European Super League Gerilya di Tengah Piala Eropa 2020

Proyek kompetisi ilegal itu ternyata terus berjalan

Jakarta, IDN Times - Saat UEFA, federasi negara lain, dan pemain tengah sibuk bersaing, proyek European Super League diam-diam kembali dibangun oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Klaim Perez, hingga sekarang proyek European Super League terus berjalan.

Belum ada kata menyerah, disebut Perez, dalam mewujudkan proyek tersebut. Madrid bersama Barcelona dan Juventus masih menunggu keputusan dari pengadilan tinggi Eropa terkait kasus ini.

"Kami masih bisa tenang dengan semua yang dimiliki dan dimenangkan," kata Perez dilansir El Transistor.

1. Endus kecurangan UEFA

European Super League Gerilya di Tengah Piala Eropa 2020goal.com

Perez mengklaim sejatinya masih berada dalam kedudukan kuat untuk mewujudkan European Super League. Meski kekuatan mereka cuma tiga klub, Perez yakin kalau sejatinya enam anggota lainnya yang sudah mundur masih mau terlibat dalam proyek ini.

"Tim-tim Inggris sudah dipaksa. Mereka menandatangani apa yang tak seharusnya, karena sudah berkomitmen dengan Super League. UEFA mau menghukum mereka, tapi pengadilan melarang," tegas Perez.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Lain Prediksi Juara Piala Eropa 2020, Hasilnya Beda 

2. Klub pendiri tak bisa mundur seenaknya

European Super League Gerilya di Tengah Piala Eropa 2020Spanduk anti European Super League dan penggemar Liverpool berada di depan stadion Anfield saat 12 klub sepakbola Eropa teratas meluncurkan Super League di Liverpool, Inggris, Senin (19/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine/

Lebih lanjut, sembilan klub yang masuk sebagai pendiri, diklaim Perez sudah punya kesepakatan resmi terkait proyek European Super League. Kontrak yang ada, ditegaskan Perez, tak bisa batal sepihak.

Apalagi, proyek ini sebenarnya, diungkapkan Perez, sudah berjalan sejak dua tahun terakhir.

"Format ini dipakai agar sepak bola tetap bisa dilirik dan tak kehilangan daya tarik. Kami tak mengesampingkan siapa pun. Tapi, tak semua bisa di proyek ini. Roma versus Sampdoria tak punya fans sebesar Manchester United kontra Paris Saint-Germain," ujar Perez.

3. Bisa bikin UEFA marah

European Super League Gerilya di Tengah Piala Eropa 2020Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (uefa.com).

Pernyataan Perez jelas bisa membuat prahara baru di Eropa. Sebab, UEFA sejak awal memang sudah memikirkan sanksi yang pas buat Madrid, Barcelona, dan Juventus, kalau memang masih ngotot mengobarkan proyek European Super League.

Sanksi yang menanti adalah didepak dari Liga Champions selama dua tahun. Tapi, bukan tak mungkin, pernyataan terbaru Perez bikin hukuman jadi lebih berat.

Sebab, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyatakan apa yang sudah dilakukan Madrid telah meresahkan eksistensi dan integritas sepak bola. 

Baca Juga: Premier League Resmi Hukum The Big 6, Imbas European Super League

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya