Zidane Buka-bukaan Soal Tandukan ke Materazzi di Final Piala Dunia

Zidane menyesal melakukan hal tersebut

Jakarta, IDN Times - Legenda Prancis dan mantan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, buka suara soal insiden tandukan ke eks bek Italia, Marco Materazzi. Zidane mengaku insiden itu menjadi salah satu catatan hitam dalam kariernya.

Zidane mengaku menyesal telah melakukan tindakan tersebut. Terlebih, itu muncul di akhir kariernya dan Prancis gagal juara akibat tindakannya.

"Saya tak bangga sama sekali. Namun, itu bagian dari masa lalu saya," ujar Zidane dilansir Telefoot.

Baca Juga: Zidane Sebenarnya Mau Latih MU, Tapi Ada Syaratnya

1. Panenka yang juga dikenang

Zidane Buka-bukaan Soal Tandukan ke Materazzi di Final Piala DuniaZinadine Zidane (en.as.com)

Kenangan lain yang muncul dari Zidane di Piala Dunia 2006 adalah ketika mengeksekusi penalti ke gawang Gianluigi Buffon. Kala itu, Zidane tak melepaskan tembakan yang keras, namun memilih melakukan panenka.

Nyaris saja, gol tak tercipta karena bola sempat membentur mistar gawang. Namun, pada akhirnya gol terjadi.

"Saya berpikir satu hingga dua detik untuk mengeksekusinya. Lawannya merupakan kiper yang begitu paham dengan gaya saya. Jadi, saya harus beprikir keras. Jelas, itu teknik dan tak ada emosi di dalamnya. Anda bisa gagal penalti, tapi itu momen yang harus saya manfaatkan," kata Zizou.

2. Bermanfaat buat terjun ke dunia kepelatihan

Zidane Buka-bukaan Soal Tandukan ke Materazzi di Final Piala DuniaZinedine Zidane (uefa.com)

Apa yang terjadi di Piala Dunia 2006 menjadi kenangan buat Zidane dan tak bisa dilupakan publik. Zizou menganggapnya sebagai salah satu momen yang berharga dan jadi pelajaran di dunia kepelatihan.

Dengan insiden itu, dia jadi paham harus bagaimana menangani pemain yang memiliki emosi meledak-ledak.

Baca Juga: Wasit Buka Kartu Kejadian Tandukan Zidane kepada Materazzi di PD 2006

3. Menanti pekerjaan baru

Zidane Buka-bukaan Soal Tandukan ke Materazzi di Final Piala DuniaZinedine Zidane (marca.com)

Zidane juga sebenarnya belum melatih hingga sekarang, berstatus tanpa klub. Dia pun menantikan comeback sebagai pelatih dalam waktu dekat.

"Saya mau terus melatih, karena masih memiliki ambisi. Saya begitu bergairah, masih 50 tahun dan terus mengejar ambisi. Terpenting, saya bahagia," ujar Zidane.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya