Tatapan Nanar Southgate di Akhir Mimpi Buruk Inggris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kemenangan Inggris atas Jerman di babak 16 besar Piala Eropa 2020 begitu bermakna buat manajer Gareth Southgate. Sukses mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 di Wembley Stadium, Selasa (29/6/2021), menjadi obat luka bagi Southgate.
Semua tahu, apa yang sudah dialami oleh Southgate. Piala Eropa 1996 merupakan catatan kelam dalam karier Southgate sebagai pemain.
Dia gagal mengeksekusi penalti ke gawang Jerman, membuat Inggris tersingkir dari Piala Eropa. Karena Southgate pula, Inggris gagal melaju ke final dan mewujudkan mimpi juara Piala Eropa kala itu.
Baca Juga: Aksi Harry Kane Sukses Bungkam Mulut Kotor Thomas Mueller
1. Ingin obati luka
Kini, Southgate sudah mengobati lukanya. Dia menatap lembaran baru, mencoba membawa Inggris berprestasi di Piala Eropa.
Ya, ini juga kali pertama Inggris bisa memenangkan laga di fase gugur Piala Eropa dalam kurun waktu 17 tahun terakhir. Terlebih, ini jadi kemenangan pertama Inggris atas Jerman di turnamen mayor dalam 55 tahun terakhir.
"Saya begitu lega. Saya menatap layar besar dan melihat ada David Seaman, satu dari rekan satu tim di 1996 lalu. Saya tak bisa mengubahnya. Selalu sakit di hati ini. Namun, apa yang menyenangkan adalah itu jadi hari untuk dipelajari. Kini, kami harus melangkah lagi dan melaju di Roma," kata Southgate dikutip Sky Sports.
2. Puas dengan performa sempurna
Editor’s picks
Southgate begitu puas kala melihat performa anak-anak asuhnya. Dia merasa seluruh pemainnya tampil sempurna.
Dari depan hingga belakang, para pemain Inggris tampil begitu agresif, menekan Jerman tanpa lelah.
"Kami melakukannya dengan benar. Kami memang mau menerapkan tekanan agresif di semua sudut lapangan. Kami bisa mengatasi mereka," ujar Southgate.
3. Lega dua anak asuhnya bungkam kritik
Secara khusus, Southgate memberikan kredit kepada dua pemainnya yang belakangan jadi sasaran kritik, Raheem Sterling dan Harry Kane.
Memang, Sterling sempat dikritik karena mulai menurun performanya bersama Manchester City di musim lalu. Apalagi, tipe mainnya yang dianggap terlalu egois.
Kane juga tak lepas dari kritik. Sebelum lawan Jerman, dia begitu kesulitan mencari ruang dan mencetak gol. Bahkan, striker Jerman, Thomas Mueller, sempat mengejeknya.
"Raheem sudah tiga sampai empat tahun bersama kami. Dia selalu jadi bagian penting. Raheem sudah membuktikan orang salah terhadapnya. Kami percaya dia, performanya luar biasa," kata Southgate.
"Sementara, Harry menikmati momen pentingnya. Tak peduli seperti apa, Anda butuh gol kalau memang jadi striker utama. Saya lega ketika dia menciptakan gol kedua kami," lanjut dia.
Baca Juga: Ganasnya 2 Predator Inggris Saat Terkam Jerman