya yang selesai.

Modric boleh saja pergi, tetapi catatan sejarah akan mengingatnya sebagai salah satu pemain tengah terbaik yang pernah dimiliki oleh Real Madrid. Dia adalah The Real Galactico dari tanah Kroasia.

Baca Juga: 4 Pencetak Gol Tertua LaLiga Spanyol pada 2023/2024, Termasuk Modric!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya