Kaba Diawara, Pelatih Guinea yang Bukan Orang Sembarangan

Kaba Diawara berpengalaman dengan Eropa

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-23 agaknya memang harus mewaspadai Guinea yang jadi lawan mereka di play-off Olimpiade 2024, Kamis (9/5/2024) malam WIB. Pelatih mereka, Kaba Diawara, ternyata bukan orang sembarangan.

Diawara membawa Guinea pada sebuah perjalanan apik di Piala Afrika U-23 2023. Mereka mampu menembus babak semifinal ajang tersebut. Meski akhirnya gagal masuk tiga besar, capaian mereka ini tetap luar biasa.

Di balik capaian tersebut, ada nama Diawara di bangku pelatih. Semasa jadi pemain, dia ternyata bukan sosok kaleng-kaleng. Dia sudah berpengalaman main bersama tim-tim besar.

1. Diawara pernah membela klub-klub top Eropa

Kaba Diawara, Pelatih Guinea yang Bukan Orang SembaranganKaba Diawara saat main untuk PSG. (Dok. FIFA)

Ketika masih bermain, Diawara pernah membela klub-klub top Eropa. Arsenal, Paris Saint-Germain (PSG), Marseille, hingga Bordeaux. Capaian terbaik Diawara terjadi saat dia bermain untuk Bordeaux.

Dia sukses membawa Bordeaux jadi runner-up Piala Liga Prancis 1996/97, serta menjadi juara Ligue 1 pada musim 1998/99. Lalu, dia juga pernah membawa PSG menjadi runner-up Piala Liga Prancis musim 1999/00.

Bersama PSG, Diawara tampil sebanyak 20 kali. Sedangkan di Arsenal, Diawara bermain singkat, yakni sebanyak 15 laga. Dia juga banyak dipinjamkan saat main untuk PSG, seperti ke Blackburn Rovers hingga West Ham United.

Baca Juga: Alfeandra Dewangga Bertolak ke Paris, Perkuat Timnas U-23 vs Guinea

2. Berpengalaman juga main untuk Timnas Guinea dan Prancis

Kaba Diawara, Pelatih Guinea yang Bukan Orang SembaranganKaba Diawara, pelatih Guinea. (Dok. FIFA)

Diawara lahir di Prancis. tepatnya di Toulon. Hal itu membuatnya punya kesempatan membela tim 'Ayam Jantan'. Dia sempat main untuk Prancis U-21. Namun, pada akhirnya, dia memilih untuk membela Guinea di level senior.

Bersama Timnas Guinea, Diawara pernah mentas di Piala Afrika 2006. Kala itu, dia membawa Guinea melangkah hinga ke perempat final. Sayang, perjalanan mereka harus terhenti setelah kalah dari 2-3 dari Senegal di babak tersebut.

3. Berpeluang bawa Guinea ke Olimpiade

Kaba Diawara, Pelatih Guinea yang Bukan Orang SembaranganTimnas Guinea (sumber: instagram.com/feguifootofficial)

Diawara menegaskan, anak asuhnya saat ini tengah dipenuhi emosi. Apalagi, Guinea terakhir kali lolos Olimpiade pada 1968 silam. Sekarang, mereka tinggal selangkah lagi menuju pesta multievent terbesar tersebut.

"Emosi kami sedang campur aduk saat ini. Saya merasa bangga dan terhormat. Terakhir kali Guinea masuk Olimpiade pada 1968. Sekarang, kami akan bertarung untuk lolos lagi ke ajang tersebut," kata Diawara, dilansir situs resmi FIFA.

Rekam jejak Kaba Diawara ini jelas membuat Timnas U-23 harus mewaspadai Guinea. Selain hasrat yang besar, negara asal Afrika itu memiliki kualitas yang setidaknya sedikit berada di atas Indonesia.

Baca Juga: Adu Hasrat Timnas U-23 Lawan Guinea Menuju Olimpiade 2024

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya