Liga 1 2023/24 Ditunda, Siap Tanggung Kerugian Rp100 M?

Nasib Liga 1 2023/24 terombang-ambing

Jakarta, IDN Times - Masih jelas dalam ingatan, pada Februari 2024 lalu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan Liga 1 2023/24 akan berjalan beiriringan dengan Piala Asia U-23 2024. Hal itu membuat klub menghindari potensi rugi Rp100 miliar.

"Kalau kami, tidak seberapa tambahan biaya itu. Tapi, ada beban operasional klub mulai dari gaji yang sebagainya. Kami sudah buat simulasi jadi ada kisaran Rp100 miliar kalau mundur per bulan," ungkap Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, kala itu.

Akan tetapi, semua hanya tinggal janji manis semata. Pada akhirnya, Liga 1 2023/24 tetap ditunda. Jadi, apakah mereka memang sudah siap untuk merugi Rp100 miliar?

1. Timnas mengalahkan kepentingan liga

Liga 1 2023/24 Ditunda, Siap Tanggung Kerugian Rp100 M?Witan Sulaeman dan Pratama Arhan masuk skuad Timnas Indonesia U-23 untuk Piala Asia U-23 2024. (Dok. PSSI).

Merespons penundaan ini, Ferry berujar bahwa pada akhirnya semua demi Timnas Indonesia. Dia juga menegaskan komitmen pertama LIB sejak awal musim, bahwa kompetisi Liga 1 2023/24 itu demi Timnas.

"Semua diputuskan atas nama kepentingan timnas. Seperti yang kita tegaskan pada awal musim, Kompetisi Liga 1 2023/24 pada akhirnya untuk timnas. Demi tim Merah Putih yang selalu kita banggakan bersama,” ujar Ferry.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Tiba-tiba Ditunda, Pelatih PSS: Keputusan Negatif

2. Suara sumbang dari klub Liga 1

Liga 1 2023/24 Ditunda, Siap Tanggung Kerugian Rp100 M?Ajang Liga 1 2023/24. (dok. PT LIB)

Keputusan menunda Liga 1 2023/24 ini pun menghadirkan suara-suara sumbang dari klub. PSS Sleman misalnya, mereka sudah kadung menjual tiket laga lawan Arema FC di pekan 31 yang akan dihelat di Manahan.

"Tentu kami menyayangkan dengan keputusan tiba-tiba yang diberitahukan PSSI dan PT LIB terkait penundaan jadwal ini. Karena keputusan itu diambil H-1 pekan ke-31 kembali bergulir. Hal ini tentu merugikan klub yang sudah mempersiapkan pertandingan," ujar Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa, dalam keterangan resminya.

Bos Persebaya, Azrul Ananda, juga menyesalkan keputusan mendadak PSSI soal Liga 1. Dia merasa andai komunikasi antara Shin Tae Yong dan klub lebih baik, sebenarnya ada jalan tengah yang bisa diambil dan menguntungkan Timnas U-23 serta klub.

"Kenapa tidak menunggu setelah atau pada 4 April dimulai? Atau, pemain-pemain diberi waktu membela klubnya dulu di pekan 31 Liga 1 2023/24, baru kemudian bergabung. Ada yang tanggal 1 sudah selesai, tanggal 2 sudah selesai, dan tanggal 3 sudah selesai," ujar Azrul.

3. Saran agar klub mendapatkan subsidi tambahan

Liga 1 2023/24 Ditunda, Siap Tanggung Kerugian Rp100 M?Ajang Liga 1 2023/24. (dok. PT LIB)

CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) M. Hardika Aji berujar, semestinya LIB memberikan subsidi tambahan, ekses dari penundaan Liga 1 2023/24. Sebab, dipastikan akan ada biaya operasional yang membengkak.

"Seharusnya itu harapan klub ya (subsidi tambahan). Mungkin saja ada karena kami tidak terlibat dan tidak tahu juga bagaimana dari merekanya (LIB). Kalau hal itu terjadi akan membantu setidaknya beban klub yang pasti pengeluarannya semakin besar," ujar Aji.

Humas PT LIB Sabina Katya menegaskan, subsidi tambahan dan juga ketepatan tuntasnya jadwal Liga 1 tetap masuk hitungan operator kompetisi. Saat ini, pihaknya masih memformulasikan semua kemungkinan yang ada.

"Liga 1 2023/24 tetap kita targetkan selesai Mei 2024, tapi kami masih memformulasikan dulu semuanya. LIB juga akan berdiskusi dengan pemilik klub mengenai subsidi, dan akan ada solusi untuk itu," kata Sabina.

Baca Juga: Jeda Liga 1 Buat Klub Rugi, PT LIB Buka Opsi Tambah Subsidi

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya