Tak Ada Teknologi Garis Gawang di LaLiga, Barcelona Rugi

LaLiga masih anti teknologi garis gawang lantaran mahal

Jakarta, IDN Times - LaLiga memang kompetisi yang unik. Ketika liga-liga top Eropa lain sudah menerapkan teknologi garis gawang (GLT), mereka justru melakukan hal berbeda. Efeknya terasa di laga Real Madrid lawan Barcelona.

Dalam laga yang dihelat di Santiago Bernabeu, Senin (22/4/2024) dini hari itu, ada sebuah insiden kontroversial pada menit 28. Semua berawal dari tendangan sudut Raphinha yang sukses disundul Lamine Yamal.

Bola sundulan Yamal pun tampak sudah melewati garis gawang, sebelum kiper Madrid Andrey Lunin menepisnya. Ketiadaan teknologi garis gawang di LaLiga membuat wasit agak sulit mengidentifikasi kejadian ini.

1. VAR coba membantu, tetapi tetap kurang tepat

Tak Ada Teknologi Garis Gawang di LaLiga, Barcelona RugiUji coba VAR dalam final EPA U-20 Liga 1 2023/24, di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024). (IDN Times/Tino)

Sejatinya, VAR sempat mengintervensi kejadian ini dengan menyajikan tayangan ulang ketika bola disundul Yamal. Sialnya, VAR mengambil sudut yang kurang tepat dan berbeda.

Alhasil, wasit menilai sundulan Yamal itu belum melewati garis gawang. Wasit malah memberikan hadiah sepak pojok bagi Barcelona, tatkala para pemain Barcelona melakukan protes keras kepada wasit soal ini.

Andaikan ada teknologi garis gawang di LaLiga, mungkin situasi ini akan ter-cover lebih baik. Lalu, kenapa LaLiga memilih untuk tidak menerapkan teknologi garis gawang hingga kini?

Baca Juga: Jude Bellingham, Momok Barcelona di El Clasico

2. Alasan tak ada teknologi garis gawang di LaLiga

Tak Ada Teknologi Garis Gawang di LaLiga, Barcelona RugiReal Madrid melawan Barcelona di LaLiga 2023/2024. (fcbarcelona.com)

Dilansir Sports Brief, ketiadaan teknologi garis gawang di LaLiga ini tak lepas dari peran Presiden LaLiga, Javier Tebas. Jelang musim 2023/24, dia menolak membayar tiga juta euro (setara Rp51,9 miliar) untuk menggunakan teknologi ini.

Padahal, sudah banyak yang meminta agar teknologi garis gawang diterapkan. Manajer Atletico Madrid, Diego Simeone, adalah salah satu orang yang gencar menyuarakan ini. Sebab, Atletico juga pernah dirugikan perkara garis gawang ini pada Mei 2023.

Kendati sudah banyak masukan agar teknologi ini dipakai di LaLiga, Tebas bergeming. Akhirnya, teknologi garis gawang yang sejatinya sudah dipakai sejak 2014 silam, masih menjadi mitos di LaLiga.

3. Liga mana yang pertama memakai teknologi ini?

Tak Ada Teknologi Garis Gawang di LaLiga, Barcelona RugiArsenal sikat West Ham 6-0, Minggu (11/2/2024). (premierleague.com).

Dilansir Goal International, Premier League jadi liga top Eropa pertama yang memakai teknologi garis gawang ini pada 2014. Kemudian, Bundesliga, Ligue 1, Serie A, dan Eredivisie yang memakai teknologi itu pada 2015.

Kini, dengan protes dari Simeone dan juga fans Barcelona, akankah LaLiga menggunakan teknologi garis gawang musim depan? Jika tidak, jangan heran ke depan akan banyak lagi situasi merugikan soal gol laiknya di laga Real Madrid lawan Barcelona ini.

Baca Juga: Jelang Real Madrid vs Barcelona, Duel Penentuan Juara LaLiga 2023/2024

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya