Ultimatum Erick Thohir Buat Oknum Nakal Liga 1: Sanksi Seumur Hidup

Integritas pertandingan jadi hal utama

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan peringatan keras kepada oknum-oknum yang ingin bermain mata dalam kompetisi di musim 2023/24. Erick mengingatkan, ada konsekuensi yang begitu berat menanti para pelaku pengaturan skor dan suap terhadap perangkat pertandingan.

Hukuman skorsing seumur hidup, ditegaskan Erick, menjadi hukuman yang tak bisa ditawar oleh pelaku pengaturan skor atau suap pertandingan. Mereka dipastikan akan dilarang untuk beraktivitas di sepak bola nasional dan berpotensi dijerat secara hukum.

"Saya berharap kompetisi berjalan bersih. Wasit, pemain, pemilik klub, diharapkan bisa menjaga integritas pertandingan. Jangan ada yang melakukan pengaturan skor atau suap. Hukumannya sudah jelas, skorsing seumur hidup. Pak Kapolri dan Jaksa Agung sudah mendukung," ujar Erick di sela-sela KTT ASEAN, Rabu (10/5/2023).

1. Minta pula dukungan dari suporter

Ultimatum Erick Thohir Buat Oknum Nakal Liga 1: Sanksi Seumur HidupSejumlah suporter PSM Makassar menyalakan flare di Stadion Gelora BJ Habibie, Kabupaten Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

Erick juga berharap dukungan dari suporter. Pada musim depan, Erick meminta agar suporter bisa berlaku lebih tertib dan santun saat menyaksikan laga.

"Saya memohon agar suporter bisa mendukung pertandingan yang akan dilaksanakan dengan tertib. Sehingga, suporter bisa pulang dengan aman," kata Erick.

Baca Juga: Demi Liga 1 Tepat Waktu, Erick Thohir Serahkan Jadwal ke Kapolri

2. Jadwal kompetisi diserahkan lebih awal ke Polri

Ultimatum Erick Thohir Buat Oknum Nakal Liga 1: Sanksi Seumur HidupKetua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir lakukan pengecekan ke Stadion Jakabaring (dok.PSSI)

Demi memperbaiki sistem kompetisi, Erick sudah memulainya dengan mengajukan jadwal lebih dini. Tak seperti biasanya, jadwal sudah dikoordinasikan kepada polisi dua bulan sebelum kompetisi digelar mulai 1 Juli 2023 hingga 30 Mei 2024.

"Kami coba merapikan sistem. Jika sistem belum rapi, jangan salahkan pihak kepolisian kalau izin tak keluar. Memang semua sudah kesepakatan saya dengan pak Kapolri dan Presiden Joko Widodo, izin harus keluar tiga bulan sebelumnya," kata Erick.

Baca Juga: Siap-Siap, Operator Liga 1 dan Liga 2 Berbeda Musim Depan

3. Harus diatur karena ada Pemilu

Ultimatum Erick Thohir Buat Oknum Nakal Liga 1: Sanksi Seumur HidupLogo Liga 1. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Penjadwalan dini memang diperlukan untuk kompetisi musim depan. Sebab, 2024 menjadi tahun krusial karena merupakan periode Pemilu.

Ada risiko laga banyak yang ditunda. Proposal jadwal perlu diberikan lebih awal agar ada kepastian kompetisi bisa selesai tepat waktu sesuai kalender yang disusun.

"Jadwal yang kami serahkan hasil dari koordinasi PT LIB selaku operator. Kami berharap semua berkomitmen demi kelancaran kompetisi sepak bola nasional," ujar Erick.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya