FIFA Buka Suara Soal Rencana Kartu Biru yang Kontroversial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rencana penerapan kartu biru dalam pengantar aturan sin bins menjadi kontroversi. Media sosial diramaikan dengan reaksi warganet yang bingung dan merasa hal tersebut sia-sia.
Kartu biru memang bisa mengubah sepak bola di dunia secara masif. Hal tersebut berpotensi menjadi sebuah terobosan, setelah kartu kuning dan merah diperkenalkan pada Piala Dunia 1970 silam.
Namun, rencana penerapan kartu biru belum mendapat respons positif. Bahkan, di kalangan manajer atau pelatih, aturan ini belum dijadikan prioritas, ketimbang menegaskan aturan offside atau keberadaan video assistant referee.
Baca Juga: Mengenal Sin Bins, Aturan Baru Sepak Bola yang Kontroversial
1. Penyebutan kartu biru prematur
FIFA pada akhirnya buka suara soal kontroversi yang menyelimuti kartu biru. Otoritas sepak bola dunia itu menegaskan, pemanggilan "kartu biru" pada dasarnya masih terlalu prematur dan tak tepat.
"Dalam hal ini, FIFA mau melayangkan klarifikasi laporan yang menyebutkan istilah 'kartu biru' di level elite sepak bola, salah dan prematur," begitu pernyataan FIFA.
2. Ada kajian dalam penerapannya
Editor’s picks
Penerapan kartu biru dan sin bins, menurut FIFA, tak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Perlu ada kajian mendalam terkait aturan ini dan dijalankan oleh International Football Association Board atau Federasi Perangkat Pertandingan.
Menurut FIFA, uji coba bisa dijalankan dalam level yang lebih rendah. Diskusi baru akan dilaksanakan pada pertemuan rutin IFAB di 2 Maret 2024 mendatang.
"Segala macam uji coba, jika diterapkan, sebaiknya dilakukan secara terbatas dalam level lebih rendah. FIFA merekomendasikan agenda ini dibahas dalam rapat IFAB pada 2 Maret," lanjut FIFA.
3. Kartu biru dan Sin Bins kontroversial
Kartu biru menjadi pengantar dalam sin bins. Nantinya, pelanggar akan diberikan kartu ini dan harus masuk ke area tertentu di luar lapangan selama 10 menit.
Artinya, dalam kurun waktu itu, tim yang dibela pemain itu akan kekurangan orang. Eks gelandang Arsenal, Paul Merson, mengkritik aturan baru ini. Pria yang kini menjadi pengamat itu menganggap sin bins bakal merusak permainan, khususnya di Premier League.
"Anda memasukkan seseorang ke dalam wadah dosa selama 10 menit, artinya mematikan permainan. Anda akan membuat 10 pemain berlaga sepanjang waktu, itu akan menjadi sepak bola paling membosankan yang pernah ada. Itu benar-benar membuang waktu. Tim yang kehilangan pemain tidak punya pilihan selain diam saja," kata Merson.
Berbeda dengan Merson, para manajer justru meminta agar IFAB lebih fokus mempertegas penggunaan VAR dan posisi offside. Aturan ini belakangan dipertanyakan karena standarnya bisa berbeda-beda penerapannya sesuai dengan pengamatan wasit.
Baca Juga: Kartu Biru Segera Uji Coba di Sepak bola, Apa Itu?