FIFA Tolak Usulan Kartu Biru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - FIFA dengan tegas menolak usulan penerapan kartu biru dalam sepak bola. Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyatakan kartu biru sebagai pengantar dalam aturan sin bins, menjadi inisiatif tak masuk akal.
Bagi Infantino, tak ada ruang buat kartu biru masuk. Sikap ini diambil oleh FIFA, ditegaskan Infantino, setelah melakukan sejumlah kajian.
"FIFA dengan tegas menolak kartu biru. Kartu merah ke biru, tak mungkin! Serius lah," ujar Infantino dilansir Sky News.
Baca Juga: Kartu Biru Segera Uji Coba di Sepak bola, Apa Itu?
1. FIFA gak tolak inovasi, tapi...
Infantino menuturkan, sikap FIFA bukan berarti menolak adanya inovasi dalam pertandingan. Namun, usulan kartu biru bisa jadi merusak esensi dan tradisi dalam sepak bola.
"Kami selalu membuka diri kepada IFAB. Sementara, FIFA harus mengevaluasi ide dan proposal. Ketika Anda melihatnya, harus melindungi pula esensi dan tradisi permainan. Tak ada kartu biru," kata Infantino.
2. Usulan pergantian pemain yang cedera kepala, diterima
Editor’s picks
FIFA juga mengambil sikap soal usulan pergantian pemain yang mengalami benturan di kepala saat berlaga. Usulan pergantian ekstra secara permanen terhadap pemain yang mengalami insiden itu, lebih disukai FIFA ketimbang temporer.
Hal ini penting karena bisa melindungi pemain dari risiko kerusakan otak di masa depannya. Maka dari itu, Infantino lebih mendukung usulan pergantian permanen.
"Kami sudah mempelajarinya dan ahli medis bilang sangat tak mungkin cuma beberapa menit buat memutuskan gegar otak atau tidak, entah serius atau enteng. Itu mengapa, dalam kasus ini, pemain harus diganti. Semua buat melindungi mereka," ujar Infantino.
Baca Juga: FIFA Buka Suara Soal Rencana Kartu Biru yang Kontroversial
3. Memang harus dijalankan
Aturan pergantian ekstra tampaknya yang akan diratifikasi dan disetujui oleh FIFA dan IFAB untuk periode berikutnya. Sebab, sudah ada bukti dari beberapa studi tentang bahayanya benturan di kepala.
Kebanyakan, mereka yang mengalami demensia atau gegar otak adalah pemain di posisi bek hingga striker. Sementara, posisi kiper malah minim mengalaminya, kecuali mengalami benturan dengan pemain lain di kepalanya. Itu karena kiper jarang menyundul bola.
"Ada hipotesis yang menyebutkan dampak gangguan di kepala dari sundulan, bisa meningkatkan risiko oleh pemain biasa," begitu hasil salah satu studi di Swedia.