Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas Indonesia

Shin Tae Yong jangan hilang fokus

Jakarta, IDN Times - Shin Tae Yong pernah jadi pelatih yang begitu revolusioner bagi Timnas Indonesia. Datang di tengah situasi skuad Garuda yang kacau, pembenahan langsung dilakukan eks pemain Seongnam tersebut.

Uji coba Timnas Indonesia lawan Persita pada 21 Februari 2020, jadi perkenalan awal Shin dengan para pemain skuad Garuda. Kekalahan 1-4 di laga itu membuatnya geleng-geleng. Dia heran dengan level pemain Timnas Indonesia yang segitunya.

"Sayang sekali pertandingan berakhir seperti ini, tapi kita perlu mengadakan permainan seperti ini karena bisa melihat keadaan pemain masing-masing. Terlihat, kemampuan para pemain memang sebegini saja, selevel ini," ujar Shin kala itu.

Revolusi pun langsung Shin lakukan. Para kayu mati Timnas Indonesia tak pernah dia panggil lagi, berganti nama-nama baru dalam diri Pratama Arhan, Edo Febriansah, Ricky Kambuaya, Asnawi Mangkualam, hingga Marselino Ferdinan.

Hasilnya apik. Indonesia pernah ada dalam fase mengerikan di kancah sepak bola internasional. Sampai akhirnya, Piala AFF 2022 menunjukkan borok Indonesia lagi.

1. Membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan Piala Asia 2023

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaTimnas Indonesia. (dok. PSSI)

Piala AFF 2020 jadi turnamen besar pertama yang diikuti Shin bersama Timnas senior. Berbekal nama-nama baru, plus para pemain yang tengah on fire di Liga 1, skuad Garuda melesat jauh. Babak final sukses mereka tapaki.

Memang, pada akhirnya Indonesia kalah dari Thailand di final. Namun, optimisme menyeruak. Para generasi baru Timnas Indonesia ini membawa angin segar, setelah masa-masa 2018 dan 2019 yang penuh dengan kemuraman di berbagai ajang.

Berlanjut pada 2022, Shin membawa Indonesia tampil apik di Kualifikasi Piala Asia 2023. Meski harus memulai dari babak play-off, skuad Garuda tetap beringas. Taiwan mereka benamkan. Di babak grup kualifikasi, Kuwait dan Nepal mereka hantam.

Yordania memang masih jadi lawan tangguh bagi Indonesia. Akan tetapi, kekalahan dengan skor tipis 0-1 menandakan bahwa sekarang, kekuatan skuad Garuda sudah meningkat pesat, sampai-sampai bisa mentas di Piala Asia lagi.

Tidak cuma di level senior, Shin juga membawa Timnas U-20 dan Timnas U-23 melaju ke Piala Asia U-20 dan U-23. Khusus di U-23, ini kali pertama Indonesia mentas di putaran final. Shin pun menorehkan sejarah atas namanya.

Keciamikan inilah yang membuat nama Shin dielu-elukan. Sampai akhirnya pada gelaran Piala AFF 2022, mulai ada penurunan performa di Timnas Indonesia.

Baca Juga: Shin Tae Yong: Pemain Naturalisasi Bikin Timnas Makin Kuat

2. Inkonsistensi performa, dimulai dari 2022

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaTimnas Indonesia melawan Vietnam di Piala AFF 2022. (dok. PSSI)

Memasuki Piala AFF 2022, Indonesia mulai mengalami penurunan performa. Mereka memang lolos ke babak semifinal, tetapi tidak menang meyakinkan. Bahkan, saat bersua Kamboja dan Filipina, mereka hanya menang 2-1.

Sontak, hal ini menghadirkan ketidakyakinan plus pertanyaan. Ada apa dengan Timnas Indonesia yang tangguh di Kualifikasi Piala Asia 2023? Kenapa mereka menurun seperti ini? Ketakutan itu pun jadi nyata di semifinal.

Bersua Vietnam, Indonesia tidak berkutik. Imbang di Jakarta, mereka kalah di Hanoi dengan skor 0-2. Bayang-bayang kekalahan 0-4 di Kualifikasi Piala Dunia 2022 menyeruak lagi.

Plus, pada gelaran SEA Games 2021, Timnas U-23 juga tampil kurang meyakinkan, usai kalah dari Thailand di semifinal. Inkonsistensi performa ini berlanjut usai di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia nirkemenangan lawan Irak dan Filipina.

Sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa Shin Tae Yong menurun bersama skuad Garuda?

3. Tentang iklan yang jadi masalah

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaAvatar Shin Tae Yong yang memperdagangkan jersey Timnas di The Sandbox. (Dok. Istimewa)

Founder Football Institute, Budi Setiawan, memiliki sebuah analisis unik mengenai menurunnya performa Timnas Indonesia. Dia melihat, alasan di balik terjadinya hal itu bukan datang dari pemain semata, melainkan dari diri Shin sendiri.

Rupanya, sejak 2022, Shin sudah tidak cuma menjadi pelatih semata. Dia menandatangani kontrak dengan perusahaan agensi artis Korea Selatan bernama ADG Company. Perusahaan ini dimiliki Lee Kyung Gyu, godfather industri hiburan Korsel.

"Kontrak antara ADG Company dengan Shin adalah kontrak eksklusif yang menggabungkan antara sport dan entertainment. Ini menunjukkan bahwa Korean Wave sedang menuju arah baru dengan pangsa pasar tertentu. Sekaligus menunjukkan bahwa Shin adalah aset bagi ADG Company yang harus dijaga reputasi dan pemberitaannya," tulis Budi dalam keterangannya.

Berdasarkan analisis Budi juga, selepas gabung dengan ADG, Shin membintangi lima iklan sejak 2022 sampai 2024. Dia melihat, hal itu agak mengaburkan fokus Shin ketika melatih Timnas Indonesia. Dia jadi lebih fokus bermain iklan.

Tidak cuma itu, Budi juga melihat ada perubahan gaya komunikasi Shin selepas bergabung dengan ADG. Dia mampu memainkan emosi publik, setelah masa-masa 2019 sampai 2021 ketika dia menjadi pribadi yang saklek dan seakan susah berkoimunikasi.

"Gaya komunikasi Shin sangat berubah ketika dia ditangani ADG pada 2022. Dia lebih artikulatif dan mampu memainkan perasaan serta emosi publik. Itu karena ADG tampak memikirkan citra Shin sebagai duta Korean Wave via sepak bola," ujar Budi.

Baca Juga: Ekspresi Datar Shin Tae Yong Soal Perpanjangan Kontrak dari PSSI

4. Tentang penggunaan brand Timnas Indonesia dalam iklan

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaInstagram

Budi mengungkapkan, tidak cuma jadi bintang iklan, Shin bersama ADG juga berani menggunakan brand Timnas Indonesia dalam iklan demi kepentingan pribadinya. Salah satunya dalam kerja sama iklan dengan The Sandbox, perusahaan metaverse asal Korsel.

Jadi, The Sandbox menjual avatar Shin, menggunakan properti Timnas Indonesia seperti jersey, burung Garuda, dan batik Indonesia, demi menyasar pasar Indonesia. Bentuk penetrasi pasar ini tentu jadi polemik dalam kontrak Shin dengan PSSI.

"Pertanyaannya apakah PSSI mengetahui hal ini? Apakah dalam kontrak dengan Shin, PSSI memperbolehkan Shin melakukan aktivitas komersial dengan pihak lain? Tentu ini harus dikonfirmasi oleh PSSI," kata Budi.

"Penjualan avatar ini tentunya akan menjadi devisa negara bagi Korsel dan bukan untuk Indonesia, dan tentunya tidak ada pajak yangg dibayar ke pemerintah Indonesia," tambahnya.

5. Perkara kontrak Shin bersama PSSI

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaPotret Shin Tae Yong bertolak ke Qatar. (pssi.org).

Mengenai Shin yang menjadi bintang iklan ini, Managing Director PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) Marshal Masita angkat bicara. Dia berujar, jika Shin menggunakan atribut Timnas Indonesia dalam iklan, harus ada pembicaraan dengan PSSI dan GSI.

"Jadi kalau misalnya nih, dia dikontrak sebagai pribadi ya, menggunakan baju bebas kayak saya sekarang, nah itu silakan. Tapi kalau dia dikontrak menggunakan atribut baju Timnas, nah itu ke kami, ke Timnas dong," tegas Marshal kepada IDN Times.

Marshal pun menjelaskan, mengenai perihal pemakaian atribut Timnas Indonesia dalam iklan itu sudah tertera dalam kontrak Shin. Bahkan, itu tidak berlaku bagi Shin saja, tetapi juga ofisial dan para pemain.

Alhasil, menilik apa yang menjadi kontrak antara Shin dan The Sandbox, di mana ada avatar jersey Timnas Indonesia dan burung Garuda yang dijual, semestinya ada persentase yang didapat PSSI, karena memang tertera dalam kontrak.

"Tertera di kontrak. Bahkan kalau dia menggunakan atribut Timnas, itu harus ada pembicaraan untuk bagi hasil. Karena kan dia menggunakan logo Garuda. Kan Garuda punya negara, bukan punya dia. Sayangnya, sejauh ini tak ada kontak (antara ADG dan PSSI) soal iklan-iklan itu," kata Marshal.

Baca Juga: Timnas Indonesia Mulai Padu dengan Filosofi Permainan Shin Tae Yong

6. Shin harus mengurangi kegiatan bisnis

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaPotret Shin Tae Yong saat Timnas Indonesia melawan Iran, Selasa (9/1/2024). (pssi.org).

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, berpesan agar Shin mengurangi kegiatan bisnisnya di luar sepak bola. Dengan beberapa ajang besar menanti, dia harus fokus ke tugas utamanya sebagai pelatih Timnas.

"Sebaiknya, Shin bisa mengurangi kegiatan 'bisnis' di luar urusan sepak bola. Dia harus lebih fokus ke tugas utamanya sebagai pelatih Timnas Indonesia yang dibebani target," ujar Kesit kepada IDN Times.

Lebih lanjut, Kesit mengungkapkan PSSI dalam waktu dekat punya waktu untuk mengultimatum Shin perkara kegiatannya di luar sepak bola ini. Masa itu adalah saat negosiasi perpanjangan kontrak.

Kontrak Shin bersama Timnas Indonesia akan tuntas pada Juni 2024. Selepas lolos 16 besar Piala Asia 2023, ada satu target lagi yang harus dipenuhi Shin agar kontraknya lanjut bersama skuad Garuda, yakni delapan besar Piala Asia U-23 2024.

"Tak lama lagi kontrak Shin bakal berakhir, menurut saya, jika diperpanjang di situlah saat yang tepat bagi PSSI untuk mengultimatum Shin agar tidak bisa lagi memanfaatkan nama besarnya di Indonesia utk "berbisnis"," kata Kesit.

7. Bagaimana sikap Ketum PSSI?

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaKetum PSSI, Erick Thohir di Stadion Madya, Jumat (22/3/2024). (IDN Times/Tino).

Menanggapi segala hal yang sempat terjadi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memilih untuk bersikap profesional. Ke depan, jika memang Shin tak mau lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia, dia tidak bisa memaksa.

"Saya kan orang profesional, jadi saya pegang prinsip itu. Jika coach STY mau mundur, saya tidak bisa menolak," ujar Erick dalam keterangan resminya.

Erick pun berpegang pada dua hal mengenai kontrak Shin dengan Timnas Indonesia. Setelah kelolosan ke 16 besar Piala Asia 2-23, dia menargetkan Shin membawa Timnas U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2024. Dua parameter itu yang jadi acuan Erick.

Jadi, ke depannya, Erick meminta Shin untuk tetap menjaga fokus bersama Timnas. Dia juga tak ingin sosok asal Korea Selatan itu memikirkan berlebih soal kontrak. Yang penting profesional saja, fokus pada target yang sudah ditetapkan.

"Ada dua parameter untuk STY, yakni Timnas senior lolos 16 besar Piala Asia 2023 dan delapan besar Piala Asia U-23 2024. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan kontrak untuk 2027," ujar Erick.

8. Mengajak Shin fokus kembali bersama Timnas Indonesia

Tentang Shin Tae Yong dan Fokus untuk Timnas IndonesiaShin Tae Yong berjabat tangan dengan Erick Thohir (instagram.com/erickthohir)

Selepas Piala Asia 2023, penampilan Timnas Indonesia membaik. Dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 terakhir lawan Vietnam, semua berakhir dengan kemenangan. Posisi Indonesia di Grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pun membaik.

Setelah sempat menghadirkan tanya, sekarang pujian kembali hadir bagi Shin. Memang, tak bisa dimungkiri ada peran besar dari pemain naturalisasi macam Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe-A-On.

Namun, membaiknya performa Timnas Indonesia ini jadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Shin pun berjanji, akan terus memberi kebahagiaan bagi fans sepak bola Indonesia lewat performa apik Timnas di berbagai ajang dan level usia.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memberi kebahagiaan kepada para fans sepak bola Indonesia, agar kita bisa terus menang juga pastinya," ujar Shin.

Ayo kembalikan fokusmu bersama Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Ada Piala Asia U-23 2024 yang sudah menantimu dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Shin Tae Yong Sentil Vietnam Soal Sindiran Timnas Bak Belanda

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya