Satgas Anti-Mafia Bola Jilid III akan Monitor Liga 1, 2, dan 3 di 2020

11 Feb 2020, 13:01 WIB

Pemain Timnas U-19 saat melakukan seleksi di bawah komando Shin Tae-yong di Stadion Wibawa Mukti Cikarang beberapa waktu lalu. pssi.org

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola jilid III telah aktif bekerja dan berlaku mulai 1 Februari hingga 31 Agustus 2020 mendatang.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, satgas ini nantinya akan melakukan pengawasan pada proses rekrutmen pemain Tim Nasional untuk menyambut Piala Dunia U-20.

"Satgas ini memonitoring kegiatan dari rekrutmen pemain tim nasional dalam rangka Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan di Indonesia. Ini juga kita sudah komunikasi satgas ini, dengan Ketua Umum PSSI, dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga)," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/2).

1. Satgas juga akan memonitoring Liga 1, 2, dan 3

Konferensi Pers Mabes Polri, Karonpenmas Mabes Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kapolri Jenderal Idham Azis telah menandatangani surat perintah untuk dimulainya pekerjaan Satgas Anti-Mafia Bola jilid III.

Adanya satgas ini juga digunakan untuk memonitoring pengamatan sepak bola baik di liga 1, 2, dan 3, serta mengantisipasi apakah masih ada praktik pengaturan skor atau match fixing dalam pertandingan.

2. Satgas dibentuk untuk melindungi ekspektasi tinggi masyarakat ke sepak bola

Pesepak bola Bhayangkara FC Andik Vermansyah (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Bayu Gatra (tengah) dan Asnawi Mangkualam dalam pertandingan uji coba yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan PSM, di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (5/2/2020). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Menurut Argo lagi, satgas ini dibentuk karena tingginya harapan masyarakat Indonesia pada persepakbolaan negeri ini. Masyarakat, kata Argo, memiliki ekspektasi yang tinggi pada sepak bola Indonesia dan prestasi ke depannya.

"Kita mengharapkan persepakbolaan Indonesia bersih, kemudian bermartabat dan berprestasi," kata dia.

3. Segelintir prestasi Satgas Anti-Mafia Bola sejauh ini

Pemain Bhayangkara FC Renan Silva (kedua kiri) menggiring bola dengan kawalan sejumlah pesepak bola PSM Makassar dalam pertandingan uji coba yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan PSM, di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (5/2/2020). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Satgas Anti-Mafia Bola selama ditugaskan telah menetapkan empat orang tersangka melalui kasus pengaturan skor, mulai dari mantan Ketua Asprov PSSI DIY Dwi Irianto atau Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto, serta anaknya yakni Anik Yuni Artika Sari yang juga seorang wasit futsal.

Bukan hanya itu saja, Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk Polri ini juga sudah menangkap dan menetapkan lima orang tersangka dalam kasus skandal pertandingan sepak bola lainnya di Indonesia.