Jadi Piala AFF U-23 Itu Penting atau Tidak, PSSI?

Kontradiksi terjadi di PSSI soal Piala AFF U-23

Jakarta, IDN Times - Pada awal Juli 2023 lalu, sempat berembus angin segar bagi klub-klub Liga 1. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan Piala AFF U-23 dan Asian Games 2022 hanya jadi sasaran antara.

Erick mengaku, kedua ajang tersebut hanya akan jadi pemoles sekaligus momen pemain muda mencari pengalaman. Dibanding dua ajang ini, ada beberapa turnamen yang lebih diutamakan, yakni Piala Dunia U-17, Kualifikasi Piala Asia U-23, dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Karena AFF U-23 dan Asian Games tidak jadi prioritas. Menjadi sasaran untuk meningkatkan pemain muda, supaya mereka siap melapis yang U-23," ujar Erick di Stadion Madya, Kamis (6/7/2023).

Namun, polemik justru hadir jelang bergulirnya Piala AFF U-23. Masalah lama kembali muncul, yakni ada klub-klub yang tidak melepas pemainnya ke Timnas U-23. Yang jadi menarik adalah, respons PSSI akan hal ini, setelah menyebut Piala AFF U-23 sebagai sasaran antara.

1. Ketua BTN semprot dua klub Liga 1

Jadi Piala AFF U-23 Itu Penting atau Tidak, PSSI?Exco PSSI, Sumardji saat menghadiri latihan perdana Timnas U-23, Kamis (10/8/2023). (IDN Times/Tino)

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mencak-mencak dalam sesi latihan perdana Timnas U-23 di Senayan, Kamis (10/8/2023). Dia kesal karena ada beberapa klub yang belum melepas para pemainnya ke skuad Garuda Muda.

Dua pelatih klub Liga 1, yaitu Thomas Doll (Persija Jakarta) dan Bernardo Tavares (PSM Makassar) jadi sasaran amarah Sumardji. Dia bahkan sampai menyindir dua pelatih tersebut menumpang cari rezeki di Indonesia.

"Pelatih asingnya cari makan di sini, tapi mempersulit negara. Saya kira, masyarakat bisa menilai sendiri. Saya akan laporkan ke Ketua Umum supaya ada tindakan. Ini dua kali kami dipersulit oleh pelatih Persija dan PSM," kata Sumardji.

Baca Juga: Bertolak ke Thailand, Timnas U-23 Bidik Final Piala AFF

2. Memancing respons Doll dan Tavares

Jadi Piala AFF U-23 Itu Penting atau Tidak, PSSI?Pelatih Persija, Thomas Doll saat menghadiri sesi jumpa pers lawan Borneo FC. (Dok. Persija)

Sontak, omongan Sumardji memancing respons Doll dan Tavares. Diawali oleh Doll, dalam sesi jumpa pers jelang laga lawan Madura United, dia membalas balik pernyataan Sumardji dengan menyebut COO Bhayangkara FC itu tak mengerti sepak bola.

"Saya pikir itu tidak terlalu penting saat ini. Saya hanya mau membicarakan pertandingan. Saya tak mengerti perkataan orang yang tidak paham sepak bola dengan baik," ujar Doll.

Sedangkan, Tavares justru kebingungan. Sebab, dia merasa selalu mengizinkan para pemainnya membela Timnas jika dipanggil PSSI. Dia juga senang dengan pemanggilan itu karena para pemainnya jadi punya pengalaman main di laga internasional.

"Berapa pemain yang sudah kami kirim ke Timnas? Tentu, kami ingin membantu Timnas Indonesia. Justru bagus pemain bisa pergi ke sana. Saya tidak mengerti kenapa bisa disebut menghambat pemusatan latihan," ujar Tavares.

3. Shin Tae Yong justru desak Piala AFF U-23 dihapus

Jadi Piala AFF U-23 Itu Penting atau Tidak, PSSI?Shin Tae Yong rencanakan TC Timnas Indonesia U-23 bergulir 8 Agustus 2023. (IDN Times/Tino).

Berbeda dengan pernyataan Sumardji yang merujak Persija dan PSM, pelatih Timnas U-23, Shin Tae Yong, justru ingin agar Piala AFF U-23 dihapus. Sebab, menurut Shin, turnamen ini justru merugikan kelangsungan kompetisi lokal di Asia Tenggara.

"Para pemain U-23 pasti banyak yang bermain di Liga 1 dan menjadi pilar inti juga di klub masing-masing. Dengan adanya turnamen ini, ya sebenarnya merugikan kompetisi dan mengganggu perkembangan sepak bola sebuah negara," ujar Shin.

Shin juga menyatakan Piala AFF U-23 tidak terlalu prestisius. Beda halnya dengan Piala AFF U-19. Menurutnya, itu justru turnamen penting karena memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk mencicipi atmosfer laga internasional.

"Untuk U-20 (Piala AFF U-19) lebih oke, karena mereka harus banyak bertanding dan berpengalaman di turnamen internasional. Tapi, kalau U-23, saya harap tidak ada lagi," ujar Shin.

4. Jadi, penting atau tidak nih, PSSI?

Jadi Piala AFF U-23 Itu Penting atau Tidak, PSSI?Timnas U-23 menggelar latihan perdana di Lapangan A GBK, Kamis (10/8/2023). (IDN Times/Tino).

Jelang keberangkatan Timnas U-23 ke Thailand, Sumardji masih sempat melontarkan sindiran bagi Persija dan PSM. Dia mengaku kecewa, tetapi malah menyindir dengan menyebut memang tidak tahu apa-apa soal sepak bola.

"Semua saya kembalikan kepada pelatih tim masing-masing karena beliau-beliau orang yang hebat di sepak bola dan selalu mengatakan saya selaku Ketua BTN tidak tahu aturan dan tak mengerti bola," ujar Sumardji.

"Bagi masyarakat silakan menilai sendiri. Apa yang kami lakukan itu hanya satu, jiwa nasionalisme dan untuk kepentingan bangsa serta negara," lanjutnya.

Ucapannya yang merujak ini jelas kontradiktif dengan apa yang pernah diujarkan Erick. Pria yang juga Menteri BUMN itu menyampaikan, tidak akan memojokkan klub yang tak mau melepas pemain di kompetisi non-resmi.

"Saya nggak mau memojokkan klub. Saya bilang klub harus komitmen dukung Timnas Indonesia di kalender yang sudah disepakati. Kalau di kalender AFF U-23 dan Asian Games itu sasaran antara, ya kami sama-sama kompromi," tutur Erick.

Jadi, sebenarnya Piala AFF U-23 2023 itu penting atau tidak, sih, PSSI? Kok sampai sebegininya, loh.

Baca Juga: Janji Shin Tae Yong Bareng Timnas U-23 di Piala AFF

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya